Kata Paus Fransiskus kepada Transgender: Tuhan Mencintai Kita Apa Adanya

Paus Fransiskus berulang kali mengungkapkan keterbukaanya kepada kelompok LGBT sambil menegaskan bahwa mereka berhak diperlakukan dengan hormat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 26 Jul 2023, 17:00 WIB
Paus Fransiskus menyampaikan berkatnya selama doa Angelus Hari Minggu setelah misa di alun-alun Santo Petrus, Vatikan Minggu (12/8). Jubah Paus berkali-kali diterbangkan angin saat berbicara di hadapan publik. (AFP PHOTO / FILIPPO MONTEFORTE)

Liputan6.com, Vatikan City - Paus Fransiskus mengatakan kepada seorang anak muda yang merupakan transgender bahwa "Tuhan mencintai kita apa adanya". Ini merupakan pendekatan terbarunya terhadap komunitas lesbian, gay, biseksual, and transgender (LGBT). 

Dilansir Channel News Asia, Rabu (26/7/2023), hal itu diucapkannya dalam sebuah podcast yang dirilis media Vatikan.

Dalam tayangan podcast tersebut, Paus Fransiskus mendengarkan dan menanggapi pesan audio dari sejumlah anak muda menjelang festival pemuda Katolik yang akan dihadirinya di Portugal pekan depan.

Salah satu pesan audio itu datang dari Giona, pemuda asal Italia berusia 20-an, yang mengatakan bahwa ia merasa bimbang atas dua hal yang bertentangan yakni iman Katoliknya dan identitasnya sebagai transgender

Paus Fransiskus kemudian menjawabnya dengan mengatakan, "Tuhan selalu berjalan bersama kita. Bahkan jika kita adalah orang berdosa, Dia mendekat untuk membantu kita. Tuhan mencintai kita apa adanya, ini adalah cinta Tuhan yang luar biasa".

Paus berusia 86 tahun itu memang kerap menyatakan keterbukaannya terhadap kelompok LGBT

Ia juga pernah mengatakan "Siapakah saya ini hingga bisa menghakimi", ketika ditanya tentang masalah homoseksual dan undang-undang (UU) yang mengkriminalkan kelompok LGBT. 

Pada saat yang sama, Paus Fransiskus menegaskan bahwa pernikahan seumur hidup dalam Gereja Katolik hanya terjadi antara seorang pria dan wanita. Namun, dia tetap mendukung kesetaraan bagi kelompok LGBT dalam hal birokrasi termasuk pensiun dan perawatan kesehatan. 


LGBT Bukan Kejahatan

Paus Fransiskus melambaikan tangan saat tiba di Stadion Martir di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo untuk pertemuan dengan kaum muda, Kamis (2/2/2023). Paus Fransiskus berada di Kongo dan Sudan Selatan untuk kunjungan selama enam hari. Paus Fransiskus berharap dapat memberikan penghiburan dan semangat kepada dua negara yang dilanda kemiskinan, konflik, dan apa yang disebutnya sebagai "mentalitas kolonialis" yang telah mengeksploitasi Afrika selama berabad-abad. (AP Photo/Gregorio Borgia)

Sebelumnya, Paus Fransiskus juga pernah mengatakan bahwa LGBT bukan merupakan bentuk kejahatan. Maka dari itu, ia menyebut bahwa undang-undang (UU) yang mengkriminalkan homoseksualitas tidak adil.

Bahkan, ia meminta para uskup Katolik yang mendukung UU tersebut untuk menerima kelompok LGBT ke dalam gereja dan mengatakan bahwa Tuhan mencintai semua anak-Nya sebagaimana adanya.

"Menjadi homoseksual bukanlah kejahatan," katanya dalam wawancara dengan AP, Selasa (24/1).

Paus Fransiskus mengakui bahwa para uskup Katolik di sejumlah negara di dunia mendukung UU yang mengkriminalisasi homoseksualitas atau mendiskriminasi komunitas LGBTQ, namun dia sendiri menyebut masalah ini sebagai "dosa".


Ditentang Kaum Konservatif

Paus Fransiskus berdoa saat merayakan Misa Malam Natal, di Basilika Santo Petrus, di Vatikan, Jumat (24/12/2021). Paus Fransiskus merayakan Misa Malam Natal di hadapan sekitar 1.500 orang di Basilika Santo Petrus. (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Gereja Katolik memang mengajarkan bahwa kelompok LGBT harus tetap diperlakukan dengan hormat, penuh kasih sayang serta tetap menghargai hak asasi mereka. 

Namun di saat yang sama, sikap keterbukaan Paus Fransiskus terhadap kelompok LGBT yang dilakukan secara konsisten mendapat pertentangan dari kaum konservatif. 

Isu ini yang kemudian akan dibahas dalam pertemuan para uskup sedunia pada Oktober 2023 dan tahun 2024 mendatang, dan diharapkan akan menegaskan sikap Gereja Katolik terhadap kaum LGBT. 

Infografis Isu LGBT Berhembus di Parlemen

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya