HP Dirusak, Pemuda di Indragiri Hulu Nekat Cekoki Sang Kekasih dengan Racun

Seorang remaja berumur 18 tahun di Kabupaten Indragiri Hulu, Eko Andre Widiyanto, nekat meracuni pacarnya Ade Anggriani hingga tewas.

oleh M Syukur diperbarui 28 Jul 2023, 14:00 WIB
Tersangka pembunuhan pacar di Indragiri Hilir karena sakit hati dengan kekasihnya. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang remaja berumur 18 tahun di Kabupaten Indragiri Hulu, Eko Andre Widiyanto, nekat meracuni pacarnya Ade Anggriani hingga tewas. Pembunuhan ini direncanakan pelaku setelah sakit hati kepada korban.

Kepala Polres Indragiri Hulu Ajun Komisaris Besar Dody Wirawijaya menjelaskan, kasus pemuda meracuni pacar ini bermula saat korban mengingkari janjinya untuk membelikan telepon genggam baru untuk pelaku. Adapun telepon genggam pelaku sebelumnya rusak.

Hasil penyidikan, telepon genggam pelaku pernah dibanting oleh korban. Saat itu, keduanya ribut sehingga pelaku menjadi sasaran amarah korban.

"Keributan ini karena korban marah kepada pelaku terkait rencana perayaan ulang tahun," jelas Dody, Kamis siang, 27 Juli 2023.

Sebelumnya, tambah Dody, korban ingin pelaku hadir pada perayaan ulang tahun yang rencananya dirayakan pada 24 Juli. Pelaku menyebut tidak bisa datang karena ada kerja di luar kota.

"Saat itulah korban marah dan membanting HP pelaku, setelah itu korban janji membelikan yang baru tapi tak pernah ditunaikan," jelas Dody.

Sakit hati membuat pelaku berencana meracuni korban. Dia mengambil air dalam kemasan lalu mencampurnya dengan racun pembunuh rumput.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Dicekoki di Kebun Sawit

Pelaku mengajak korban bertemu di perkebunan sawit. Di sanalah korban dipaksa meminum air yang sudah dicampur dengan racun.

"Korban ditinggal dalam kebun itu dan sempat pulang ke rumah," kata Dody.

Korban menceritakan apa yang dialaminya ke keluarga. Tak lama setelah itu, korban muntah-muntah hingga dilarikan ke rumah sakit setempat untuk dirawat.

"Nyawa korban tidak bisa tertolong hingga akhirnya meninggal dunia," ucap Dody.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya