Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang krisis iklim tak berdampak pada pariwisata. Bencana kebakaran lahan yang terjadi di Rhodes, salah satu destinasi wisata populer di Yunani, sejak pekan lalu, memaksa 19 ribu wisatawan dan warga lokal dievakuasi dari lokasi mereka tinggal.
Mengutip The Sun, Senin (24/7/2023), lebih dari 16 ribu orang dievakuasi dari daratan dan 3.000 lainnya dievakuasi dari laut yang tersebar di 12 kampung dan sejumlah hotel. Mayoritas turis merupakan warga Inggris. Jumlah tersebut menjadikan upaya evakuasi terbesar yang dilakukan Yunani.
Advertisement
Sejumlah kamera merekam rombongan orang menyeret koper dan anak-anak mereka di jalanan saat mereka mencari tempat yang lebih aman. Kebanyakan ditampung di penampungan sementara di pantai sembari menunggu giliran mengungsi menumpang kapal.
Turis Inggris lainnya menyelamatkan diri dari kebakaran lahan dengan menghabiskan malam di kamp darurat di seluruh pulau. Ruang kelas dan gymnasium disulap jadi tempat pengungsian dengan kasur digelar di lantai.
Pejabat Kedutaan Besar Inggris di Athena mendesak warga mereka meninggalkan daerah itu pada Sabtu malam, 22 Juli 2023, karena hari libur dan jadwal penerbangan ke Rhodes terus dibatalkan. Kementerian Luar Negeri Inggris juga telah mengirim tim evakuasi.
Di antara para pengungsi adalah Daniel Jones. Ia dan tiga anggota keluarganya berusaha menyelamatkan diri dari kebakaran lahan hebat di Rhode pada malam hari.
Pria yang berprofesi sebagai guru olahraga itu harus berenang untuk menyelamatkan keluarganya ke kapal pesiar untuk menghindari api yang mengejar mereka. "Ini adalah mimpi buruk, liburan kami hancur, anak-anak kami trauma," katanya kepada The Sun.
Pengalaman Mengerikan Sejumlah Turis
Ia mengatakan, "Masih ada banyak kebingungan, itu gila. Tidak ada perwakilan atau siapa pun yang memberi tahu kami apa yang sedang terjadi."
"Ada saat di mana Anda dapat dengan jelas melihat api mendekat tetapi tidak ada perahu untuk melarikan diri, saya merasa benar-benar tidak berdaya untuk melindungi keluarga saya."
Situasi serupa juga dialami Joanna Hughes, suaminya Jon, dan putrinya yang berusia 5 tahun, Emilia. Ia terpaksa meninggalkan barang-barang mereka di hotel karena kebakaran hutan. Mereka bergabung dengan ribuan turis lain saat mereka berjalan di sepanjang pantai berbatu saat cuaca panas ekstrem untuk mencari keselamatan.
Ketiga warga Durham itu berjalan sejauh empat mil untuk menghindari api dan asap hitam tebal. Mereka sampai di sebuah hotel tempat tentara dan polisi mengangkut orang-orang menjauh dari daerah itu.
Joanna mengingat kacaunya situasi yang dialaminya. Ia melihat bayi yang diselimuti handuk ikut diungsikan. Sementara, mereka terus berjalan menjauhi kebakaran lahan di pegunungan. Mereka hanya berjalan tanpa arah.
Advertisement
Pembatalan Jadwal Penerbangan
"Kami berusaha untuk menjaga diri kami tetap bersama, tetapi Emilia dapat melihat bahwa itu tidak benar. Dia dapat merasakannya. Dia mengatakan beberapa kali 'Apakah kita akan mati?'. Itu adalah sesuatu yang tidak akan saya lupakan untuk waktu yang lama," kenang Joanna.
"Aku tidak berhenti menangis sejak kami tiba di rumah."
Maskapai TUI telah membatalkan semua penebangan dan jadwal liburan mereka ke pulau itu hingga Selasa, 25 Juli 2023. Begitu pula dengan Jet2 yang membatalkan semua penerbangan ke Rhodes yang dijadwalkan pada Minggu--Senin, 24 Juli 2023.
Diketahui terdapat 40 ribu turis di Rhodes dengan 7.800 di antaranya terdampak kebakaran. "Kami akan menerbangkan lima pesawat kosong itu ke Rhodes tanpa penumpang, sehingga kami dapat membawa pelanggan kembali ke Inggris pada penerbangan terjadwal mereka," kata Jet2.
EasyJet sekarang telah mengumumkan akan melakukan dua penerbangan penyelamatan besok dan yang ketiga pada Selasa, 25 Juli 2023.
Usaha Penyelamatan
Duta Besar Inggris untuk Yunani, Mathew Lodge, mengatakan Kementerian Luar Negeri telah mengirim "tim penyebaran cepat" untuk membantu turis Inggris yang termasuk di antara ribuan yang terpaksa melarikan diri. Lebih dari 250 petugas pemadam kebakaran, didukung oleh pesawat pengebom air dan bala bantuan dari Slovakia, bertempur di tiga front pada Minggu dalam kebakaran terbesar yang pernah terjadi di Yunani.
Nyala api telah membakar selama hampir seminggu di pulau itu setelah negara itu dihantam oleh panas ekstrem yang berkepanjangan yang membuatnya sulit untuk menahan nyala api. Yunani diperkirakan akan dihantam suhu tinggi hingga 45 derajat celcius pada minggu ini.
Negara itu juga mengalami ledakan panas yang "berbahaya dan berbahaya" awal bulan ini karena suhu melonjak hingga 40C. Pakar cuaca telah menyatakan bahwa 2023 sebagai tahun El Niño - fenomena alam yang terjadi secara siklis dan menyebabkan fluktuasi iklim global.
Organisasi Meteorologi Dunia PBB mengatakan fenomena itu akan menaikkan suhu di seluruh dunia, dan efeknya kemungkinan akan berlanjut selama sisa tahun ini. Meskipun musim panas ini panas, rekor suhu Eropa 48,8C - tercatat pada 2021 di Sardinia, Sisilia - belum tercapai dan saat ini diperkirakan tidak akan terlampaui.
Advertisement