Motif Duel Maut Antar Pegawai Restoran Cepat Saji di Bogor, Gegara Tak Diberi Pinjam Uang Korban

Diansyah yang menjabat sebagai manajer di rumah makan cepat saji ini mengaku telah memakai uang setoran perusahaan sebesar Rp 11 juta. Ia pun ingin pinjam uang ke korban namun tidak dikasih.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 26 Jul 2023, 02:21 WIB
Lokasi tempat kejadian perkara duel maut karyawan restoran cepat saji di Kabupaten Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Motif perkelahian yang menewaskan seorang karyawan restoran siap saji di Citeureup, Kabupaten Bogor, terungkap. Motif pembunuhan pada Minggu (23/7/2023) karena pelaku kesal tak diberi pinjam uang oleh korban.

Kanit Reskrim Polsek Citeureup, Iptu Yayan Sopian mengungkapkan mulanya pelaku Diansyah (21) menyambangi kontrakan rekannya bernama Munawar Soim (26) di Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, untuk meminjam uang. Keduanya sama-sama bekerja di restoran cepat saji di kawasan Sentul.

Diansyah yang menjabat sebagai manajer di rumah makan cepat saji ini mengaku telah memakai uang setoran perusahaan sebesar Rp 11 juta.

"Rencananya dia mau pinjam uang ke korban untuk menggantikan uang setoran yang dia pakai," kata Yayan, Selasa (25/7/2023).

Namun karena korban enggan memberikan pinjaman, pelaku pun emosi hingga keduanya terlibat cekcok dan berujung saling serang dengan menggunakan senjata tajam.

"Pada saat cekcok lalu pukul-pukulan itu pelaku ngambil pisau yang ada di sweaternya. Waktu datang pelaku memang sudah bawa pisau dapur dan garpu yang dibeli untuk keperluan pekerjaan dia," terangnya.

Munawar tewas akibat luka pada bagian kepala dan leher. Sementara nyawa Diansyah selamat, namun dia mengalami luka robek di perut dan punggung, serta sebuah pisau yang masih tertancap di leher.

"Pelaku saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Kramatjati Jakarta, tapi sudah kami tetapkan sebagai tersangka," pungkasnya.


Warga Sempat Melerai

Kapolsek Citeureup Polres Bogor Kompol Yufrialdi mengatakan aksi duel terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di sebuah kontrakan rumah. Semula, kedua pemuda yang bertikai itu sudah dilerai oleh warga setelah mendengar adanya keributan.

"Karena mendengar ada suara perkelahian, saksi yang sedang duduk di teras kontrakan menghampirinya lalu mencoba melerainya," kata Yufrialdi.

Karena upanya tidak berhasil, saksi akhirnya meminta bantuan warga. Namun saat kembali ke lokasi kejadian, kedua pria yang sama-sama bekerja di sebuah restoran siap saji di kawasan Citeureup ini sudah dalam kondisi tergeletak di kamar kontrakan.

Tubuh Munawar dan Diansyah sudah berlumuran darah. Bahkan sebuah pisau yang masih tertancap di leher Diansyah.

"Kedua korban langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis," ujar dia.

Namun saat tiba di rumah sakit, Munawar dinyatakan sudah meninggal dunia. Sementara kondisi Diansyah masih hidup dan kini menjalani perawatan intensif.

"Saat ini kami masih menyelidiki pemicu pertikaian kedua pemuda ini. Sebab, satu korban lainnya belum bisa dimintai keterangan karena masih kritis," ucap Yufrialdi.

Yufrialdi mengatakan keduanya bekerja di satu perusahaan yang sama dan tinggal di kontrakan yang sama pula.

Infografis Geger Pembunuhan Berantai Tersangka Wowon Cs. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya