Geger Kabar Panji Gumilang Beli Lahan 20 Hektare di Pulau Galang, Begini Kata BP Batam

Kabar pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang membeli tanah seluas 20 hektare di Pulau Galang Batam beredar di media sosial

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 25 Jul 2023, 20:26 WIB
Pria 76 tahun itu tampak mengenakan kemeja biru dongker dan peci. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

 

Liputan6.com, Batam - Kabar pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang membeli tanah seluas 20 hektare di Pulau Galang Batam beredar di media sosial. Terkait hal itu, Badan Pengusahaan (BP) Batam membantah kabar tersebut.

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (25/7/2023) mengatakan, tidak ada data yang menyebutkan lahan atas nama pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.

"Soal video yang beredar itu, tidak ada datanya (pemilik tanah atas nama Panji Gumilang) di BP Batam," katanya.

Ariastuty menyebutkan pihaknya juga sudah mengamati video viral itu dan sudah mengetahui titik lokasi lahan yang dimaksud di Pulau Galang, namun belum ada diterbitkan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) oleh BP Batam.

"Karena bagaimana pun, lahan di Galang itu harus ada HPL nya. Nah HPL-nya belum terbit, dengan demikian tidak ada datanya di BP Batam," katanya.

 


Viral di Media Sosial

Sementara itu dalam video berdurasi 1 menit 30 detik yang viral di media sosial tersebut, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang mengatakan membeli tanah seluas 20 hektare yang berjarak 20 kilometer dari titik nol Batam.

Tanah itu, katanya, akan dibangun lahan pertanian, perkebunan, hingga galangan kapal tempat bersandar kapal-kapal dari Jawa.

"Kita berada di penghujung Pulau Galang baru, menjelang titik nol. Kurang lebih 20 kilometer dari sini ke titik nol. Kita berdiri menghadap ke barat, belakang Timur dan belakang kita ada 20 hektare, yang pekan lalu kita bebaskan dari pemilik awal Pak Ahuang atau Pak Rudi," katanya dalam video tersebut.

Panji juga menjelaskan tanah yang baru dibelinya melalui tiga kali proses pembayaran dari pemilik pertama. Namun Ariastuty menyebut tidak ada dalam data BP Batam nama itu sebagai pemilik lahan di Galang.

"Di pantai ada mangrove yang tidak produktif di situ akan kita gunakan sebagai pelabuhan dan galangan Kapal. Kita rencanakan kapal-kapal kita yang datang dari Jawa akan berlabuh di sini dan kita rencanakan kapal untuk nelayan juga," ujar Panji Gumilang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya