Liputan6.com, Jakarta - CEO Global Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo, punya impian menjadikan yayasan yang dipimpinnya menjadi filantropi kelas dunia dalam bidang pendidikan. Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang jadi fokus.
Pertama adalah impact. Satrijo mengaku ingin Tanoto Foundation dikenal khalayak filantropi sebagai lembaga yang serius dengan impact.
Advertisement
"Saya selalu mengatakan bahwa kita mengerjakan sesuatu apa sih yang kita mau capai? Yaitu dampaknya apa? Tidak hanya kita mengeluarkan dana, maka saya sebut bahwa kita selalu invest. Kita invest di dalam student (penerima beasiswa Tanoto Foundation) ini supaya mereka menjadi pemimpin yang bermoral, itulah hasil dari investment," kata Satrijo.
Kedua, kata dia, adalah partnership. Satrijo sadar tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Oleh karena itu, harus ada kolaborasi.
"Di situlah kita mau bekerja lebih keras lagi supaya kita bisa mempunyai partnership model, bisa mempunyai teman-teman supaya kita berkolaborasi bersama. Kita sudah punya pengalaman jadi pengalaman itu kita merasa hasilnya saling menguatkan di dalam dampak juga. Saya kasih contoh dengan USAID. USAID mempunyai dana 4 juta dollar, mereka menghubungi Tanoto Foundation karena melalui world bank karena kita kan partner dari worldbank. Tetapi 4 juta dollar, its not small money, it will eat a lot of our fund."
"Jadi kita gandeng yang lain, kita gandeng BCA, Bakti Barito, kita gandeng bersama, sehingga mengumpulkan bahkan lebih dari 4 juta dollar. Itu salah satu pengalaman kami, yang membuat kami berpikir, kami ingin dikenal kelas dunia dari dua aspek ini. Jadi kita dikenal bukan jadi terkenal wow, tapi dikenal bahwa kita serius hal-hal tertentu," ucapnya.
Tanoto Scholars Gathering 2023 Bangun Karakter Mahasiwa, Siapkan Jadi Pemimpin Masa Depan
Tanoto Foundation menggelar event Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2023 di Pangkalan Kerinci, Riau, Minggu (23/7). Acara ini dihadiri ratusan mahasiswa penerima beasiswa dari Tanoto Foundation.
Managing Director RGE (Royal Golden Eagle) Group dan Dewan Wali Amanat Tanoto Foundation, Anderson Tanoto, menjelaskan bahwa Tanoto Foundation adalah Foundation yang independen dan terbesar di non BUMN.
Selain itu, Tanoto Foundation juga adalah Foundation terbesar di Indonesia dalam bidang pendidikan.
"Kenapa kita fokus di pendidikan? Karena bapak saya Sukanto Tanoto dan ibu saya tidak ada kesempatan menyelesaikan pendidikan, bahkan SMA saja tidak selesai. Bukan karena mereka tidak mau, tapi karena waktu itu tahun 1960-70an, bapak ibu saya percaya kalau di kasih uang saja itu percuma, dan dengan pendidikan jadi lebih baik. Tidak ada yang bisa ambil knowledge kita," kata Anderson di Pangkalan Kerinci, Riau, Minggu (23/7/2023).
Ia menambahkan, selain memberikan memberikan bantuan untuk mahasiswa S1 dan S2, Tanoto Foundation juga fokus di pendidikan anak usia dini dan Sekolah Dasar.
"Kita percaya pendidikan itu adalah investasi di SDM dan investasi di kalian (penerima beasiswa) dan enggak semua orang bisa pakai kesempatan ini," tambahnya.
Anderson mengatakan Tanoto Scholars Gathering dilakukan bertujuan untuk mengenalkan ekosistem perusahaan-perusahaan Tanoto dan juga mempertemukan para mahasiswa yang meraih beasiswa.
“2014 Tanoto Scholars Gathering itu yang pertama dan banyak yang enggak tahu kita perusahaan apa. Jadi harus kita kenalkan sisi bisnis dan sejarah keluarga kita. Itu alasan kita buat acara ini. Kegiatan ini juga sangat penting untuk networking antar universitas."
"TSG itu membangun karakter-karakter kalian (mahasiswa), bukan cuma dari sisi pembicaraan, tapi juga experience learning. Jadi grup-grup kalian adalah sekolah-sekolah yang beda dan dari universitas ada kelemahan dan kelebihan masing-masing dan kesempatan saling belajar dan ini adalah experience learning yang sangat unik buat kalian semua," ucapnya.
Advertisement