Liputan6.com, Ciputat Stunting menjadi salah satu topik dalam bidang kesehatan yang menjadi fokus pemerintah. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Tangerang Selatan pun berkomitmen menurunkan angka stunting.
Sebelumnya secara signifikan angka stunting turun dari 19,9% ke 9%. Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat menghadiri rembuk stunting di Aula Blandongan Puspemkot Tangsel menegaskan bahwa pihaknya menargetkan stunting turun ke angka 8% di tahun ini.
Advertisement
Penurunan angka stunting, kata Benyamin, harus dilakukan dengan kerja bersama dan aksi yang jelas. Oleh karena itu, Pemkot Tangsel mempunyai 8 aksi dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.
"Aksi pertama terkait identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi. Aksi kedua penyusunan rencana kegiatan untuk pelaksanaan integrasi intervensi," ucapnya pada Rabu (26/7).
Lalu aksi ketiga dilakukan rembuk stunting untuk memberikan komitmen dalam pelaksanaan aksi penurunan stunting tersebut. Tak hanya itu, aksi keempat dilakukan dengan memberikan kepastian hukum kepada kelurahan dalam intervensi gizi terintegrasi.
"Tidak cukup itu saja, aksi kelima kita lakukan pembinaan kader dalam intervensi gizi terintegrasi di tingkat kelurahan. Aksi keenam kita lakukan pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi," kata Benyamin.
Setelah itu kata Benyamin, dilakukan aksi ketujuh dalam melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting. Artinya, akan dilakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan, terkait penurunan angka stunting selama satu tahun terakhir.
Langkah-langkah itulah kata Benyamin, sebagai bukti bahwa untuk menurunkan angka stunting dilakukan upaya-upaya yang jelas dan berkesinambungan. Ditambah kolaborasi dan sinergi bersama instansi yang berwenang, baik dari Forkopimda dan partisipasi aktif masyarakat.
"Jadi identifikasi masalah yang tepat dan solusi yang efektif dapat disepakati sehingga angka stunting dapat diturunkan. Dan kualitas hidup generasi mendatang dapat ditingkatkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), Eki Herdiana menyampaikan bahwa perlu memperkuat dan mendeklarasikan komitmen Pemkot Tangsel dalam upaya penurunan stunting berintegrasi.
"Rembuk ini langkah penting yang harus dilakukan Pemkot. Dengan komitmen dan kerja keras kita bersama ini Tangsel mengalami penurunan signifikan, di angka 9% ini. Pencapaian ini hasil dari kerja keras dan tuntas kita semua, turut berbangga. Jadi, kita harus terus memperkuat komitmen," katanya.
Tak hanya itu, kolaborasi dan kerja sama ini dapat mengoptimalkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan penurunan angka stunting.
"Kami menetapkan RS Serpong Utara sebagai rumah sakit rujukan penanganan stunting. Kami terus optimalkan sarana dan prasarana. Untuk ke depannya, perlu langkah antisipasi yang secara kerja lebih keras. Kami yakin di 2023 ini angka stunting di Tangsel terus turun," ujarnya.
(*)