Liputan6.com, Jakarta Menu masakan kari memang menggoda. Selain cita rasanya yang khas, olahan makanan asal ASIA ini punya sejarah tersendiri tentang bumbu penyusunnya. Kari atau di Indonesia yang dikenal dengan sebutan kare merupakan olahan berkuah yang menggabungkan bermacam rempah beraroma tajam.
Baca Juga
Advertisement
Siapa sangka, persebaran bumbu kari sudah ada sejak 2000 tahun lalu. Pasalnya, penemuan bumbu kari 2000 tahun itu ditemukan di daratan Vietnam. Penemuan ini jadi bukti kari yang berasal dari India sudah tersebar di Asia Tenggara termasuk Indonesia selama dua milenium lamanya.
Para Arkeolog menemukan bumbu kari tua ini pada lempengan batu pasir yang ditemukan di situs Óc Eo, Vietnam. Dalam penemuan langka tersebut pada tahun 2018, para peneliti menemukan berbagai jenis rempah seperti kunyit, jahe, temu kunci, jahe pasir, lengkuas, cengkeh, pala, dan kayu manis.
Rempah-rempah tersebut diperkirakan berusia sekitar 2.000 tahun dan tetap menjadi bahan utama yang digunakan dalam pembuatan dasar kari Asia Tenggara hingga saat ini. Berikut Lputan6.com merangkum penemuan kari yang mengungkap sejarah kuliner tanah air melansir dari New Atlas, Selasa (25/7/2023).
Rempah Kari Ditemukan di Cobek
Olahan kari memang sudah lama dikenal masyarakat Indonesia dan dunia sebagai menu masakan kaya rempah. Tak heran jika kini ada banyak variasi olahan kari, meskipun tak mengubah bumbu pokok kari yang jadi ciri khasnya.
Sejarah kari pertama di Asia Tenggara itu berisi lengkap dengan bumbu rempah. Bahkan masih dipakai hingga masa kini. Mulanya peneliti menemukan alat penggiling dan lempengan batu pasir mirip cobek. Di dalamnya ditemukan kunyit, jahe, temu kunci, jahe pasir, lengkuas, cengkeh, pala, dan kayu manis.
"Rempah-rempah yang digunakan saat ini tidak menyimpang secara signifikan dari periode Óc Eo. Komponen kuncinya semua masih ada, seperti kunyit, cengkeh, dan kayu manis,” kata Khanh Trung Kien Nguyen dari Southern Institute for Social Sciences.
Penemuan ini lebih dari sekadar kesempatan untuk membandingkan catatan selama 2.000 tahun dunia kuliner. Namun penemuan ini juga merupakan jendela menuju perdagangan masa lalu.
Advertisement
Arkeolog Temukan Benih Rempah Masih Segar
Lewat penemuan yang menakjubkan ini, arkeolog juga menemukan benih yang diawetkan. Benih ini punya potensi menjadi spesies baru atau dari tumbuhan purba yang ada. Para peneliti berencana untuk mempelajarinya selanjutnya.
"Kami percaya analisis lebih lanjut dapat mengidentifikasi lebih banyak rempah-rempah dan bahkan mungkin mengungkap spesies tumbuhan unik, menambah pemahaman kami tentang sejarah wilayah tersebut,” kata Hsiao-chun Hung dari ri Australian National University (ANU).
Temuan bumbu kari berusia 2000 tahun ini menjadi saksi sejarah persebaran kuliner di Indonesia. Asia Tenggara menjadi tujuan persebaran kari yang berasal dari India, Asia Selatan.
"Studi kami menunjukkan bahwa kari kemungkinan besar diperkenalkan ke Asia Tenggara oleh para migran selama periode kontak perdagangan awal melalui Samudra Hindia," kata penulis pertama Weiwei Wang dari Australian National University (ANU).