Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Jumat (28/7/2023). Pergerakan IHSG tersebut ikuti wall street dan bursa saham Asia yang lesu.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 6.896,80. Pada pukul 09.19 WIB, IHSG merosot 0,40 persen ke posisi 6.869. Indeks LQ45 tergelincri 0,40 persen ke posisi 955,56. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona merah.
Advertisement
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.904,10 dan terendah 6.861,45. Sebanyak 275 saham melemah sehingga menekan IHSG. 162 saham menguat dan 184 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 189.763 kali dengan volume perdagangan 2,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 1,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.072.
Mayoritas sektor saham melemah sehingga menekan IHSG. Sektor saham energi turun 1,42 persen dan catat koreksi terbesar. Diikuti sektor saham basic merosot 0,06 persen, sektor saham industri tergelincir 0,35 persen, sektor saham siklikal susut 0,50 persen, dan sektor saham kesehatan terpangkas 0,24 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan melemah 0,39 persen, sektor saham properti terpangkas 0,21 persen, sektor saham teknologi turun 0,16 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,97 persen.
Review IHSG
Dalam riset PT Ashmore Asset Management Indonesia menyebutkan, IHSG susut 0,7 persen dengan pelemahan terlihat lintas sectoral. Di bank, saham BMRI naik 0,9 persen menunjukkan sedikit kenaikan jelang rilis kinerja keuangan kuartal II pada 31 Juli 2023. Saham BBCA tergelincir 1,3 persen, saham BBNI melemah 0,6 persen dan saham BBRI terpangkas 0,4 persen.
Sektor ritel membukukan kinerja baik. Saham MAPA bertambah 3,8 persen setelah melaporkan hasil kuartal yang kuat lainnya. Saham MAPI naik 3,9 persen, saham ACES melonjak 2 persen, dan saham LPPF bertambah 0,9 persen.
Sedangkan sektor komoditas merosot. Saham ADRO turun 2 persen, saham PTBA susut 1,7 persen dan saham ITMG melemah 0,4 persen pada Kamis pekan ini.
Top Gainers-Losers pada 28 Juli 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham STTP melonjak 19,83 persen
- Saham INPS melonjak 16,67 persen
- Saham PEGE melonjak 13,45 persen
- Saham ERTX melonjak 12,87 persen
- Saham DOOH melonjak 10,53 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham VICO merosot 14,95 persen
- Saham HOMI merosot 11,90 persen
- Saham RELF merosot 10 persen
- Saham IDEA merosot 8,4 persen
- Saham NAYZ merosot 8,33 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 138,1 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 88,2 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 87,2 miliar
- Saham CARE senilai Rp 86,3 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 76,9 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham DOOH tercatat 15.405 kali
- Saham MAHA tercatat 13.945 kali
- Saham SLIS tercatat 7.508 kali
- Saham INET tercatat 6.832 kali
- Saham BCAP tercatat 4.779 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.880-6.930.
Adapun sentimen yang pengaruhi IHSG, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2023 tercatat sebesar Rp8.372,6 triliun, atau tumbuh 6,1% YoY.
Pertumbuhan ini relatif sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya. Pada Juni 2023, perkembangan M2 terutama dipengaruhi oleh penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 7,7% YoY, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 9,5% YoY.
Dari mancanegara, jumlah uang beredar dalam arti luas (M3) di Kawasan Eropa meningkat 0,6% YoY menjadi EUR 16,02 triliun pada Juni 2023, meleset dari ekspektasi pasar sebesar 1%.
Dari Asia, laba yang diperoleh perusahaan industri di China turun 16,8% dari tahun sebelumnya menjadi CNY3.388,46 miliar di semester I-2023 akibat melemahnya pemulihan ekonomi di negara tersebut.
Sementara itu, data sepekan yang berakhir pada 22 Juli 2023 mencatat investor Jepang melakukan jual bersih terhadap investasi obligasi asing sebesar JPY 973,8 miliar naik dari jual bersih pada minggu sebelumnya sebesar JPY77,40 miliar. Di sisi lain, investor asing melakukan beli bersih di pasar ekuitas Jepang sebesar JPY101 miliar.
Saham Pilihan
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas:
1.PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO)
Buy : 1.975
TP : 2.040
Stop loss: < 1.935
Posisi saat ini saham SILO bergerak sideways dengan konfirmasi penguatan harga di atas MA-50. Aktivitas market maker menunjukkan indikasi small accumulation dengan market interest middle to overbought mengarah ke atas.
SILO mencatat pendapatan semester I-2023 tumbuh 19,77% YoY menjadi Rp5,28 triliun. Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp503 miliar atau melesat 139,51% YoY. Secara sektoral, Pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kesehatan menjadi Undang-Undang (UU) menjadi katalis positif untuk sektor kesehatan.
2.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Buy : 1.430
TP : 1.475
Stop loss : < 1.400
Saham AKRA bullish reversal di atas MA-5, MA-20, dan MA-100. Aktifitas market maker: netral dengan market interest middle to oversold mengarah ke atas. Dari sisi perdagangan sepekan terakhir terlihat adanya kenaikan volume.
AKRA pada Kuartal II-2023 berhasil menjual 17 hektare (ha) lahan di kawasan JIIPE, dimana jika diakumulasikan total penjualan sepanjang Semester I-2023 mencapai 36,6 ha. Target penjualan lahan milik AKRA di kawasan tersebut di 2023 berada pada kisaran 70-75 ha.
3.PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)
Buy: 1.305
TP: 1.350
Stop loss: < 1.285
Saham PNBN bergerak Uptrend di atas pergerakan MA-5, Ma-20, dan MA-100. Berpotensi lanjutkan penguatan dengan MACD bar histogram yang mulai positif. Dari sisi volume terlihat adanya lonjakan di dua hari perdagangan sebelumnya.
PNBN per Juni 2023 mencatat laba bersih sebesar Rp2,10 triliun atau meningkat 30,89% YoY. Peningkatan laba tersebut didukung Fee Based Income yang naik 47,94% YoY menjadi Rp1,68 triliun. PNBN memiliki price to book value (PBV) sebesar 1,27x lebih murah jika dibandingkan dengan rata- rata PBV sub sektor bank yang tercatat 3,37x.
Advertisement