Liputan6.com, Jakarta Dalam tubuh manusia, terdapat triliunan jenis bakteri yang tersebar pada berbagai tempat. Bakteri Streptococcus atau Streptokokus mungkin menjadi salah satunya yang sudah tak asing bagi Anda.
Streptococcus adalah bakteri yang lebih dikenal karena menjadi biang kerok radang tenggorokan. Namun, infeksi yang disebabkan oleh bakteri satu ini sebenarnya tak hanya radang tenggorokan.
Advertisement
Mengutip laman Everyday Health, Selasa (25/7/2023), ada sejumlah Streptokokus yang berbeda dan dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat.
Bahkan, infeksi akibat bakteri Streptococcus tak pandang usia. Mulai dari bayi, anak kecil, orang dewasa, dan lansia bisa terinfeksi oleh bakteri streptococcus.
Infeksi bakteri Streptococcus sejauh ini sudah terbagi dalam beberapa kelompok. Lantas, apa sajakah dan penyakit apa saja yang bisa disebabkan olehnya? Berikut diantaranya.
1. Bakteri Streptococcus Tipe A
Streptococcus A lebih sering memengaruhi area tenggorokan dan kulit. Sebagian besar dari infeksi bakteri Streptococcus yang masuk tipe A relatif ringan dan jarang menyebabkan penyakit yang parah sampai mengancam jiwa.
Infeksi bakteri Streptococcus A sendiri menyebar melalui kontak langsung melalui lendir dari hidung, tenggorokan, dan luka.
Bakteri Streptococcus ini juga kerap yang menjadi penyebab radang tenggorokan. Bila terbukti oleh bakteri ini maka radang tenggorokan dapat disembuhkan dengan antibiotik.
Selain radang tenggorokan, bakteri Streptococcus tipe A dapat menyebabkan terjadinya penyakit lain. Seperti demam scarlet atau scarlatina.
Demam Scarlet Akibat Infeksi Streptococcus Tipe A
Demam scarlet biasanya dimulai dengan muncul demam dan sakit tenggorokan. Setelahnya, muncul ruam-rumah yang turut disebabkan oleh bakteri Streptococcus A yang muncul satu atau dua hari setelahnya.
Sayangnya, demam scarlet ini sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat melalui batuk atau bersin. Bakteri Streptococcus tipe A yang menyebabkan demam scarlet dapat berpindah dalam tetesan kecil di udara.
Sama seperti radang tenggorokan, demam scarlet lebih sering terjadi pada anak daripada orang dewasa, terutama mereka yang berusia 5-15 tahun.
Masih ada beberapa penyakit lainnya yang dapat disebabkan oleh bakteri Streptococcus tipe A. Seperti impetigo dan Post-Streptococcal Glomerulonephritis (PSGN), misalnya.
Advertisement
2. Bakteri Streptococcus Tipe B
Bakteri Streptococcus tipe B dikenal sebagai strep grup B atau GBS. Kebanyakan infeksi bakteri Streptococcus tipe B menyebabkan kondisi berat pada bayi baru lahir.
Sedangkan pada orang dewasa, masalah kesehatan paling umum yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus B adalah infeksi saluran kemih, infeksi kulit, infeksi aliran darah, pneumonia, infeksi kulit, infeksi tulang dan sendi.
Gejala infeksi bakteri streptococcus tipe B pada bayi sendiri dapat dikenali lewat beberapa hal. Seperti bayi menjadi lemas atau tidak responsif, kurang makan, mendengus saat bernapas, detak jantung cepat atau lambat yang tidak biasa.
3. Bakteri Streptococcus Tipe C dan G
Selain bakteri Streptococcus A dan B yang paling terkenal, ada dua lagi bakteri Streptococcus yakni dengan tipe C dan G.
Streptococcus grup C dan G jauh lebih sedikit dibahas dibandingkan strep A dan B karena memang penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini jauh lebih sedikit.
Bakteri Streptococcus tipe C dan G lebih sering hidup pada hewan seperti kuda dan sapi. Penularannya pada manusia terjadi lewat susu mentah atau kontak dengan hewan tersebut.
Bakteri Streptococcus tipe C dan G disebut dapat bertahan hidup di tenggorokan dan kulit manusia, terutama di daerah yang mengalami eksim atau permukaan lendir seperti vagina atau usus.
Advertisement