Liputan6.com, Jakarta - Sudah jadi rahasia umum bahwa macam-macam ramuan jamu punya segudang khasiat. Tapi, pemanfataan jamu tidak dilakukan hanya dengan cara diminum.
Dalam ulasan Jaringan Gastronomi Indonesia yang bekerja sama dengan ACARAKI, dilansir dari laman Google Arts & Culture, Rabu, 26 Juli 2023, masyarakat Jawa melakukan klasifikasi jamu secara rinci berdasarkan jamu yang boleh dikonsumsi dan jamu yang tidak boleh dikonsumsi.
Advertisement
Jamu Indonesia yang tidak boleh dikonsumsi diklasifikasikan menurut tempat penggunaannya. Dari sekian banyak, berikut beberapa di antaranya.
1. Pilis
Jamu ini berisi ramuan yang ditaruh di dahi, diletakkan di atas ubun-ubun bayi sampai balita.
2. Tapel
Ini merupakan ramuan yang dioleskan di perut, kadang sampai dada.
3. Boreh
Ini mengandung ramuan yang dioleskan ke seluruh tubuh.
4. Singgul
Singgul adalah ramuan yang digunakan sebagai "pencegah" dlingo bengle yang dihaluskan, lalu dioleskan ke belakang telinga saat penggunanya berduka atas kematian.
5. Lulur body scrub
Formulasinya digunakan untuk membersihkan pori-pori atau menghaluskan kulit.
6. Pyok-pyok
Ini digunakan untuk menepuk bagian wajah yang dibersihkan menggunakan bedak dingin.
7. Sampo Jamas
Ini menggunakan air abu merang, yakni batang padi yang dikeringkan setelah bulir padinya diambil saat proses panen. Abu yang direndam semalaman kemudian disaring untuk digunakan kembali. Jamas adalah sampo alami tanpa busa maupun bahan kimia tambahan.
8. Rambang
Ini adalah cara untuk menyembuhkan, membersihkan, atau mengobati mata akibat iritasi dan gatal-gatal. Caranya biasanya menggunakan daun sirih yang dihaluskan, kemudian disaring. Air teh wayu, yang didiamkan semalaman sebelum digunakan, juga bisa digunakan untuk manfaat yang sama.
9. Jamu Sembur
Ini adalah praktik seseorang menyembur jamu atau air yang telah diberi mantra atau doa oleh dukun. Sembur banyak digunakan untuk mengobati anak yang sedang demam, batuk, atau kesurupan.
Di luar empat metode penyembuhan, seperti mantra, ritual, pijat, atau gosok serta konsumsi ramuan tanaman obat, masyarakat Jawa percaya ada kekuatan ilahi sebagai "pemilik dan penyembuh sejati." Karena itu, sebelum mengonsumsi atau menggunakan jamu, biasanya ada mantra atau doa yang dibacakan.
Tembang Lonthang 323 dari Serat Centhini jilid III dapat diambil sebagai contoh. Selain mantra, juga dikembangkan beberapa doa yang sangat populer di masyarakat Jawa. Uniknya, doa-doa tersebut sangat universal, karena bisa digunakan untuk semua jenis jamu dan segala jenis penyakit.
Kesadaran masyarakat Jawa akan konsep "sehat" yang dianut sebagai satu kesatuan mikrokosmos dan makrokosmos untuk menjaga keseimbangan kosmik merupakan wujud nyata dari Suara Alam, wahyu dari Sang Pencipta, pemilik kesehatan dan kehidupan sejati, Tuhan Yang Maha Esa.
Advertisement
Pijat Jamu Pelangsing
Masih tentang jamu yang tidak diminum, praktik pijat jamu pelangsing tercatat populer di Singapura. Melansir PN Singapore, 18 Juli 2023, paket pijat jamu pelangsing biasanya dilengkapi produk jamu di dalamnya. Di antara produk yang umum adalah minyak pijat, seperti minyak biji anggur, serai, lemon, losion jahe, pilis, dan tapel.
Minyak akan digunakan selama sesi pemijatan dan Anda akan terus menggunakan losion setelah pemijatan untuk menghangatkan diri dan meningkatkan peremajaan kulit. Pilis adalah ramuan herbal yang akan dioleskan di dahi, sementara tapel diaplikasikan di perut selama sesi pemijatan.
Disebutkan bahwa keduanya dipercaya membantu mengeluarkan angin dan meningkatkan hasil pelangsingan. Bagi orang-orang dari budaya tertentu, pijat jamu pelangsing mencakup prosedur lengkap dari apa yang dilakukan selama dan setelah pijat seluruh tubuh.
Prosedurnya biasanya meliputi pemijatan seluruh tubuh menggunakan minyak jamu, mengoleskan pasta jamu (pilis dan tapel) setelahnya, dan "perekatan" yang dapat disesuaikan di area perut. Berasal dari abad ke-17, jamu pertama kali muncul di sekitar Asia Tenggara, khususnya masyarakat Jawa, dari mana istilah itu diciptakan.
Konsep jamu sebagai obat tradisional yang terpercaya telah diwariskan secara turun-temurun. "Meski sering diasosiasikan dengan budaya Jawa dan Indonesia, pijat jamu juga berasimilasi dengan budaya Cina, India, dan lainnya, terutama sebagai bagian dari praktik perawatan setelah melahirkan," catatnya.
Bukan Satu-satunya Praktik, tapi ...
Meski hanya disebut pijat jamu secara luas dalam budaya Melayu, budaya praktis lain pun menggunakan minyak yang sama dan metode serupa untuk proses selama dan setelah pijat.
"Hampir semua budaya yang Anda kenal akan memiliki versi pijat dengan ramuan serupa, tapi prosedur berbeda sesuai apa yang mereka warisi dari generasi lebih tua. Beberapa menganggapnya sebagai bagian penting dari praktik pelestarian budaya tradisional masing-masing," catatnya.
Dibanding pijatan biasa yang terutama menghilangkan ketegangan otot, pijat jamu pelangsing lebih berfokus pada jaringan dalam tubuh yang dilakukan pemijat terampil. Ini melibatkan tekanan ibu jari yang dalam di mana sensasi sakit ringan dapat dirasakan.
Pijat ini secara khusus menargetkan ketegangan yang muncul selama kehamilan, serta mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pascamelahirkan. Selama kehamilan, Anda akan memberi tekanan yang sangat besar pada beberapa bagian tubuh, terutama punggung dan kaki.
Berbeda dengan tubuh orang yang sehat, tubuh ibu baru dikatakan memiliki konstitusi lebih buruk karena masih dalam proses penyembuhan dari luka melahirkan. Terapis pijat biasanya akan menyesuaikan teknik pemijatan agar sesuai dengan kondisi dan rasa sakit setiap ibu.
Baca Juga
Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.
Advertisement