Liputan6.com, Jakarta - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mengumumkan kinerja perseroan yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan kinerja solid baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Pada periode tersebut, pendapatan bersih Mitra Adiperkasa meningkat 27,32 persen menjadi Rp 15,59 triliun hingga Juni 2023 dari Rp 12,24 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Advertisement
Laba usaha Mitra Adiperkasa sepanjang 2022 melonjak 30,89 persen menjadi Rp 1,73 triliun dari Rp 1,32 triliun pada tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih periode berjalan menurun 0,58 persen menjadi Rp 1,26 triliun.
Melansir laporan keuangan perseroan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,04 triliun. Laba ini turun 5,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,10 triliun. Sehingga laba per saham dasar ikut turun menjadi Rp 63 dari sebelumnya Rp 67.
Dari sisi aset hingga Juni 2023 tercatat sebesar Rp 22,34 triliun, naik dibanding posisi akhir 2022 Rp 20,96 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 11,46 triliun dari Rp 11,24 triliun pada akhir 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas ikut naik menjadi Rp 10,88 triliun pada akhir Juni 2023 dari Rp 9,72 triliun pada akhir 2022.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 26 Juli 2023, saham MAPI menguat 0,79 persen ke posisi Rp 1.925 per saham. Saham MAPI dibuka naik ke posisi Rp 1.960 per saham. Saham MAPI berada di level tertinggi Rp 1.970 dan terendah Rp 1.920 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.876 kali dengan volume perdagangan 21,51 juta saham. Nilai transaksi Rp 41,67 miliar.
Mitra Adiperkasa Bidik Pertumbuhan Pendapatan hingga 20 Persen pada 2023
Sebelumnya, Induk MAP Group atau Grup MAP, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) membidik pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen pada 2023. Ini mengingat, perseroan juga tengah menggenjot ekspansi bisnis dengan membuka gerai baru.
Wakil Presiden Direktur Mitra Adiperkasa Virendra Prakash Sharma menuturkan, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 20 persen pada 2023.
"Kami melihat peluang yang besar di Indonesia," kata Sharma dalam paparan publik, Selasa (20/6/2023).
Mitra Adiperkasajuga optimistis laba bersih akan meningkat. Selain itu, untuk margin EBITDA ditargetkan meningkat hingga 11 persen.
"Kalau secara kita bilang EBITDA margin 10 sampai 11 persen. Pasti ada growth, sudah pasti double digit growth. Angka bottom line akan melebihi top line," kata VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group Ratih D. Glanda.
Dalam rangka mencapai target tersebut, Mitra Adiperkasa tengah menyiapkan sejumlah strategi. Strategi perusahaan tersebut dilakukan guna memaksimalkan kemungkinan brand untuk menjadi one-stop shop untuk penjualan dan pemasaran ritel multi-channel di ASEAN.
Pertama, strategi melalui integrasi opsi pengalaman ritel, seperti ekosistem digital terintegrasi berbasis data, gerai online dan offline untuk melayani pelanggan 24x7, dan multi-channel untuk melayani pelanggan offline, online, chat serta kanal marketplace.
Kedua, menjalankan perubahan digital dan teknologi melalui ekosistem digital berbasis data yang terintegrasi dan untuk menyempurnakan perencanaan, pembelian, penjualan dan kecepatan untuk masuk ke pasar ASEAN.
Advertisement
Strategi Akuisisi dan Kemitraan
Ketiga, melakukan akuisisi atau kemitraan strategis. Keempat, mempercepat regional branded commerce.
Tak hanya itu, Mitra Adiperkasa juga tengah menggeber sejumlah ekspansi. Salah satunya, MAP Group bakal menambah 700 gerai dengan sepanjang 2023.
"Gross additional iya 700 gerai, dari tahun ke tahun pasti ada juga yang gak perform kita harus tutup. Jadi gross additional itu sekitar 700 semua untuk MAPI," imbuhnya.
Hingga Mei 2023, MAPI telah menambah gerai ritel offline sebanyak 216 unit. Gerai baru tersebut terdiri dari 68 gerai Active, 24 gerai Fashion, 1 gerai Department Store, 42 gerai F&B, 8 gerai Digital, 43 gerai International, dan 5 gerai lainnya. Sedangkan, pada 2022, MAPI berhasil membuka gerai baru sebanyak 488 unit.
"Kalau bulan lalu, kami membuka gerai offline baru di Kamboja ada brand Zara dan lain-lain," kata Ratih.
Selain itu, Mitra Adiperkasa juga memperkuat penjualan melalui kanal online. Ini mengingat, penjualan online akan saling mendukung dengan offline bukan bersaing.
Mitra Adiperkasa Serap Belanja Modal Rp 400 Miliar hingga Kuartal I 2023
Sebelumnya, Induk MAP Group atau Grup MAP, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2 triliun pada 2023. Dana belanja modal akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis hingga keperluan IT.
VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group Ratih D. Glanda menuturkan, belanja modal tersebut mayoritas akan digunakan untuk keperluan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dan PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB). Hingga kuartal I 2023, Mitra Adiperkasa telah menyerap belanja modal sekitar Rp 400 miliar.
"Paling besar untuk new store (gerai baru) sekitar 85-90 persen untuk itu. Nah, sisanya untuk IT maupun renovasi," kata Ratih saat ditemui usai paparan publik di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Di samping itu, Mitra Adiperkasa membidik pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen pada 2023. Bahkan, perseroan juga optimistis laba bersih akan ikut meningkat.
"Kalau secara kita bilang EBITDA margin 10 sampai 11 persen. Pasti ada growth, sudah pasti double digit growth. Angka bottom line akan melebihi top line," kata dia.
Sejalan dengan itu, perseroan juga tengah menggeber sejumlah ekspansi. Salah satunya, MAP Group bakal menambah 700 gerai dengan sepanjang 2023.
"Gross additional iya 700 gerai, dari tahun ke tahun pasti ada juga yang enggak perform kita harus tutup. Jadi gross additional itu sekitar 700 semua untuk MAPI," imbuhnya.
Hingga Mei 2023, MAPI telah menambah gerai ritel offline sebanyak 216 unit. Gerai baru tersebut terdiri dari 68 gerai Active, 24 gerai Fashion, 1 gerai Department Store, 42 gerai F&B, 8 gerai Digital, 43 gerai International, dan 5 gerai lainnya. Sedangkan, pada 2022, MAPI berhasil membuka gerai baru sebanyak 488 unit.
"Kalau bulan lalu, kami membuka gerai offline baru di Kamboja ada brand Zara dan lain-lain," kata Ratih.
Selain itu, Mitra Adiperkasa juga memperkuat penjualan melalui kanal online. Ini mengingat, penjualan online akan saling mendukung dengan offline bukan bersaing.
Advertisement