Top 3 Islami: Biografi Mbah Moen dan Kisah Ali bin Abi Thalib Bungkam Kaum Yahudi

Top 3 Islami pada Rabu (27/7/2023), yakni biografi KH Maimoen Zubair yang jenazahnya utuh meski sudah dimakamkan 4 tahun di Ma'la, Makkah. Artikel lainnya yakni kisah kecerdasan Ali bin Abi Thalib membungkam kaum Yahudi

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 27 Jul 2023, 06:30 WIB
Maemoen Zubair atau dikenal Mbah Moen wafat di Makkah (Foto: nu.or.id).

Liputan6.com, Jakarta - Biografi KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen menjadi pemuncak kanal Islami Liputan6.com, Rabu (26/7/23).

Diketahui, jenazah Mbah Moen utuh meski sudah dimakamkan empat tahun di Ma'la, Makkah. Karena peristiwa istimewa ini, banyak yang ingin mengetahui bigorafi Mbah Moen.

Artikel lain yang juga menyedot perhatian pembaca kanal Islami adalah kisah Ali bin Abi Thalib menjawab 11 pertanyaan sulit kaum Yahudi. Di sinilah terbukti, Ali RA adalah orang yang sangat cerdas dengan kedalaman ilmu yang luar biasa.

Sementara, artikel ketiga adalah artikel mengenai nasib tragis pemimpin pasukan pembunuha cucu Nabi Muhammad SAW, Umar bin Sa'ad, yang di akhir hidupnya penuh dihantui kekhawatiran dan akhirnya mati dipenggal. 

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:


1. 4 Tahun Dimakamkan Jenazah Mbah Moen Utuh, Ini Biografi KH Maimoen Zubair

Mbah Moen naik mobil Patwal Polisi. (Merdeka.com)

Kabar mengejutkan sekaligus luar biasa datang dari Makkah. Jenazah Mbah Moen utuh meski sudah dimakamkan empat tahun lamanya.

Kabar itu disampaikan oleh Gus Rifqil Muslim yang mengaku berkomunikasi dengan salah satu petugas di pemakaman Ma'la, Muhammad Ali.

Semula, jenazah KH Maimoen Zubair akan dipindah ke komplek pemakaman lain. Akan tetapi, melihat fakta jenazah Mbah Moen utuh, petugas tak jadi memindah melainkan memakamkan kembali jasad Mbah Moen di Ma'la.

Semasa hidup, Mbah Moen dikenal sangat alim. Beliau juga merupakan sosok kiai, guru, dan orangtua yang mengayomi santri dan masyarakat.

Untuk mengenal lebih dalam sosok Mbah Moen, berikut ini biografi KH Maimoen Zubair mengutip laman MTs Al-Anwar, Sarang, Rembang, mtsalanwar.sch.id, yang juga salah satu unit pendidikan di Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah.

Selengkapnya baca di sini


2. Nasib Tragis Umar bin Sa'ad, Pemimpin Pasukan Pembunuh Cucu Nabi Husein RA di Karbala

Umat Syiah Irak berdoa di tempat suci Imam Abbas pada malam Asyura di kota suci Karbala (9/9/2019). Hari Asyura merupakan puncak peringatan Tragedi Karbala. (AFP Photo/Mohammed Sawaf)

Muharram adalah bulan yang mulia dan penuh kemenangan karena berbagai peristiwa penting pada zaman nabi dan rasul terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi, bulan ini juga disebut sebagai bulan kesedihan, karena terjadinya pembunuhan cucu Nabi, Hasan bin Ali atau Hasan RA.

Tragedi berdarah pembunuhan cucu Nabi tersebut terjadi di Karbala, pada 10 Muharram atau hari Asyura.

Karena peristiwa , bulan Muharram, selain statusnya sebagai bulan mulia dan bulan kemenangan, diperingati pula sebagai bulan kesedihan.

Di antara tokoh yang bertanggung jawab atas pembunuhan Husein RA yang paling dikenal tentu saja adalah Ubaidillah bin Ziyad bin Muawiyah, cucu pendiri Kekhalifahan Muawiyah yang berumur pendek, Muawiyah bin Abu Sufyan.

Kala itu, dialah yang memerintahkan Umar bin Sa'ad untuk membunuh Husein RA.

Umar bin Sa'ad berasal dari kabilah ternama, sebagaimana ayahnya yang seorang Anshar sejati, Sa'ad bin Abi Waqash. Akan tetapi, selama hidupnya, Umar tidak berperilaku terpuji layaknya ayahnya atau kabilahnya yang merupakan penyokong Rasulullah SAW.

Selengkapnya baca di sini


3. Jawaban Telak Ali bin Abi Thalib Atas 11 Pertanyaan Sulit Kaum Yahudi

Kisah Umar bin Khattab

Sahabat sekaligus sepupu Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib terkenal dengan kedalaman ilmu yang dimiliki.

Hal tersebut terbukti, ketika Ali bin Abi Thalib menghadapi kaum Yahudi yang mengajukan beberapa pertanyaan tingkat tinggi sekaligus menentang umat Islam, yang pada waktu itu dipimpin oleh khalifah Umar bin Khattab. 

Dikisahkan, ketika itu Umar RA sampai kewalahan menghadapi kaum Yahudi.

لما ولى أمير المؤمنين عمر بن الخطاب الخلافة أتاه قوم من أحبار اليهود فقالوا له: يا عمر أنت ولي الأمر بعد محمد وصاحبه وإنا نريد أن نسألك عن خصال إن أخبرتنا بها علمنا أن الإسلام حق وأن محمدا كان نبيا، وإن لم تخبرنا بها علمنا أن الإسلام باطل، وأن محمدا لم يكن نبيا

Artinya: Ketika Umar bin al-Khattab menjadi khalifah (pemimpin umat Islam), beliau pernah didatangi oleh beberapa cendekiawan dari kaum Yahudi, yang kemudian berkata kepada Umar bin Khattab: Wahai Umar, kamu pemimpin Islam setelah Muhammad dan sahabatnya (Abu Bakar), kami ingin bertanya beberapa hal kepadamu, jika kamu mampu menjawabnya, maka kami mengakui bahwa Islam adalah benar dan Muhammad adalah seorang Nabi, namun jika kamu tidak mampu menjawab, maka kami akan mengatakan bahwa Islam bukan agama yang benar dan Muhammad bukan Nabi. (Abi Ishaq Ahmad bin Muhammad ibn Ibrahim an-Naisaburi At-tsa’labi, Qasas al-Anbiya’, Maktabah al-Jumhuriyah al-‘Arabiyah:tt, Halaman 466).

Selengkapnya baca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya