Sinergi Inti Andalan Prima Jadi Pendatang Baru di BEI Hari Ini 24 Juli 2023

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menjadi perusahaan tercatat ke-50 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 24 Jul 2023, 06:10 WIB
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) bakal mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (24/7/2023).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) bakal mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (24/7/2023). Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-50 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Sinergi Inti Andalan Prima mencatatkan saham perdana dengan kode saham INET. Sinergi Inti Andalan Prima mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 1,5 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode saham INET akan mencatatkan saham sejumlah 7,5 miliar saham.

Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 101 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 151,10 miliar.

Sebagai pemanis, Sinergi Inti Andalan Prima juga secara bersamaan menerbitkan 2,1 miliar waran seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan rasio 5:7. Artinya, tiap pemegang lima saham baru akan mendapatkan tujuh waran. Kemudian, harga pelaksanaan waran seri I senilai Rp 91 dan bakal meraup dana sebanyak Rp 191,10 miliar.

Sementara itu, perseroan menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Dana hasil dari IPO yang akan diterima oleh perseroan, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum akan digunakan sekitar Rp 90 miliar akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu PT Pusat Fiber Indonesia atau PFI, kemudian akan digunakan oleh PFI.

 

 


Pemakaian Dana

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sekitar Rp 30 miliar akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu PT Data Prima Solusindo atau DPS, dan kemudian akan digunakan oleh DPS sebagai modal kerja (Operational Expenditure/Opex) antara lain namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha DPS.

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja (Operational Expenditure/Opex) perseroan antara lain tetapi tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha perseroan.

Sedangkan penggunaan Waran Seri I perseroan akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja (Operational Expenditure/Opex) perseroan antara lain namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha perseroan.

 


Sinergi Inti Andalan Prima Patok Harga IPO Rp 101 per Saham

Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak 1,5 miliar saham. Jumlah saham yang dilepas tersebut mewakili 20 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Mengutip laman e-ipo, calon emiten dengan kode INET telah menetapkan harga penawaran sebesar Rp 101 per saham. Dengan demikian, perseroan bakal meraup dana segar sebanyak Rp 151,50 miliar. 

Sebagai pemanis, secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 2,1 miliar lembar Waran Seri I yang menyertai Saham Baru atau sebesar 35,00 persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran disampaikan yang menyertai saham biasa atas nama yang dikeluarkan dalam rangka penawaran umum. 

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham saat penjatahan penawaran umum yang dilakukan oleh penjamin pelaksana emisi efek pada tanggal penjatahan. 

Setiap pemegang 5 lembar saham baru Sinergi Inti Andalan Prima berhak memperoleh 7 lembar Waran Seri I dimana setiap 1 lembar Waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. 

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 10 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 91 yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai 24 Januari 2024 – 26 Januari 2026, pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. 

Dengan begitu, total hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 191,1 miliar.Dana IPO yang akan diterima oleh perseroan, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum akan digunakan sekitar Rp 90 miliar akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal kepada Entitas anak yaitu PT Pusat Fiber Indonesia atau PFI, kemudian akan digunakan oleh PFI.

 

 


Dana IPO dan Waran

Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sekitar Rp 30 miliar akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu PT Data Prima Solusindo atau DPS.

Kemudian akan digunakan oleh DPS sebagai modal kerja (Operational Expenditure/Opex) antara lain namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha DPS.

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja (Operational Expenditure/Opex) perseroan antara lain namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha perseroan.

Sedangkan penggunaan Waran Seri I perseroan akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja (Operational Expenditure/Opex) perseroan antara lain namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha perseroan.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya