Gubernur Olly Dondokambey Sebut Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Sulut

"Pemerintah daerah sudah sejak awal melakukan penetrasi, dan penanganan sudah dilakukan, itu pun sudah sejak awal isunya masuk ke Sulut," kata Olly Dondokambey, Rabu (26/7/2023).

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 27 Jul 2023, 18:00 WIB
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyebutkan virus flu babi Afrika atau African Swine Fever telah masuk ke Sulut. Warga masyarakat diminta untuk mengantisipasi dampak sosial terkait hal ini.

"Pemerintah daerah sudah sejak awal melakukan penetrasi, dan penanganan sudah dilakukan, itu pun sudah sejak awal isunya masuk ke Sulut," kata Olly Dondokambey, Rabu (26/7/2023).

Dia mengatakan, dampak sosial yang dirasakan setelah virus ini masuk sudah cukup tinggi, peternak yang rata-rata adalah masyarakat sangat terpukul dengan virus flu babi Afrika tersebut, bukan pengusaha besar.

"Saya juga peternak, namun karena rajin menjaga kebersihan kandang, dampaknya sampai saat ini belum kena," ujarnya.

Pihak Pemprov Sulut sedang mempersiapkan memikirkan langkah penanganan untuk kerugian yang dialami oleh masyarakat, namun itu harus dilakukan secara hati-hati. Apalagi, menurut Olly, mengeluarkan uang dari pemerintah daerah tidak mudah, bisa-bisa kena tangkap.

“Nah, mekanisme itu sementara dibahas. Namun untuk penanganan agar virus ini tidak meluas penyebarannya terus dilakukan berkali-kali," katanya.

Kepastian virus flu babi Afrika ini sudah masuk ke Kabupaten Minahasa setelah laboratorium veteriner Maros, Sulawesi Selatan mengumumkan hal tersebut.

Dia mengatakan, masuknya virus flu babi ke Sulut juga ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalur ilegal, karena sudah dilakukan pengetatan di perbatasan.

"Jadilah dampaknya seperti ini. Jangan hanya melihat keuntungan ekonomi sejenak, padahal dampaknya jangka panjang," ujarnya.

Olly yakin langkah penanganan yang dilakukan pemerintah saat ini bila didukung seluruh masyarakat ataupun peternak, bisa tertangani.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya