Liputan6.com, Jakarta - Semakin pentingnya literasi digital bukan berarti kita harus menguasai semua perangkat lunak untuk mendapatkan pekerjaan. Sebaliknya, kita harus mengerti secara digital untuk mencoba teknologi baru dan memahami bagaimana alat tersebut untuk meningkatkan kinerja mereka.
Saat ini, literasi digital berarti kemampuan untuk berkembang dalam masyarakat di mana komunikasi dan akses informasi semakin banyak dilakukan dengan teknologi digital seperti platform online.
Advertisement
Keterampilan digital tidak lagi hanya penting untuk pekerjaan sebagai sarana informasi. “Ini berlaku secara universal untuk hampir semua orang,” tutur Ying Zhou, Direktur Future of Work Research Centre di University of Surrey, Inggris dilansir dari BBC.com.
Kealihan digital juga diharapkan dalam peran non-teknologi. Dari mulai pekerja gudang yang menggunakan system manajemen berbasis cloud, hingga dokter yang memberi saran kepada pasien dengan jarak jauh, teknologi digital tidak lagi khusus untuk industri.
Meskipun para pekerja tidak mengetahui persyaratannya untuk menggunakan teknologi digital, mereka mungkin memiliki keterampilan digital yang cukup baik karena sering kali membutuhkan keterampilan dasar di tempat kerja, seperti mengirim email.
Ketika karyawan merasa tidak berada di tempat yang mereka inginkan atau butuhkan, ada cara untuk meningkatkan keterampilan, seperti perusahaan sering kali menawarkan pelatihan kepada karyawan untuk mengembangkan potensial dalam keterampilan digital.
Pengembangan keterampilan ini dapat berupa pelatihan atau kursus. Dengan ini mereka akan terbiasa dan mampu membentuk komunikasi yang akan mereka temui melalui alat kolaborasi di tempat kerja.
Sampai saat ini, literasi digital adalah persyaratan dari hampir setiap peran, karena teknologi membentuk kembali proses dan sektor, karena literasi digital merupakan kebutuhan dasar yang akan terus meningkat dan terus berkembang di lingkup pekerjaan.
(Raihan Alfriansyah/Universitas Padjadjaran)
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement