Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang Juni 2023, dalam informasi yang dirilis oleh insideevs, konsumen otomotif saat ini lebih tertarik untuk meminang mobil listrik ketimbang mobil diesel.
Selain disebabkan oleh adanya skandal dieselgate yang melibatkan brand Volkswagen beberapa waktu lalu, alasan peralihan tersebut dikarenakan kehadiran mobil listrik dianggap lebih menguntungkan dan lebih jelas ketimbang mobil diesel.
Advertisement
Dalam laporan angka penjualan European Automobile Manufacturer's Association, memang pangsa pasar dari mobil diesel kian meredup dari waktu ke waktu.
Di negara-negara Uni Eropa, pasar mobil bermesin diesel terus mengalami penyusutan yang cukup signifikan. Di mana, penjualan sepanjang Juni 2023, mobil diesel hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 13,4 persen, jauh lebih rendah dari 17,4 persen yang dicapai pada Juni 2022.
Sementara ketertarikan konsumen terhadap mobil listrik, dari data penjualan tersebut model ini mengalami peningkatan 10,7 persen menjadi 15,1 persen.
Sedangkan untuk segmen mobil bermesin bensin, masih menjadi raja dan primadona konsumen. Jika melongok penjualan mobil di Eropa, Sepertiganya telah dikuasai oleh mobil bermesin bensin karena berhasil menguasai 36,3 persen.
Dengan adanya peraturan Euro 7 dan akan berlaku pada 2025, banyak kalangan berharap para pembuat mobil dapat lebih segera melakukan transisi dari ICE ke EV.
Baru Mau Mejeng di GIIAS 2023, Mobil Listrik Kia EV6 Tersandung Masalah Serius
PT Kreta Indo Artha (KIA) sebagai distributor resmi merek Kia di Indonesia, telah memastikan akan memajang mobil listrik EV6 untuk konsumen di Indonesia dalam gelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada 10-20 Agustus 2023.
Meski digadang-gadang akan menjadi pilihan yang tepat bagi konsumen, namun nyatanya mobil listrik tersebut tengah tersandung masalah di Amerika Serikat.
Masalahnya, dalam laporan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), telah mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap beberapa unit Kia EV6.
Hal ini dikarenakan ada beberapa keluhan dari pemilik mobil listrik tersebut, di mana mereka merasakan bahwa kendaraan ini tiba-tiba kehilangan tenaga penggerak yang berkurang secara signifikan bahkan sampai seluruhnya.
Dalam dokumen resminya, Office of Defects Investigation (ODI), telah menerima sebanyak 11 pengaduan dari para pemilik yang diproduksi pada 2022 lalu. Mereka juga menjelaskan bahwa hal tersebut dibarengi dengan adanya suara letupan keras dan adanya notifikasi pada kluster instrumen sebelum kendaraan tersebut benar-benar kehilangan daya.
"Rentang hilangnya daya dan interval waktu yang bervariasi antara pesan dan peringatan dan hilangnya daya," tulis pernyataan dari laporan tersebut soal permasalahan Kia EV6, dilansir Carbuzz.
Advertisement