Liputan6.com, Jakarta - Pencabutan status kedaruratan COVID-19 tidak berarti penularan virusnya berhenti. Hal ini dibuktikan dengan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang masih menunjukkan penambahan kasus positif.
Secara global, lebih dari 868.000 kasus COVID-19 baru dan lebih dari 3.700 kematian dilaporkan dalam 28 hari terakhir yakni periode 26 Juni hingga 23 Juli 2023.
Advertisement
Lima dari enam wilayah WHO melaporkan penurunan jumlah kasus positif dan kematian. Sementara, satu wilayah yakni Wilayah Pasifik Barat telah melaporkan peningkatan jumlah kasus dan kematian.
Hingga 23 Juli 2023, lebih dari 768 juta kasus terkonfirmasi dan lebih dari 6,9 juta kematian telah dilaporkan secara global.
Menurut WHO, meskipun status darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional untuk COVID-19 dinyatakan berakhir pada 5 Mei 2023, COVID-19 tetap menjadi ancaman utama. WHO terus mendesak negara-negara anggota untuk mempertahankan infrastruktur COVID-19 yang telah dibangun, bukan membongkarnya.
“Sangat penting untuk mempertahankan pengawasan dan pelaporan, pelacakan varian sejak dini, penyediaan perawatan klinis, pemberian penguat vaksin (booster) untuk kelompok berisiko tinggi, perbaikan ventilasi, dan komunikasi reguler,” mengutip COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 153 yang dipublikasikan pada 27 Juli 2023.
Saat ini, kasus positif yang dilaporkan tidak secara akurat mewakili tingkat infeksi. Pasalnya, ada pengurangan pengujian dan pelaporan secara global. Selama periode 28 hari ini, 52 persen (122 dari 234) negara dan wilayah melaporkan setidaknya satu kasus. Ini merupakan proporsi yang telah menurun sejak pertengahan 2022.
COVID-19 di Tingkat Regional
Di tingkat regional, jumlah kasus baru yang dilaporkan dalam periode 28 hari terakhir mengalami penurunan di lima dari enam wilayah WHO yakni:
- Wilayah Mediterania Timur kasusnya turun 75 persen dibanding periode sebelumnya.
- Wilayah Eropa penurunan kasusnya sebanyak 72 persen.
- Wilayah Asia Tenggara melaporkan penurunan kasus positif sebanyak 70 persen.
- Wilayah Afrika kasus positifnya turun 48 persen dibanding 28 hari sebelumnya.
- Wilayah Amerika penurunannya 35 persen.
Sementara, kasus meningkat di Wilayah Pasifik Barat dengan peningkatan 8 persen dibanding periode sebelumnya.
Advertisement
Kematian Akibat COVID-19 di Tingkat Regional
Sedangkan, jumlah kematian akibat COVID-19 di tingkat regional dalam periode 28 hari telah menurun di lima wilayah sebagai berikut:
- Wilayah Mediterania Timur melaporkan penurunan jumlah kasus kematian sebanyak 77 persen.
- Wilayah Eropa kasus kematiannya turun 74 persen.
- Wilayah Asia Tenggara mengalami penurunan kematian sebanyak 70 persen.
- Wilayah Afrika kematiannya menurun 48 persen dibanding 28 hari sebelumnya.
- Wilayah Amerika mengalami penurunan kasus kematian 31 persen.
Sementara, kasus kematian meningkat di Wilayah Pasifik Barat dengan peningkatan sebanyak 23 persen.
COVID-19 di Tingkat Negara
Di tingkat negara, jumlah kasus baru tertinggi yang dilaporkan dalam periode 28 hari terakhir dilaporkan dari negara-negara berikut:
- Republik Korea di urutan pertama dengan 593.023 kasus baru, bertambah 60 persen dibanding periode sebelumnya.
- Brasil melaporkan 48.548 kasus baru, turun 37 persen.
- Australia 35.873 kasus baru, turun 68 persen dibanding periode sebelumnya.
- Singapura melaporkan 30.214 kasus baru atau turun 25 persen.
- Selandia Baru kasus barunya sebanyak 20.329 atau turun 47 persen.
Kematian di Tingkat Negara
Sedangkan, angka kematian akibat COVID-19 paling tinggi dilaporkan dari negara-negara berikut:
- Brasil melaporkan 769 kematian baru, turun 27 persen dibanding periode sebelumnya.
- Australia kasus kematiannya 623, bertambah 82 persen.
- Federasi Rusia melaporkan 336 kasus kematian baru, turun 35 persen.
- Peru 218 kematian baru atau turun 13 persen.
- Republik Korea melaporkan 199 kematian baru atau turun 3 persen dibanding 28 hari sebelumnya.
Advertisement