Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Unram (Universitas Mataram) yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kayangan Lombok Utara diusir warga. Hal itu lantaran unggahan video di media sosial sang mahasiswa menyebut bahwa tak ada gadis yang cantik di desa tersebut.
Video viral itu kini ramai dibahas warganet dan sudah berulang kali diunggah berbagai akun, salah satunya @apakabar.banjarmasin di TikTok. Dalam video seorang mahasiswa KKN mengungkap bagaimana ia diminta menghadap seorang tetua di desa setempat.
Advertisement
"Kita bikin mi. Belum ada jadi mi kita ditelpon sama Pak bippp****, eh adek-adek jam 2 ke rumah saya ya. Padahal acaranya setengah empat. Biar kenapa? sebutnya di awal video, dikutip Selasa (25/7/2023).
"Susah ya jadi kembang desa ini mah," sambungnya yang dijawab dengan anggukan oleh temannya yang ada di dalam video.
"Anak Kayangan tak ada cantik-cantik, jadi kita," ujar dua mahasiswa itu lagi.
Sontak ucapan dua mahasiswa tersebut membuat marah warga setempat hingga ke telinga petinggi desa. Kepala Desa Kayangan, Edi Kartono menyampaikan bahwa konten video yang dibuat oleh NWAP sudah menyakiti banyak pihak, terutama warga Desa Kayangan atas pernyataannya soal "gadis Desa Kayangan tidak ada yang cantik". Edi pun akhirnya meminta NWAP untuk meminta maaf atas pernyataannya tersebut.
Mahasiswa tersebut pun membuat video permintaan maaf. "Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang merasa tersinggung," ujar mahasiswa tersebut di akun Instagram @kkn.desakayangan2023 yang jika dicek kembali sudah dihapus, namun telah diunggah ulang oleh akun lain.
Mengutip dari Undercover.id, Kapolsek Kayangan IPTU Iptu Hadi Suprayitno memastikan sudah tidak ada gejolak dan situasi telah aman. "Kanit Binmas bersama anggota dan Bhabinkamtibmas serta Pak Kades sudah berada di posko (mahasiswa)," katanya, dihubungi Radar Lombok, Minggu malam, 23 Juli 2023.
Kejadian Serupa oleh Mahasiswa UNP
Sebelumnya juga sempat ada kejadian serupa. Sebuah video mahasiswa KKN berdurasi sekitar 19 detik viral di media sosial. Narasi yang menyertainya berbunyi bahwa video tersebut menyebabkan puluhan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) diusir warga dari lokasi mereka melaksanakan KKN.
Di video tersebut terekam sembilan perempuan berjilbab yang disebut sebagai mahasiswa UNP. Seorang perempuan yang kemungkinan merekam video mengawali celotehan dengan pertanyaan, "Kalian libur semester? Mana main... KKN lah," ujarnya.
Wanita itu melanjutkan omongannya dengan mengatakan, "KKN kalian di mana? Tanah Datar?" Pertanyaan itu disahut rekannya yang berjilbab abu-abu, "Lima Puluh Koto?" dan dijawab mahasiswa pertama, "Bungus lah..."
"Air endak ada, mandi di musala, rumah bayar," ucapnya sambil terkekeh. "Uang tak ada," celetuk rekannya yang disambung tawa. "Ngontrak bayar pula," mahasiswa pertama menambahi lagi.
Di video selanjutnya diperlihatkan sejumlah mahasiswa KKN dikumpulkan di ruangan yang kemungkinan balai desa. Tak tersorot mahasiswa yang membuat video viral tersebut, melainkan beberapa mahasiwa laki-laki duduk di barisan depan dan sekilas mahasiswi yang duduk di barisan belakang.
Advertisement
Imbas Video Viral
Lalu seorang laki-laki berkemeja merah berdiri di hadapan mereka. Ia memutuskan membekukan kegiatan KKN yang dilakukan mahasiswa UNP di kecamatan itu hingga dosen pembimbing menemui perangkat desa untuk mencari jalan keluar terbaik.
"Untuk mengingat karena ini bukan masalah adek-adek dengan pemerintah, bukan. Ini masalah dengan nagari, lingkungan, kelurahan, camat, begitu... Mengingat untuk menjaga keamanan adek-adek dan sesuai perintah yang kami terima dari atasan, dari Pak Camat, (KKN) adek-adek dibekukan sampai ada penyelesaian dari dosen pembimbing kampus kepada kami, camat dan lurah Bungus," kata pria tersebut.
Video yang viral membuat pihak kampus UNP mencoba mengklarifikasi. Melansir dari akun Instagram @kknunp_basamo_mangko_manjadi, Senin 26 Juni 2023, pihak kampus menyebut video yang viral tersebut adalah sebuah salah paham dan disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Sehingga menyebabkan timbulnya stikma negatif terhadap mahasiswa yang bersangkutan, UNP, dan masyarakat Kecamatan Bungus," keterangan akun yang mendistribusikan informasi seputar KKN mahasiswa UNP.
Pihak Kampus Mengklarifikasi
Menurut akun tersebut, pihak UNP sudah bertemu dengan Camat Bungus. Dalam pertemuan itu dibantah bahwa kejadian tidak seperti yang viral diberitakan. Mereka juga menyebut para mahasiswa yang membuat video itu sudah menemui lurah dan meminta maaf bersama-sama atas video yang disebut 'hanya bersifat pribadi dan privasi'.
"Namun, di luar dugaan ada oknum yg sengaja menyebarkan dan membuatnya menjadi viral, bahkan dengan sengaja mengirimkannya kepada portal berita online di Sumbar maupun luar Sumbar," kata pihak UNP.
Mereka juga mengklaim para mahasiswa tak diusir warga. "Melainkan setelah diviralkan video tersebut (setelah permintaan maaf kepada lurah dan warga setempat), maka menyebabkan munculnya warga dari tempat lain yang tak mengetahui kronologi sebelumnya, karena itu membuat mereka berpikir situasi malam itu tidak kondusif dan memohon untuk pulang," sambung akun tersebut.
Pihak kampus menyebut ada banyak pihak memanfaatkan situasi sehingga video pribadi itu menjadi viral. Padahal, mereka mengklaim masalah itu sudah diselesaikan dalam pertemuan bersama warga. "Bahkan banyak warganet yang menjadi salah paham dan menyalahkan berbagai keadaan," akun tersebut memberi penjelasan.
Advertisement