Bekerja Keras Dampingi Jemaah Haji Indonesia, Petugas Bakal Dapat Apresiasi dari Kementerian Agama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut akan memberikan apresiasi kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang telah berjibaku selama 60 sampai 70 hari mendampingi lebih dari 200 ribu jemaah haji Indonesia pada tahun 2023 ini.

oleh Devira PrastiwiPramita Tristiawati diperbarui 27 Jul 2023, 17:06 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut akan memberikan apresiasi kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang telah berjibaku selama 60 sampai 70 hari mendampingi lebih dari 200 ribu jemaah haji Indonesia pada tahun 2023 ini. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) mengapresiasi kinerja Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), yang telah berjibaku selama 60 sampai 70 hari mendampingi lebih dari 200 ribu jemaah haji Indonesia pada tahun 2023 ini. Untuk itu, akan ada apresiasi yang akan diterima para petugas haji tahun ini.

Hal tersebut disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat menyambut kedatangan 280 petugas PPIH di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (27/7/2023).

"Sudah 280 petugas sampai di Tanah Air, hari ini nanti menyusul 158 juga akan kembali. Kawan-kawan ini sudah bekerja dengan sangat keras, ini wujud terima kasih kami sebagai pemerintah," ujar Menag Yaqut, Kamis (27/7/2023).

Pemerintah menilai, apa yang sudah dilakukan oleh petugas PPIH sudah luar biasa, diluar ekspektasi pemerintah. Terlebih, kata Yaqutm jemaah haji Indonesia sebanyak 67 ribu adalah lansia, mereka membutuhkan tenaga ekstra petugas, mulai dari tenaga kesehatan sampai petugas pendamping.

"Bagaimana mereka menggendong para jemaah lansia, memandikan, sampai mengganti popok. Yang mungkin di rumah saja tidak bisa mereka lakukan kepada orang tua mereka," ucap Menag Yaqut.

Bahkan, lanjut dia, ada keluarga jemaah yang sengaja menghubunginya untuk berterimakasih sampai menangis haru. Karena, kata Yaqut, apa yang dilakukan oleh petugas haji sungguh sangatlah berkesan dan memakai hati.

"Saya tegaskan, kalua ada yang menilai kinerja petugas haji buruk, saya hadapi! Saya bersaksi, mereka bertugas dengan sungguh-sungguh selama 60 sampai 70 hari," terang Yaqut.

 


Rahasiakan Apresiasi yang Akan Diberikan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melepas kepulangan jemaah haji Indonesia dari Makkah, Arab Saudi ke Tanah Air, Senin (3/7/2023) sore. (Nafiysul Qodar/Liputan6.com)

Untuk itu, para petugas haji mulai dari media yang bersedia meliput pagi, siang hingga malam, lalu petugas kesehatan dan petugas pendamping akan diberikan apresiasi. Apa bentuknya, Menag Yaqut mengaku masih merahasiakannya.

"Ada, kita akan memberikan penghargaan kepada petugas haji. Untuk sementara masih rahasia dulu apa itu, kita sediakan ada, pasti ada. Ini sebagai wujud terima kasih kami semua, terima kasih dari jemaah haji juga saya kira," jelas Menag Yaqut.

Sebelumnya, operasional penyelenggaraan ibadah haji di Kota Makkah telah berakhir. Hal ini ditandai dengan keberangkatan 2.094 jemaah haji Indonesia gelombang dua dari Makkah ke Madinah pada Selasa, 25 Juli 2023 waktu Arab Saudi (WAS).

Keberangkatan gelombang terakhir dari Makkah ke Madinah ini diawali dengan 298 jemaah kloter 99 Embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC 99). Mereka berangkat dari Mahbas Jin mulai pukul 10.00 WAS.

Sementara, keberangkatan lima kloter lainnya, yakni 74 Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS 74) sebanyak 398 jemaah, kloter 85 Embarkasi Surabaya (SUB 85) 358 jemaah, SUB 86 (357 jemaah), SUB 87 (354 jemaah), dan SUB 88 (329 jemaah) dilakukan setelah Zuhur, mulai pukul 14.00 WAS.

 


Tuntas, Seluruh Jemaah Haji Indonesia Sudah Tinggalkan Makkah

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meninjau KKHI dan menemui jemaah haji di Arafah sebelum berangkat ke Muzdalifah, Selasa malam (27/6/2023). (Liputan6.com/ Nafiysul Qodar)

Mereka akan tinggal selama sekitar delapan hari di Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi sebelum pulang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA).

"Ini hari terakhir pemberangkatan jemaah dari Makkah ke Madinah. Ada 2.094 jemaah yangtersebar di empat sektor pemondokan, yaitu sektor 2 (Mahbah Jin), sektor 4 (Syisah), sektor 5 (Syisah), dan sektor 7 (Raudhah)," ujar Kepala Daker Makkah PPIH Arab Saudi, Khalilurrahman saat melepas keberangkataan jemaah SUB 85 di Syisyah, Makkah, Selasa, 14 Juli 2023.

"Keberangkatan enam kloter hari ini sekaligus mengakhiri operasional penyelenggaraan ibadah haji di Makkah. Jemaah haji Indonesia saat ini terkonsentrasi di Madinah, kecuali beberapa jemaah yang masih dirawat di RS Arab Saudi di Makkah," lanjutnya.

Khalil menjelaskan, operasional jemaah haji di Makkah dimulai pada 2 Juni 2023 lalu ditandai dengqn kedatangan perdana jemaah yang berangkat pada gelombang pertama dari Madinah. Sejak itu, jemaah terus berdatangan ke kota kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Selain dari Madinah, mulai 8 Juni 2023, Daker Makkah juga menerima kedatangan jemaah haji yang berangkat pada gelombang kedua. Proses kedatangan ini berlangsung hingga 24 Juni 2023.

“Fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) berlangsung dari 26 Juni hingga 1 Juli 2023. Layanan jemaah haji selama fase Armina ini disiapkan oleh pihak Mashariq,” kata Khalil.

 


Kemendagri dan Kemenag Gelar Rakor Penyelenggaraan Haji dan Umroh di Mekkah, Bahas Pembiayaan Petugas Haji Daerah

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Liputan6.com/Kemenag)

Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh 1444 H/2023 M membahas petugas haji dan umroh, bertempat di Masjid Kantor Sektor 6, Mekkah Arab Saudi, Minggu 25 Juli 2023.

Rakor ini digelar untuk memastikan bahwa pelaksanaan haji tahun 2023 berjalan lancar, aman, sehat dan sukses. Selain itu, untuk memberikan pengarahan dan motivasi kepada Petugas Haji Daerah (PHD) dan membahas permasalahan pelaksanaan haji dan umroh.

Rakor yang diselenggarakan di tanah suci Mekkah ini, dihadiri petugas haji daerah yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia, baik yang berasal dari provinsi maupun kabupaten/kota.

Selain itu, Rakor juga dihadiri sejumlah pejabat dari Kemenag, Kemendagri, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta kementerian/lembaga terkait, seperti Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag, Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal (Ditjen) PHU, Inspektur dilingkungan Itjen Kemenag, Sekretaris Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Madinah, Jedah, dan seluruh Kepala Sektor penyelenggaraan haji.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief dan Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri A. Fatoni menyampaikan arahan, motivasi dan sejumlah penjelasan terkait penyelenggaraan haji dan umroh, khususnya penyelenggaraan haji tahun 2023.

Dirjen PHU, Hilman menyampaikan, bahwa tahun ini jamaah haji Indonesia yang lansia lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Maklum saja, data yang ada di Kemenag menunjukkan, dari 203.320 orang jamaah reguler, tercatat 64.000 di antaranya masuk kategori lansia.

"Jamaah haji tahun ini, banyak lansia. Karena oenggabungan jamaah haji tahun 2020, 2021 dan 2022. Tahun 2020 tidak ada haji karena covid dan tahun 2022 ada pembatasan usia, ungkap Hilman.

Infografis Sebaran Wilayah Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah. (Infografis: Kemenag)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya