Liputan6.com, Purbalingga - Menjelang berakhirnya operasional haji 2023, jumlah jemaah haji meninggal di Tanah Suci masih terus bertambah.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), sampai dengan tanggal 24 Juli 2023 pukul 15.23 WIB, sebanyak 723 orang jemaah haji Indonesia meninggal dunia.
Baca Juga
Advertisement
Tingginya jumlah jemaah haji wafat tentu membuat keluarga di tanah air khawatir. Terutama keluarga para jemaah haji lansia atau risti.
Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana kondisi jemaah haji di tanah suci. Pasalnya, sebagian jemaah haji belum diterbangkan pulang ke tanah air.
Jemaah yang masih berada di tanah suci itu termasuk dari Purbalingga, Jawa Tengah.
Simak Video Pilihan Ini:
Kondisi Jemaah Haji Asal Purbalingga
Kondisi kesehatan para jamaah haji kloter 71 dan 72 Kabupaten Purbalingga usai mengikuti rangkaian kegiatan selama di kota Madinah terpantau baik dan stabil. Hal tersebut disampaikan oleh tim kesehatan yang juga Kepala Puskesmas Kemangkon Purbalingga, Suharno saat dihubungi melalui pesan WA, Sabtu (22/7).
Senada dengan Suharno, ketua kloter 71, Yuni Eko mengatakan jamaah haji Purbalingga telah mengikuti city tour pada Rabu (19/7) lalu menggunakan armada sebanyak 7 bus. Jamaah berangkat pukul 6 pagi waktu setempat menuju ke Masjid Quba, Masjid Qiblatain, kebun kurma, dan Jabal Uhud, serta kembali ke hotel pukul 11 waktu setempat.
“Kondisi kesehatan jamaah sudah stabil, yang sakit batuk pilek 1-2 orang,” katanya, dalam keterangan tertulis Pemkab Purbalingga, dikutip Senin (24/7/2023).
Eko melanjutkan, pada Jumat (21/7) kemarin para jamaah haji Purbalingga juga dengan tertib masuk ke Roudhoh yang merupakan salah satu tempat yang dianjurkan untuk berdoa di Masjid Nabawi. Kegiatan tersebut dibagi menjadi 2 sesi, yakni sesi pertama untuk jamaah laki-laki yang dilaksanakan pada pukul 16.30 waktu Saudi dan sesi kedua untuk jamaah perempuan pada pukul 22.30.
Sesuai aturan dari panitia setempat, jamaah haji yang hendak masuk Roudhoh harus melalui 3 kali pemeriksaan identitas dan menunggu hingga 2 jam agar tidak berdesakan. Eko menambahkan, kegiatan selanjutnya yakni penimbangan koper yang akan dilaksanakan pada hari Ahad (23/7) kemudian jamaah bisa beribadah secara mandiri sembari menunggu jadwal kepulang ke tanah air, Rabu (26/7).
“Jadwal kepulangan rencana pukul 00.10 waktu setempat, dan masih menunggu klarifikasi kami petugas dan sektor, semoga tidak ada perubahan yang berarti,” pungkasnya.
Tim Rembulan
Advertisement