Liputan6.com, Jakarta Partai Amanat Nasional (PAN) telah menjadi partai inklusif yang mampu mengakomodir semua lapisan masyarakat. Kehadiran PAN terbuka ini semakin menciptakan kader yang berkualitas.
Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno mengatakan, PAN telah sukses membawa perubahannya menjadi terbuka yang didominasi kelompok-kelompok besar. Hal ini menjadikan peluang besar bagi PAN untuk kemajuan ke depan.
Advertisement
"PAN terlihat memahami situasi pemilih yang akan didominasi kelompok besar, bahkan hadirkan tokoh populer menjadi penanda PAN tidak bisa lagi hanya andalkan pemilih mapan," kata Adi.
Secara persuasif, PAN juga konsisten merangkul berbagai lapisan masyarakat. Terbukti beragamnya kader PAN yang bergabung dari berbagai latar belakang, mulai dari pengusaha, santri hingga akademisi.
PAN dalam menghadapi pemilu 2024, banyak nama dan wajah baru yang berkualitas. Hal ini disebut sejalan dengan semangat PAN yang konsisten merangkul seluruh lapisan dan kelompok masyarakat.
Dalam kesempatan berbeda, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PAN Dapil Jatim X, Zainuddin Maliki mengatakan, PAN telah menyiapkan kader yang akan total mendorong kemajuan bangsa ke depan. Karena menurutnya dua hal tersebut yang dibutuhkan Indonesia.
"PAN kini telah konsisten untuk lebih bersungguh-sungguh dalam melahirkan figur pemimpin masa depan yang mempunyai visi besar untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Zainuddin.
PAN Hadirkan Kader Berkualitas
Partai Amanat Nasional (PAN) dinilai telah banyak terbukti bekerja nyata dalam upaya membantu masyarakat. Hal tersebut diwujudkan dari hadirnya banyak kader berkualitas PAN meski berlatar belakang artis atau publik figur.
"Artis yang sudah terpilih, yang sudah lama di PAN bisa menjadi contoh untuk membuktikan bahwa PAN tidak main-main," kata Pengamat Politik UIN Jakarta, Ahmad Bakir Ihsan dikutip Minggu (23/7/2023).
Meski begitu, dia menambahkan PAN tetap perlu melakukan kerja-kerja politik untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Terutama bagi kader-kader yang baru bergabung agar dapat meyakinkan masyarakat.
"Kalau dilihat PAN sepertinya banyak menarik tokoh-tokoh, public figure yang dianggap punya popularitas. Itu tidak menjamin, tergantung kerja partai,” tambahnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan selain tokoh populer seperti artis, PAN memiliki kekuatan besar lainnya yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, banyak tokoh-tokoh NU bergabung dengan PAN dalam menghadapi Pemilu 2024.
Tokoh-tokoh NU tersebut banyak berasal dari Jawa Timur seperti Gus Syaiful Nuri dari Pondok pesantren Sidogiri Pasuruan, Gus Ahmad Abdul Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani. Keberadaan tokoh-tokoh tersebut dapat dikapitalisasi oleh PAN mengingat banyak warga NU yang memegang prinsip Samina Wa Athona yaitu patuh terhadap pimpinan jemaah.
“Kalau kita baca secara sosiologis, nahdliyin itu tergantung kiai, sami'na wa atho'na ke kiai. Walaupun dalam konteks politik agak cair, tetapi itu kan perlu dirangkul,” ungkapnya.
Advertisement