Melalui Wastra Nusantara, Puan Maharani Siap Promosikan Bordir Khas Kudus

Selama berada di Kudus yang dikenal sebagai Kota Kretek ini, Puan mengawali kunjungan di rumah produksi kain bordir khas Kudus. Ia mendatangi Sanggar Dahlia Bordir Kudus di Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kudus, Selasa (25/7/2023).

oleh Ahmad Adirin diperbarui 26 Jul 2023, 21:00 WIB
Puan Maharani melihat proses produksi kain bordir khas Kudus ditemani Sa’adah pemilik butik Dahlia Bordir Kudus. (Liputan6.com/Arief Pramono)

Liputan6.com, Kudus - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Jawa Tengah, yakni di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pekalongan. Di dua kabupaten tersebut, Puan meninjau langsung geliat perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pasca pandemi Covid-19.

Selama berada di Kudus yang dikenal sebagai Kota Kretek ini, Puan mengawali kunjungan di rumah produksi kain bordir khas Kudus. Ia mendatangi Sanggar Dahlia Bordir Kudus di Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kudus, Selasa (25/7/2023).

Di sanggar perajin ini, Puan berkeliling melihat proses produksi kain bordir khas Kudus. Ditemani Sa’adah pemilik butik Dahlia Bordir Kudus, mantan Menko PMK ini mengaku bangga terhadap UMKM batik di Indonesia yang mampu bertahan dan bergeliat kembali pasca pandemi Covid-19.

“Saya ingin lihat kondisi UMKM pasca Covid. Alhamdulillah sudah mulai bagus lagi penjualannya. Sebagai pecinta wastra nusantara, saya melihat Dahlia Bordir Kudus ini salah satu yang terbaik,” kata Puan kepada wartawan.

Sekedar diketahui, Kabupaten Kudus memiliki kekhasan dalam motif bordirnya. Selain motif bunga nan elegan, bordir Kudus juga menghadirkan motif burung yang menawan. Sementara untuk Dahlia Bordir Kudus yang dikelola Sa’adah, memiliki terobosan lain dalam peruntukan bordir yang biasanya hanya digunakan untuk pakaian.

Dahlia Bordir Kudus menghadirkan bordir yang digunakan pada sepatu, tas, taplak meja hingga tempat tisu. Gerai Dahlia Bordir Kudus juga memiliki keunikan, karena di tengah gempuran mesin bordir komputer, Sa’adah masih mempertahankan mesin bordir dari zaman dahulu yang membuat kualitas hasil bordirannya tidak perlu diragukan lagi.

“Pengrajin bordir manual ini sudah mulai terkikis oleh zaman yang serba digital, perlu dilestarikan dengan peran kita bersama agar warisan budaya ini tidak usai dimakan zaman,” imbuh Puan.

Ketua DPR RI ini pun siap mempromosikan produk kain bordir tradisional dari Kudus agar lebih dikenal masyarakat dari berbagai daerah di Tanah Air. Puan diketahui selalu mengenakan wastra Indonesia di setiap kegiatan resminya, termasuk pada event-event internasional.

“Produk kain bordir buatan perajin Kudus ini merupakan salah satu bordir terbaik di Tanah Air, sehingga harus dibantu dan didukung agar bisa berkembang lagi,” sebutnya.

Promosi untuk wastra nusantara dinilai penting mengingat saat pandemi Covid-19, UMKM fashion termasuk lini usaha rakyat yang cukup terdampak. DPR juga mendorong pihak eksekutif turut membantu mempromosikan produk kain tradisional untuk membantu pertumbuhan UMKM daerah.

“Peran Pemerintah tentunya tidak hanya untuk bordir, tapi juga termasuk produk kerajinan lainnya yang ada di Tanah Air. Perlu digencarkan promosinya sehingga produk-produk kerajinan dalam negeri bisa lebih mendunia,” papar Puan.

Setelah dari Kudus, Puan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kota Pekalongan. Di Kota Batik tersebut, ia mendatangi Galeri Dian Pelangi. Sama seperti di Kudus, Puan ingin meninjau geliat perekonomian sentra batik nasional usai pandemi Covid-19 melanda.

(Arief Pramono)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya