Soal Kericuhan Diskusi yang Mengatasnamakan GMPG, Ini Penjelasan Ketum AMPG

Ilham meminta seluruh kader muda Golkar untuk menjunjung tinggi soliditas internal. Dia mengingatkan, semakin mendekati hari pencoblosan Pemilu 2024, ujian dan cobaan untuk Partai Golkar akan semakin kuat.

oleh stella maris diperbarui 26 Jul 2023, 22:46 WIB
Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Insiden kericuhan saat diskusi yang diduga mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta pada Rabu (26/7) sempat menjadi perbincangan publik. Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana menyesali atas insiden tersebut dan mengaku heran ada sekelompok orang yang mengatasnamakan GMPG.

"GMPG ini tidak dikenal dalam Partai Golkar. Saya baru pertama kali mendengar ada GMPG. Harusnya tidak boleh menggunakan nama Partai Golkar," ujar Ilham, dalam keterangan, Rabu (26/7).

Ilham menambahkan, insiden yang diduga melibatkan para generasi muda partai berlambang pohon beringin ini sempat menjadi perbincangan kurang baik untuk nama partai secara keseluruhan. Menurutnya, kericuhan seharusnya tidak terjadi, jika para pihak menggunakan kepala dingin dan bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah.

"Saya sebagai Ketua Bidang Pemuda & Olahraga DPP Partai Golkar menyesali atas kericuhan yang terjadi dan meminta maaf khususnya rekan-rekan media yang menjadi korban atas insiden kericuhan di Restoran Pulau Dua, hari ini," kata Ilham.

Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Namun, dia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Ilham juga mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.

 

Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana/Istimewa.

Ketua Umum AMPG ex-officio Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemuda dan Olahraga ini menegaskan, izin itu diperlukan, sebab diskusi tersebut menggunakan dan mengatasnamakan Partai Golkar.

"Kalau tidak meminta izin, seharusnya tidak boleh membawa atribut, logo, atau simbol-simbol mengatasnamakan Partai Golkar. Karena kalau membawa atribut dan simbol, berarti ingin mewakili Partai Golkar, bagaimanapun Partai kami memiliki aturan-aturan yang baku dan mengikat bagi seluruh kadernya," kata Ilham.

Ilham meminta seluruh kader muda Golkar untuk menjunjung tinggi soliditas internal. Dia mengingatkan, semakin mendekati hari pencoblosan Pemilu 2024, ujian dan cobaan untuk Partai Golkar akan semakin kuat.

"Untuk itulah, dibutuhkan kebijaksanaan, kedewasaan dalam berorganisasi seluruh kader Golkar. Baik generasi muda maupun kader senior yang seharusnya patut dijadikan teladan," ujar Ilham.

Diketahui, dalam diskusi yang memunculkan insiden tersebut dihadiri sejumlah narasumber, antara lain, politikus Sirajuddin Wahab, anggota Dewan Pakar Ridwan Hisjam, Ketua Organisasi DPD Partai Golkar Papua Max Richard Krey, Direktur Eksekutif Voxpol Pangi Syarwi Chaniago, dan pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya