Liputan6.com, Sapporo - Seorang wanita Jepang diduga memenggal kepala laki-laki lansia di dalam hotel yang berlokasi di Sapporo, Hokkaido. Usai beraksi, wanita itu dituduh membawa kabur kepala korban.
Insiden mutilasi itu terjadi di sebuah love hotel (hotel cinta). Seperti namanya, tujuan utama hotel cinta adalah menyediakan kamar bagi pasangan untuk menghabiskan waktu bersama tanpa gangguan. Ada pula yang menyebutnya sebagai jenis hotel short-stay yang dioperasikan terutama untuk tujuan memberikan privasi tamu untuk aktivitas seksual.
Advertisement
Berdasarkan laporan Kyodo News, Selasa (25/7/2023), terduga pelaku dan korban dilaporkan masuk ke hotel itu Sabtu malam 1 Juli. Akan tetapi wanita tersebut keluar hotel beberapa jam kemudian pada Minggu 2 Juli pukul 02.00 pagi.
Rekaman CCTV hotel tempat kejadian perkara merekam bahwa pakaian yang dipakai wanita yang bersama Ura ketika ia masuk dan keluar hotel berbeda. Saat keluar hotel, ia membawa koper dan ransel. Pakaiannya juga berwarna gelap, padahal sebelumnya berwarna cerah saat masuk.
Pada Minggu siang, pegawai hotel menemukan jasad tanpa kepala dan busana di kamar mandi hotel.
Polisi berkata korban adalah Hitoshi Ura yang berusia 62 tahun.
Dijemput Bapak Usai Bunuh Orang
Terduga pelaku adalah wanita bernama Runa (29). Ia diketahui diantar dan dijemput bapaknya sendiri dari hotel cinta itu.
Setelah dilakukan pemeriksaan, kepala Ura ditemukan di rumah ayah Runa, yakni Osamu Tamura (59). Osamu merupakan seorang psikiater di Sapporo, Jepang.
Keduanya pun ditangkap polisi pada Selasa ini, meski si bapak disebut tidak masuk ke hotel tempat kejahatan terjadi.
Hasil otopsi menunjukkan bahwa Hitoshi Ura meninggal karena syok hemoragik akibat pendarahan luka tusuk saat kepalanya dipotong dengan senjata tajam.
Polisi pun masih mencoba mencari tahu apa hubungan bapak-anak itu dengan korban mereka.
Menurut sumber investigasi, polisi meyakini bahwa kepala dan pakaian korban diambil oleh tersangka dalam upaya untuk mencegah identifikasi jenazah.
Kasus Mutilasi di Yogya
Di dalam negeri, kasus mutilasi di Yogyakarta juga menjadi sorotan. Aksi itu dilakukan oleh mahasiswa.
Sebelumnya dilaporkan, kasus itu diketahui setelah adanya laporan Polresta Sleman terkait penemuan beberapa potongan tubuh manusia diduga korban mutilasi di Sungai Bedog, Dusun Kelor, Bangunkerto, Kecamatan Turi, Sleman pada 12 Juli 2023, pukul 19.30 WIB.
Tim kepolisian kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), digital forensik, dan menghimpun keterangan masyarakat hingga mengerucut pada identitas dua tersangka W dan RD yang diketahui telah berada di Jawa Barat.
Keduanya berhasil diamankan di kediaman RD di Bogor, Jawa Barat, kemudian dibawa ke Yogyakarta pada Sabtu (15/7) malam.
Direktorat Reskrimum Polda Yogyakarta masih mendalami motif W dan RD, yang melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap mahasiswa Universitas Yogyakarta (UMY) yang membuat geger warga Kota Gudeg tersebut.
Polisi memeriksa sejumlah barang bukti, seperti panci, cangkul, kompor gas, pisau, baskom, hingga palu yang ditemukan di tempat indekos tersangka.
Berdasarkan data yang diperoleh, menurut dia, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Kecamatan Sleman. Polisi juga masih melakukan pencarian potongan bagian tubuh yang lain. Kedua tersangka dijerat pasal pembunuhan berencana.
Advertisement