Zelensky: Dewan NATO-Ukraina Akan Bertemu pada 26 Juli 2023

Pertemuan baru Dewan NATO-Ukraina, yang diperkirakan akan membahas keamanan Laut Hitam, telah dijadwalkan akan berlangsung pada Rabu (26/7), kata Presiden Volodymyr Zelensky.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Jul 2023, 10:25 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat pidato di Parlemen Eropa, Kamis (9/2/2023). (Dok. AFP/Kenzo Tribouillard) 

Liputan6.com, Kyiv - Pertemuan baru Dewan NATO-Ukraina, yang diperkirakan akan membahas keamanan Laut Hitam, telah dijadwalkan akan berlangsung pada Rabu (26/7), kata Presiden Volodymyr Zelensky, pada Minggu, dalam pidato video malam.

Juru bicara NATO Oana Lungescu, pada Sabtu (22/7), mengatakan bahwa pertemuan itu, yang diminta Zelensky dalam percakapan telepon dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg, akan membahas situasi setelah Rusia keluar dari kesepakatan lama yang mengawasi ekspor bahan pangan dari pelabuhan Ukraina.

"Faktanya, tanggalnya disepakati begitu kami selesai bicara," kata Volodymyr Zelensky.

"Pertemuan akan diadakan Rabu ini," dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (25/7/2023).

Zelensky menambahkan bahwa pertemuan itu adalah satu dari acara yang dipersiapkan Ukraina dalam minggu mendatang dan akan memperkuat pertahanan negaranya. Paket dukungan baru, kata Zelensky, sedang disiapkan, mencakup lebih banyak pertahanan udara, artileri, dan senjata jarak jauh.

Lungescu mengatakan pertemuan akan membahas pengoperasian koridor ekspor gandum dan berlangsung pada tingkat duta besar. Pertemuan pengukuhan dewan itu, pada KTT NATO di Vilnius, dihadiri para kepala negara atau pemerintahan.


Ukraina Tidak Dapat Kepastian soal Keanggotaan NATO, Zelensky: Tidak Masuk Akal

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam kunjungan ke garis depan wilayah Odesa dan Mykolaiv.  Dok: Situs resmi Presiden Ukraina.

Para pemimpin NATO pada Selasa (11/7/2023), mengatakan bahwa mereka akan mengizinkan Ukraina bergabung dengan aliansi itu ketika seluruh anggota menyetujui dan persyaratan terpenuhi.

Pernyataan tersebut muncul beberapa jam setelah Presiden Volodymyr Zelensky mengkritik kegagalan NATO untuk menetapkan jadwal keanggotaan negaranya. Dia menyebut itu tidak masuk akal.

"Kami menegaskan kembali bahwa Ukraina akan menjadi anggota NATO dan (kami) setuju untuk menghapus persyaratan Membership Action Plan (MAP)," ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg seperti dilansir AP, Rabu (12/7).

Dikutip dari situs web NATO, MAP adalah program yang harus diikuti oleh calon anggota NATO, di mana mereka menyerahkan program nasional tahunan yang mencakup aspek politik, ekonomi, pertahanan, sumber daya, keamanan, dan hukum.

"Ini (penghapusan MAP) akan mengubah jalur keanggotaan Ukraina dari dua langkah menjadi satu langkah," ujar Stoltenberg.

Meski banyak anggota NATO telah mengirimkan bantuan senjata dan amunisi ke Ukraina, belum ada konsensus di antara 31 anggota NATO untuk mengakui keanggotaan Ukraina.

 


Zelensky Menentang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Kanada saat konferensi pers bersama di Kyiv pada Sabtu (10/6/2023). (Dok. AFP)

Zelensky menentang realitas tersebut. Dia sendiri akan hadir langsung dalam KTT NATO pada hari terakhir, yakni 12 Juli.

"Belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak masuk akal ketika kerangka waktu tidak ditentukan baik untuk undangan maupun keanggotaan Ukraina," twit Zelensky.

Dia menambahkan, "Tampaknya tidak ada kesiapan untuk mengundang Ukraina ke NATO atau menjadikannya anggota aliansi."

Ditanya tentang kekhawatiran Zelensky, Stoltenberg mengatakan bahwa hal terpenting sekarang adalah memastikan Ukraina memenangkan perang. Karena kecuali Ukraina menang, tidak ada keanggotaan yang akan dibahas sama sekali. 

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya