Liputan6.com, Jakarta Perubahan hormon pada ibu hamil dapat memicu gangguan lambung seperti Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan Eka Hospital Bekasi Finna Hardjono, perubahan hormon saat hamil adalah hal yang umum terjadi. Dan gangguan pada lambung seperti GERD ini umumnya terjadi pada trimester pertama, meski ada pula yang bergejala sampai akhir kehamilan.
Advertisement
Guna meredakan GERD, ibu hamil dianjurkan untuk makan teratur dan penuhi kebutuhan protein, buah dan sayuran yang seimbang. Ada setidaknya lima makanan yang dapat meredakan GERD untuk ibu hamil yakni:
Jahe
Jahe yang bersifat anti inflamasi, ini mampu meredakan gejala GERD serta mengatasi mual di saat pagi hari.
Pisang
Konsumsi buah pisang sebagai sarapan atau selingan sebelum makan berat dapat dilakukan karena pisang merupakan sumber potasium yang dinilai dapat menetralisir kadar asam lambung.
Sayuran Daun Hijau
Saat trimester ke-2 dan ke-3, mual saat pagi hari umumnya sudah mereda, tapi nafsu makan akan meningkat, ibu disarankan untuk banyak konsumsi sayuran daun hijau.
Sayuran ini banyak nutrisi serat dan bersifat basa yang tidak menyebabkan GERD, sayuran daun hijau ini seperti kangkung, bayam atau seledri.
Gandum Utuh
Gandum merupakan sumber karbohidrat kompleks, seperti oatmeal dan beras merah. Gandum mengandung serat tinggi yang akan membuat ibu merasa kenyang serta meredakan GERD.
Daging Tanpa Lemak
Daging ayam atau sapi tanpa lemak merupakan sumber protein hewani yang baik.
“Konsumsi daging ini haruslah dibuang kulitnya serta diolah hingga benar-benar matang guna menghindari patogen bahaya untuk ibu dan janin,” kata Finna dalam keterangan pers ditulis Selasa (25/7/2023).
Tips Cegah GERD pada Ibu Hamil
Selain konsumsi makanan sehat, hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah pola hidup sehat, ada beberapa tips yang bisa diterapkan saat hamil yakni:
Tidak Makan Berlebihan
Konsumsi makanan yang berlebihan akan memperburuk gejala GERD. Sebaiknya, makan beberapa kali dalam satu hari dengan porsi kecil setiap kali makan, ini akan membuat makanan lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Seimbangkan Kadar Nutrisi Gizi
Selalu seimbangkan kadar nutrisi gizi yang diperlukan ibu dan janin, jangan berlebihan yang mengakibatkan meningkatnya berat badan. Ini akan membuat tekanan pada perut yang terlalu besar yang akan memicu munculnya GERD.
Advertisement
Tips Selanjutnya
Tips selanjutnya adalah:
Kenakan Pakaian Longgar
Mengenakan pakaian yang longgar dapat membuat perut tidak terlalu tertekan. Pakaian yang ketat dapat menimbulkan gejala asam lambung.
Kurangi Stres
Tingkat stres tinggi dapat semakin memperlambat pencernaan dan membuat pencernaan lebih sensitif terhadap rasa sakit.
Dengan demikian, makanan akan semakin lama di dalam perut yang memberikan risiko peluang untuk membuat GERD. Selain itu, memperbaiki tingkat stres juga merupakan upaya untuk mencegah adanya pengaruh buruk bagi janin yang sedang dikandung.
Umum Terjadi tapi Tak Boleh Dibiarkan
Lebih lanjut Finna menjelaskan, GERD terjadi karena asam lambung naik ke arah kerongkongan.
Peningkatan kadar hormon selama kehamilan akan membuat pergerakan otot saluran cerna melambat, sehingga makanan dan asam lambung lebih lama dicerna. Hal ini meningkatkan kemungkinan refluks asam.
Selain itu, rahim yang semakin membesar akan memenuhi rongga perut dan mendesak organ perut lainnya sehingga tekanan yang timbul dapat memperburuk gejala GERD.
Masalah kesehatan ini nantinya akan mereda setelah bayi lahir, tapi apabila sebelum hamil sudah bergejala, disarankan untuk melakukan pemeriksaan sejak dini.
“GERD mungkin membuat ibu tidak nyaman, tapi jangan khawatir karena GERD tidak akan memengaruhi tumbuh kembang janin,” kata Finna.
GERD memang umum dialami selama masa kehamilan, tetapi tidak boleh dianggap enteng dan harus mendapat perhatian khusus.
“Segeralah konsultasi dengan dokter jika mengalami GERD yang sudah kronis, guna diberikan pencegahan dan pengobatan yang tepat dan aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan untuk janin yang dikandungnya,” tutup Finna.
Advertisement