Jaksa Agung ST Burhanuddin Sosok Pemimpin yang Baik

Anggota Komisi III DPR, Achmad Dimyati Natakusumah, mengacungi jempol atas ketegasan Jaksa Agung, ST Burhanuddin

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 10 Sep 2024, 19:12 WIB
Jaksa Agung ST Burhanuddin saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Jakrta, Selasa (23/8/2022). Rapat tersebut membahas perkembangan kasus Korupsi Surya Darmadi 78 T dan kasus Korupsi PT Waskita Beton Precast Tbk. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR, Achmad Dimyati Natakusumah, mengacungi jempol atas ketegasan Jaksa Agung, ST Burhanuddin, menjatuhkan sanksi kepada jajarannya yang terbukti melakukan pelanggaran.

"Menurut saya, setelah Baharuddin Lopa, ini (Jaksa Agung) yang bagus karena dia satu, berani, dua, memang bersih. Ketiga, memang tidak kompromi dengan jaksa-jaksa yang akan merusak harkat, martabat, derajat jaksa," ucapnya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Dimyati mencontohkan dengan tidak adanya pungutan liar (pungli) untuk masuk kejaksaan saat dipimpin ST Burhanuddin. Ia pun berani memanggil bahkan mentersangkakan menteri berdasarkan hukum.

"Mana ada masuk kejaksaan sekarang pakai bayar-bayar lagi? Enggak ada. Dulu, katanya kalau masuk kejaksaan, informasinya harus bayar sekian. Enggak ada sekarang," ungkap politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. 

"Sudah berapa pejabat yang ditangani Kejaksaan Agung. Dulu, enggak ada menteri ditangkap atau dipanggil. Mana ada dulu karena menteri eksekutif, Jaksa Agung eksekutif. Sekarang ini bagus, eksekutif yang memiliki tugas yudikatif melakukan betul-betul role of law," sambungnya.

Karenanya, Dimyati kerap meminta para jaksa bersyukur dipimpin ST Burhanuddin. Pangkalnya, promosi jabatan tanpa dilandasi transaksional."Saya sering mengatakan kepada para jaksa, 'Kalian beruntung punya Jaksa Agung seperti Burhanuddin'. Mana dia melakukan jual beli jabatan? Enggak ada itu! Ada yang dengar-dengar begitu, marah beliau," katanya.

INFOGRAFIS JOURNAL_Bagaimana Antisipasi dari Kejahatan Social Engineering? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya