Liputan6.com, Palangka Raya - Situasi di area perkebunan kelapa sawit PT Bangun Jaya Alam Permai (PT BJAP) di Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah sudah kondusif.
Sebelumnya, 14 orang sempat ditangkap polisi saat melakukan panen kelapa sawit dan hal itu memicu amarah warga.
Pj Kepala Desa Bukit Buluh, Hendra menjelaskan, rapat mediasi dengan perusahaan dan penangkapan warga terjadi di dua lokasi yang berbeda. Hendra juga menjelaskan, ternyata yang diamankan polisi beberapa di antaranya bukan warga dari daerah mereka.
Baca Juga
Advertisement
“Situasi saat ini kondusif dan masyarakat kita berjaga agar pemanen-pemanen dari luar yang mengambil kesempatan tidak masuk. Warga yang diamankan informasinya sudah dipulangkan dan diberi imbauan serta masukan dari polisi,” kata Hendra, Minggu (23/7/2023).
Dalam negoisasi dengan PT BAJP di Sampit, Kotawaringin Timur, pihak perusahaan telah menyatakan akan melaksanakan kewajiban membangun kebun plasma untuk warga.
“Jadi kami tinggal mengusulkan calon petani. Jadi jika calon petani dan koperasi ada kami akan berangkat ke Jakarta ke kementerian untuk menentukan luasan lahan per koperasi di desa,” jelas Hendra.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Kalteng AKBP Erlan Munaji dihubungi menyatakan belum dapat memberikan keterangan resmi. Pihaknya masih mengumpulkan informasi.
Sebelumnya, pada Sabtu, 22 Juli 2023, situasi di perkebunan kelapa sawit PT BJAP di Kabupaten Seruyan sempat memanas. Masa melakukan pembakaran sejumlah aset perusahaan untuk meluapkan kekesalan.