Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus berupaya untuk mempercepat digitalisasi di daerah pedesaan, salah satunya dengan membangun infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G.
Terkini, lokasi BTS 4G yang sedang dibangun adalah Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Advertisement
BTS 4G diharapkan dapat meningkatkan akses internet bagi masyarakat desa, dan mendukung sektor layanan publik seperti pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan.
Menkominfo: BTS 4G Akan Meningkatkan Akses Internet di Fasilitas Publik
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, meninjau langsung lokasi pembangunan Tower BTS 4G di Desa Buwun Mas pada Rabu (26/07/2023).
Dalam kunjungannya, dia menyampaikan BTS 4G merupakan wujud upaya nyata dan keseriusan pemerintah dalam melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur digital.
“Pembangunan BTS memiliki tujuan utama untuk meningkatkan akses internet di fasilitas publik di seluruh Indonesia,” jelas Menkominfo Budi Arie Setiadi.
Dia menambahkan, "Ke depan, akses internet di Indonesia akan makin cepat dan terjangkau, terutama bagi daerah-daerah yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam mendapatkan layanan internet."
Menkominfo juga menyatakan masyarakat yang tinggal di daerah terdepan, tertinggal dan terpencil juga berhak mendapatkan layanan sama seperti masyarakat di perkotaan.
Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk membangun BTS 4G di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali.
“Jadi, semua BTS, semua akses digitalisasi, harus diwujudkan ke seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Jadi, saya sudah bilang kepada Pak Presiden kalau di kota sudah tidak ada lagi persoalan sinyal, yang perlu menjadi perhatian itu ada di desa-desa,” ujar Menkominfo.
BTS 4G Diharapkan Dapat Meningkatkan Sektor Pendidikan dan Kesehatan
Selain meningkatkan akses internet bagi masyarakat desa, BTS 4G juga diharapkan dapat meningkatkan sektor layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan.
Menkominfo mengatakan bahwa digitalisasi membuka semua peluang dan cakrawala bagi masyarakat desa untuk mengakses informasi dan pengetahuan yang lebih luas.
“BTS ini bisa memancarkan sinyal sejauh 5 Km. Mudah-mudahan bisa dipakai buat komunikasi. Pada waktunya, kita tingkatkan lagi kapasitasnya sehingga bisa dipakai untuk melayani kebutuhan pendidikan, kesehatan dan lain-lain,” tutur Menkominfo.
"Pokoknya semua sinyal di daerah-daerah 3T harus kita wujudkan. Kenapa harus akses digital sinyal ini? Karena semuanya nanti akan bergerak menuju digital, seperti kesehatan, pendidikan," katanya.
Menkominfo mengakui mendapat laporan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyatakan saat ini ada 1.200 Puskesmas yang belum memiliki akses internet. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi pemerintah untuk meningkatkan layanan kesehatan di daerah pedesaan.
“Saya juga baru dapat daftar dari Menteri Kesehatan, ternyata ada 1.200 Puskesmas yang belum punya akses internet, saya rasa salah satunya ada juga di NTB,” tuturnya.
Advertisement
Kehadiran BTS 4G untuk Pendidikan
Untuk bidang pendidikan, kehadiran BTS 4G penting agar anak didik tidak tertinggal informasi. Menurut Menkominfo, dengan akses internet yang lebih baik, anak didik dapat belajar secara online, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
“Saya juga baru dapat daftar dari Menteri Kesehatan, ternyata ada 1.200 Puskesmas yang belum punya akses internet, saya rasa salah satunya ada juga di NTB,” tuturnya.
Oleh karena itu, Menteri Budi Arie menegaskan tidak ingin proyek pembangunan BTS 4G terbengkalai. Menurutnya, penyelesaian BTS 4G akan dilakukan dengan cepat.
“Memang towernya sudah berdiri dan siap berfungsi, tinggal kita rapikan beberapa hal. Terutama perjanjian-perjanjian dengan operator seluler. Dan kita sudah berjanji sebelum 17 Agustus nanti bisa digunakan untuk melayani masyarakat,” tandasnya.
(Ysl/Isk)