Tragedi Hidup Sinead O'Connor: Disiksa Ibu Kandung, Masuk Rumah Sakit Jiwa, hingga Kehilangan Anak Akibat Bunuh Diri

Sinead O'Connor meninggal dunia di usia 56 tahun. Sepanjang hidupnya ia mengalami banyak cobaan, dari tidak diinginkan ibunya hingga kehilangan putranya yang berusia 17 tahun karena bunuh diri.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 27 Jul 2023, 12:17 WIB
Sinead O'Connor berfoto dengan putra ketiganya, Shane. (dok. Twitter @7860mShahid)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar Sinead O'Connor meninggal dunia membangkitkan kesedihan kepada keluarga, teman-teman, dan penggemarnya. Penyanyi Irlandia itu mengembuskan napas terakhir pada Kamis, 26 Juli 2023, di usia 56 tahun.

NY Post menyebut hidup sang penyanyi populer itu singkat dan dipenuhi kepedihan. Pemenang Grammy tersebut mengalami kegagalan dalam empat pernikahannya, berjuang melawan gangguan bipolar, dan kehilangan anak remajanya, Shane, pada 2022, secara tragis.

Pelantun lagu Nothing Compares 2 U itu melalui masa kecil yang berat. Mengutip NY Post, Kamis (27/7/2023), ia disiksa ibu kandungnya. "Dia memiliki sebuah ruang penyiksaan," kenang O'Connor atas sosok ibunya, Johanna O'Grady, sambil menangis saat diundang Dr. Phil. 

"Kenanganku paling awal adalah, dia mengatakan kepadaku bahwa aku semestinya tidak pernah dilahirkan. Dia tidak menginginkanku. Dia adalah orang yang senang, akan tersenyum saat menyakitimu."

Sang penyanyi menyebut ibunya menganiayanya secara fisik dan emosional hingga ia memutuskan kabur dari rumah di usia 13 tahun. Keputusan O'Connor kabur barulah permulaan dari masalah-masalah lain.

Dua tahun kemudian, O'Connor menghadapi masalah hukum. Pengadilan memutuskan ia bersalah karena mengutil dan dipaksa menghabiskan 18 bulan di rumah sakit jiwa untuk "wanita yang gagal".

"Saya tidak pernah - dan mungkin tidak akan pernah - mengalami kepanikan, teror, dan penderitaan seperti itu atas apa pun," kenang O'Connor tentang pengalaman mengerikan itu dalam sebuah wawancara dengan majalah Spin.

 

 


Ditinggalkan Ibu Selamanya

Sinead O'Connor pada 2019. (Marton Monus/MTI via AP, File)

Pada 1985 ketika Sinead O'Connor berusia 18 tahun, kabar buruk kembali datang padanya. Ibu yang menyiksanya meninggal karena tak bisa mengontrol mobilnya saat berjalan di jalanan licin karena salju dan kemudian menabrak bus. Kematiannya memicu beragam perasaan yang ditimbulkan oleh orangtua yang bermasalah.

"Aku benci karena tak bisa mencintainya," kata O'Connor pada 2017, seraya berkata akhirnya ia memaafkan sang ibu yang telah menyakitinya.

"Aku benci karena aku tak bisa memeluknya dan mengatakannya bahwa aku mencintainya dan bahwa dia baik-baik saja dan menganggapnya ibu. Aku akan merawatnya karena dia benar-benar seorang monster," sambungnya.

Ia mengaku sangat merindukannya. "Aku pikir itu bagian dari insting bunuh diriku berasal, bahwa aku menginginkan ibuku. Aku tak bisa menunggu hari saat aku benar-benar masuk surga sehingga aku bisa melihat ibuku lagi," ucapnya.

Kehidupan percintaan O'Connor juga dipenuhi patah hati dan pergolakan. Dia memiliki empat anak dari empat perkawinan berbeda.

Pernikahan pertamanya dengan produser musik John Reynolds, menghasilkan satu putra, Jake, yang lahir pada 1987. O'Connor menggugurkan anak keduanya dengan Reynolds setelah mereka berpisah pada 1989.

Tidak lama kemudian, O'Connor menjalin hubungan dengan jurnalis Irlandia John Waters. Dia pun melahirkan seorang putri, Roisin, pada 1996. Namun, pasangan itu segera berpisah dan bersengketa sengit di pengadilan untuk mendapatkan hak asuh atas gadis kecil mereka. O'Connor akhirnya setuju untuk membiarkan Roisin tinggal bersama Waters.

 


Lahirkan 2 Anak lain

Sinead O'Connor (YouTube/ The Late Late Show)

 

O'Connor kembali melahirkan seorang putra yang dinamai Shane pada 2004, hasil hubungannya dengan penyanyi folk Donal Lunny. Pada 2006, dia melahirkan anak keempatnya, Yeshua, dari Frank Bonadio.

O'Connor menikah lagi sampai tiga kali setelah itu. Pernikahan keempatnya dengan terapis Barry Herridge bahkan hanya bertahan selama seminggu.

Pada 2007 terungkap bahwa O'Connor mengidap gangguan bipolar. Ia berjuang mengatasi masalah kesehatan mentalnya. Namun, ia kembali terpuruk setelah kehilangan hak asuh anak atas Shane pada 2013. Ia pun mengungkapkan perasaannya di Twitter pada 2017.

"Saya sendirian, sama sekali tidak ada orang dalam hidup saya," O'Connor menyampaikan dalam video, direkam di Travelodge di New Jersey yang dikabarkan sebagai tempat tinggalnya.

Namun pada Januari 2022, peristiwa paling memilukan dalam hidup O'Connor terjadi ketika Shane bunuh diri pada usia 17 tahun. "Bagaimana seorang anak muda berusia tujuh belas tahun yang mengalami trauma, YANG DALAM PENGAWASAN KARENA RISIKO BUNUH DIRI di Lynn Ward Rumah Sakit Tallaght bisa hilang???" O'Connor memposting secara online setelah putranya menghilang.

 


Kehilangan Putranya karena Bunuh Diri

Sinead O'Connor. (AFP/FRED TANNEAU)

Dia kemudian mengonfirmasi bahwa Shane meninggal dengan mengatakan dia telah "memutuskan untuk mengakhiri perjuangan duniawinya hari ini dan sekarang bersama Tuhan." O'Connor sangat terpukul dengan kematiannya.

Ia bahkan mencuit, "Aku memutuskan mengikuti anakku. Tidak ada gunanya aku hidup tanpanya," cuitnya di Twitter saat itu. 

Itu pula yang dicurahkannya di Twitter pada awal bulan ini, mengenang Shane. "Telah hidup sebagai makhluk malam yang tak mati sejak [kematiannya]," tulis penyanyi itu. "Dia adalah cinta dalam hidupku, pelita jiwaku."

Penyebab kematian O'Connor yang mengganti namanya menjadi Shuhada Sadaqat saat menjadi mualaf itu sampai saat ini belum diumumkan. Dia meninggalkan tiga anaknya yang lain dan seorang cucu berusia 7 tahun.

Orang yang dicintainya mengkonfirmasi kepergiannya dengan mengatakan, "Dengan sangat sedih kami mengumumkan meninggalnya Sinéad yang kami cintai. Keluarga dan teman-temannya sangat terpukul dan meminta privasi pada saat yang sangat sulit ini."

Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya