Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyasikan dan melakukan penandatanganan kontrak hasil lelang dua wilayah kerja migas bersama antara Pj Gubernur Aceh, SKK Migas, BPMA, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk WK Bunga di lautan Jawa Timur, dan WK Bireun Sigli di Aceh.
Proses penandatanganan dua wilayah kerja minyak dan gas (WK migas) tersebut dilakukan dalam acara Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) ke-47 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Selasa (25/7/2023).
Advertisement
Total investasi komitmen pasti dari penandatanganan ini sebesar USD 41,1 juta atau setara Rp 616,5 miliar (kurs Rp 15.000 per dolar AS). Denga rincian, senilai USD 40 juta dengan bonus tanda tangan sebesar USD 1,1 juta.
Arifin menyampaikan, investasi migas Indonesia di 2022 mencapai USD 13,9 miliar pada 2022. Sejalan dengan penyesuain target lifting migas, dimana untuk minyak hanya sebesar 665 MBOEPD, dan gas sebesar 941 MBOEPD pada 2022.
"Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui fleksibilitas kontrak (PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split), perbaikan syarat dan ketentuan pada putaran penawaran, pemberian insentif seperti tax allowance, fasilitas bea masuk, dan pembebasan pajak, serta menciptakan kemudahan dan penyederhanaan proses perizinan melalui mekanisme permohonan secara online," ujarnya dalam sesi opening xeremony IPA Convex ke-47, Selasa (25/7/2023).
Menurut informasi Kementerian ESDM, kontrak bagi hasil wilayah kerja eksplorasi WK Bunga dan WK Bireun Sigli ini berjangka waktu 30 tahun. Seluruh KKKS telah menyelesaikan kewajiban finansial, melalui pembayaran bonus tanda tangan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku sebelum penandatanganan kontrak kerja sama.
Hasil Kontrak
Berdasarkan hasil kontrak, WK Bunga akan dikelola PT Posco International ENP Indonesia selaku operator, dan PT Pertamina Hulu Energi North East Java.
Kedua perusahaan tersebut akan melakukan G&G dan Akuisisi Data Seismik 3D 350 km2, dengan total investasi senilai USD 4 juta dan bonus tanda tangan senilai USD 100.000.
Sementara WK Bireun Sigli dikelola PT Aceh Energy, yang akan melakukan komitmen pasti G&G, akuisisi data seismik 23D 1.000 km2, dan 1 sumur eksplorasi. Total investasi senilai USD 36 juta plus bonus tanda tangan USD 1 juta.
Advertisement
Raksasa Migas Italia Sah Kelola Proyek Gas Laut Dalam dari Chevron
Perusahaan raksasa migas Italia, ENI resmi menjadi pengelola proyek Indonesia laut dalam, atau Indonesia Development Water (IDD).
Kepastian itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham (Sales Purchase Agreement/SPA) Chevron Makassar Ltd (CML), Chevron Ganal Ltd (CGL), dan Chevron Rapak Ltd (CRL) selaku operator IDD kepada ENI.
Proses penandatanganan tersebut dilakukan secara virtual, Selasa (25/7/2023). Turut menyaksikan langsung Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif.
Arifin memberi selamat kepada ENI, dan berharap pengelolaan IDD bisa turut memberikan dampak terhadap ketahanan energi di Tanah Air.
"Saya harap alih kelola ini dapat menjadi momentum yang baik untuk memastikan keamanan energi Indonesia di masa mendatang," ujar Arifin usai menyaksikan secara virtual di Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Proyek IDD merupakan proyek terintegrasi dari beberapa lapangan dan wilayah kerja di laut dalam Kutai Basin, dengan kedalaman mencapai 1.000-2.000 di bawah permukaan laut.
"Alih kelola proyek ini dari Chevron ke ENI, sangat krusial bagi Indonesia, megingat proyek IDD diharapkan dapat mendorong produksi gas sampai 12.000 mmscfd pada 2030," imbuh Arifin.
Mulai Produksi 2016
Lebih lanjut, Arifin mengatakan, proyek IDD telah dikembangkan dan memulai produksi dari Lapangan Bangka sejak Agustus 2016. Selanjutnya, tahap pengembangan Gendalo Hub dan Gehem Hub.
"ENI sebagai operator baru proyek IDD diharapkan dapat melanjutkan proyek ke tahap dua. ENI memegang participating interest (PI) pada 12 Production Sharing Contract (PSC), 9 di antaranya adalah sebagai operator di proyek laut dalam dengan tahap eksplorasi dan pembangunan. Saya harap ENI dapat memperluas investasi di subsektor migas, terutama di wilayah timur," tuturnya.
Arifin juga menyampaikan apresiasinya kepada Chevron atas kontribusi yang signifikan di industri migas Indonesia.
"Chevron telah mengembangkan bisnisnya di Indonesia selama lebih dari 90 tahun. Dari Riau Sumatera, hingga Kalimantan Timur. Saya harap Chevron dapat melanjutkan investasi dan kerja sama dengan Indonesia di sektor energi," pungkas Arifin.
Advertisement