Zulkifli Hasan Dukung Ekspor Kratom, Petani Makmur dan Tambah Devisa

Baru-baru ini, produsen kratom telah menyatakan "gamang" setelah Badan Narkoba Nasional (BNN) menyatakannya sebagai kecanduan dan meminta umpan balik publik.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 26 Jul 2023, 18:31 WIB
kratom kini menjadi makanan pokok di Kalimantan Barat. Selain itu, Kalimantan Barat merupakan salah satu pemasok kratom terbesar dari Indonesia ke AS. Tanaman kratom. (Dok KemenkopUKM)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan merestui ekspor kratom. Hal tersebut ia sampaikan saat menerima kunjungan petani kratom yang tergabung Asosiasi Petani Purik Indonesia (Appuri), delegasi Amerika Serikat (AS), serta asosiasi kratom AS, pada Selasa 25 Juli 2023.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari US-Indonesia Kratom Trade and Health Summit 2023, serta untuk membahas tindakan pemerintah Indonesia terkait kratom.

Sebagai informasi, kratom kini menjadi makanan pokok di Kalimantan Barat. Selain itu, Kalimantan Barat merupakan salah satu pemasok kratom terbesar dari Indonesia ke AS. Selain bermanfaat bagi kesehatan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Kalimantan Barat, kratom merupakan tumbuhan yang mengandung karbon yang sangat bermanfaat sebagai paru-paru dunia.

Namun baru-baru ini, produsen kratom telah menyatakan "gamang" setelah Badan Narkoba Nasional (BNN) menyatakannya sebagai kecanduan dan meminta umpan balik publik.

"Kita ekspor kratom, penggunaanya banyak manfaatnya di negara pengimpor. Saya setuju untuk ekspor. Penggunaannya terserah negara lain. Kalau di dalam negeri tidak boleh oke, tapi ekspor, untuk bikin obat-obatan, itu juga baik untuk medis. Terserah mereka. Kita dapat Dollar-nya, menambah devisa negara, serta tanaman kratom ini adalah tanaman karbon. Petani makmur, bisa sekolah, bisa sejahtera. Nanti saya cari caranya," kata Zulkifli Hasan, Rabu, (26/7/2023).

Sementara itu, Ibrahim, Ketua Appuri, mengatakan, saat ini permintaan kratom di Amerika Serikat sangat besar.

"Tiap tahun permintaanya terus bertambah. Saat ini saja permintaannya sekitar 4.000 sampai 5.000 ton per bulan," kata Ibrahim, petani keratom asal Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

 


Sisi Positif Kratom

Ilustrasi daun kratom. (dok. shutterstock/Novi Thedora)

Seolah mendukung tindakan Zulkifli Hasan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan pihak-pihak yang terkena dampak agar tidak terburu-buru dengan isu kratom.

Moeldoko berpendapat bahwa kratom memiliki sisi positif, terlepas dari pendapat berbagai pihak bahwa kratom termasuk golongan obat I berjenis narkotika.

"Kratom itu pohon yang punya sisi positif. Jangan kita berpikir simple. Kita cari solusi terbaik buat masyarakat. Kalau tidak mau pusing, ya jangan jadi pejabat," kata Moeldoko dalam FGD terkait kebijakan komoditas kratom, di Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Moeldoko mendukung percepatan penelitian tanaman kratom yang saat ini dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) karena potensinya bernilai ekonomi tinggi.

Menurutnya, potensi ekonomi tanaman kratom belum terealisasi karena stigma negatif sebagai zat adiktif.

Moeldoko mengatakan kratom merupakan salah satu komoditas yang dibutuhkan AS.

"Indonesia salah satu negara penghasil kratom, dan konsumsi publik Amerika terhadap kratom sangat tinggi. Kita ingin supply and demand ini tidak ada hambatan," pungkasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya