Liputan6.com, Jakarta Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor jasa, PT Blue Bird Tbk sangat percaya bahwa kenyamanan konsumen adalah nomor satu. Oleh sebab itu perusahaan transportasi ini memulai kampanye SNI yang merupakan kependekan dari Standar Nyaman Indonesia.
Ada tiga pilar yang diusung Blue Bird dalam kampanye ini. Pertama adalah armada yang terstandarisasi, kedua adalah pengemudi yang profesional, dan ketiga adalah kemudahan layanan mobilitas bagi pelanggan melalui sistem yang terintegrasi.
Advertisement
Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono menjelaskan, Blue Bird selalu berupaya menjadi perusahaan yang tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat. Taksi Blue Bird telah 51 tahun beroperasi dan konsistensi mengedepankan layanan prima yang terstandarisasi untuk mendukung mobilitas masyarakat.
"Kami menyadari bahwa kepercayaan masyarakat hadir dari kepuasan terhadap kualitas armada dan pengemudi serta inovasi yang terus kami kembangkan melalui integrasi sistem yang dapat memudahkan setiap perjalanan masyarakat,” papar pria yang akrab disapa Andre ini, Senin (24/7/2023).
Human connections yang menjadi DNA Blue Bird memberikan arti bahwa kenyamanan mobilitas turut didukung oleh pengemudi yang profesional. Blue Bird percaya bahwa perjalanan yang nyaman tak lepas dari human connection yang ada di dalamnya.
Untuk itu, Bluebird menanamkan nilai-nilai Peduli, Integritas, Pelayanan Prima, dan Pola Pikir Berkembang dalam kegiatan operasional. Hal ini juga didukung dengan infrastruktur penunjang seperti fasilitas pool, training center, basis komunitas, aplikasi pengemudi, yang ditujukan untuk pembinaan, pengembangan dan pengawasan.
Bukan rahasia lagi, para pengemudi Blue Bird selalu ramah kepada konsumen. Sering tersiar di media sosial banyak penumpang Blue Bird yang berterimakasih kepada para pengemudi saat barang mereka tertinggal di taksi.
Bahkan, Andre melanjutkan, untuk menyerap aspirasi dari penumpang atau konsumen, manajemen Blue Bird tak hanya duduk di belakang meja saja. Mereka secara rutin turun ke lapangan dengan menyamar menjadi sopir taksi.
"Koneksi dengan penumpang itu penting. Kita harus bertanya apa yang mereka butuhkan sehingga bisa menjadi bahan menjadi semakin baik," jelas dia saat mengajak awak media berkeliling ke Pool di daerah Mampang, Jakarta Selatan.
Perawatan Armada
Dalam kesempatan yang sama Andre juga menyampaikan bahwa kualitas perawatan armada menjadi fondasi kuat dalam menjaga kualitas mobilitas yang nyaman dan terstandarisasi.
Armada Blue Bird memiliki utilitas yang tinggi setiap harinya, sehingga perusahaan memiliki standarisasi sistem operasi armada yang memungkinkan melakukan perawatan yang tepat secara menyeluruh dengan didukung bengkel yang tersertifikasi kelas “A” dari Sucofindo.
"Selain itu, dengan makin gencarnya Bluebird mengadopsi EV, bengkel kami juga telah tersertifikasi untuk melakukan perawatan secara mandiri melalui sistem yang didukung oleh teknologi termasuk IoT (Internet of Things) pada armada kami,” tambah Andre.
Ia pun bercerita, setiap kendaraan Blue Bird setiap selesai beroperasi harus kembali ke pool untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan. Di awal kendaraan akan melakukan pengecekan dan kendaraan yang lolos akan langsung dicuci. Hal ini agar kemudian kendaraan sudah siap pakai jika keluar lagi dari pool.
Pengecekan ini terintegrasi ke dalam sistem. Hal ini lebih memudahkan manajemen dari sisi kontrol karena akan terdata kendaraan yang bisa keluar untuk beroperasi lagi ataupun kendaraan yang perlu perbaikan.
Jika memerlukan perbaikan, kendaraan akan menuju bengkel yang memang selalu ada di setiap pool. Baik pemeriksaan rutin atau service rutin atau jika ada kerusakan yang di luar service rutin akan terdata juga. Telah ada SOP penanganan sehingga para montir bisa bekerja secara lebih efisien.
Advertisement
Open API
Standarisasi sistem terintegrasi merupakan wujud dari komitmen Blue Bird dalam menjaga relevansi. Blue Bird menyadari bahwa kemudahan merupakan bagian penting bagi kenyamanan pelanggan.
Oleh karenanya perusahaan mengembangkan sistem integrasi secara end to end baik dalam hal pemesanan, transaksi maupun aksesibilitas kepada layanan konsumen.
"Dengan basis sistem open API memungkinkan Blue Bird untuk membuka aksesibilitas layanan yang luas dan ragam pilihan metode pembayaran non-tunai. Selain kemudahan aksesibilitas, integrasi sistem juga dapat memberikan kenyamanan ekstra bagi pengguna untuk mendapatkan bantuan dan menyampaikan masukan kepada tim layanan konsumen Bluebird melalui berbagai kanal yang tersedia,” kata Andre.
Saat ini terdapat berbagai layanan pemesanan Blue Bird baik melalui telepon aplikasi sendiri, maupun kerja sama dengan pihak ketiga. Untuk mentode pembayaran pun bisa beragam yaitu bisa menggunakan GoPay, tunai, PayLater, LinkAja, kartu kredit dan debit.
Ada Diskon
Melalui kampanye SNI, Bluebird ingin memberikan kesadaran dan nilai tambah bagi masyarakat dengan layanan mobilitas berstandar dan berkualitas.
Pengguna baru aplikasi MyBluebird dapat merasakan diskon perjalanan hingga 50% (maksimal Rp15.000) untuk lima kali pemakaian, berlaku pada rentang waktu 09.00 - 16.00 WIB dan 19.00 - 24.00 WIB setiap harinya dengan menggunakan kode promo BBJAMINSNI.
Tak hanya itu, guna menjaga komitmen SNI, Bluebird turut memastikan kenyamanan setiap perjalanan, dimana masyarakat dapat memberikan masukan melalui QR yang ada pada media wobbler di dalam armada.
Advertisement