Liputan6.com, Jakarta - Duka kehilangan Sinead O'Connor masih kentara dirasakan keluarga, kerabat, dan para penggemar di seluruh dunia. Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Sinead O'Connor meninggal dunia pada Rabu, 26 Juli 2023, di usia 56 tahun.
Akun media sosial penyanyi berdarah Irlandia ini pun dibanjiri ungkapan duka dan doa untuk menyertai perjalanan abadinya. Unggahan terakhir O'Connor di Twitter tercatat dibagikan pada 7 Juni 2023, memuat "doa orisinal" Ho'oponopono.
Advertisement
Sinead O'Connor mengutip doa tersebut, menulis, "Ini didedikasikan untuk orang-orang yang telah saya bawa dalam hidup saya sejauh ini, (yang) membawa penderitaan dan cinta. Untuk siapa saja yang dalam hidup mereka sejauh ini telah membawa penderitaan pada saya."
Melansir Psychology Today, Jumat (28/7/2023), Ho'oponopono adalah praktik permintaan maaf dan pengampunan asli Hawaii berusia berabad-abad yang masih dipraktikkan banyak keluarga. Empat langkah dalam ho'oponopono adalah penyesalan, pengampunan, bersyukur, dan mencintai.
Ketika dilakukan sepenuh hati, ho'oponopono dipercaya memperbaiki dan membantu menyembuhkan orang yang meminta maaf atau semua orang yang terlibat dalam proses tersebut. Secara khusus, dalam budaya Polinesia, diyakini bahwa orang yang melakukan kesalahan dan pelanggaran sosial dapat mengidap penyakit fisik atau masalah mental.
Salah satu manfaat praktik ho'oponopono adalah efeknya pada intrapersonal. Dengan kata lain, Anda dinilai jadi lebih sadar bagaimana Anda memengaruhi orang lain dan dunia di sekitar Anda. Idealnya, ini mengarah pada empati dan kasih sayang yang lebih besar.
Penuh Kepedihan
Sebelumnya, Scotland Yard telah mengonfirmasi bahwa Sinead O'Connor dinyatakan meninggal di sebuah properti di London selatan. "Polisi dipanggil pukul 11.18 pada Rabu, 26 Juli (2023), terkait laporan seorang perempuan tidak bergerak di sebuah rumah yang beralamat di area SE24," kata Polisi Metropolitan, dikutip dari People, 27 Juli 2023.
"Keluarga terdekat telah diberitahu. Kematiannya tidak dianggap mencurigakan. File akan disiapkan untuk Pemeriksa," tambah juru bicara itu. Penyebab kematian belum diungkapkan.
NY Post menyebut hidup sang penyanyi populer itu singkat dan dipenuhi kepedihan. Pemenang Grammy tersebut mengalami kegagalan dalam empat pernikahannya, berjuang melawan gangguan bipolar, dan kehilangan anak remajanya, Shane, pada 2022, secara tragis.
Pelantun lagu Nothing Compares 2 U itu melalui masa kecil yang berat: disiksa ibu kandungnya. "Ia memiliki sebuah ruang penyiksaan," kenang O'Connor atas sosok ibunya, Johanna O'Grady, sambil menangis saat diundang Dr. Phil.
"Kenangan saya paling awal adalah ia mengatakan kepadaku bahwa saya semestinya tidak pernah dilahirkan. Ia tidak menginginkan saya," imbuhnya. Sang penyanyi menyebut ibunya menganiayanya secara fisik dan emosional hingga ia memutuskan kabur dari rumah di usia 13 tahun.
Advertisement
Rentetan Nasib Malang
Dua tahun kemudian, O'Connor menghadapi masalah hukum. Pengadilan memutuskan ia bersalah karena mengutil dan dipaksa menghabiskan 18 bulan di rumah sakit jiwa untuk "wanita yang gagal."
"Saya tidak pernah, dan mungkin tidak akan pernah, mengalami kepanikan, teror, dan penderitaan seperti itu atas apa pun," kenang O'Connor tentang pengalaman mengerikan itu dalam sebuah wawancara dengan majalah Spin.
Pada 1985, ketika berusia 18 tahun, kabar buruk kembali datang padanya. Ibu yang menyiksanya meninggal karena tidak bisa mengontrol mobilnya saat berjalan di jalanan licin karena salju, kemudian menabrak bus. Kematiannya memicu beragam perasaan O'Connor.
"Saya benci karena tidak bisa mencintainya," kata O'Connor pada 2017, seraya berkata akhirnya ia memaafkan sang ibu yang telah menyakitinya. "Saya benci karena tidak bisa memeluknya dan mengatakannya bahwa saya mencintainya dan bahwa dia baik-baik saja."
Namun, ia mengaku sangat merindukannya. "Saya pikir itu asal insting bunuh diri saya, bahwa saya menginginkan ibu saya. Saya tidak bisa menunggu hari saat saya benar-benar masuk surga, sehingga bisa melihat ibuku lagi," ucapnya.
Peristiwa Paling Memilukan
Pada Januari 2022, peristiwa paling memilukan dalam hidup O'Connor terjadi ketika anaknya Shane bunuh diri pada usia 17 tahun. "Bagaimana seorang anak muda berusia 17 tahun yang mengalami trauma, YANG DALAM PENGAWASAN KARENA RISIKO BUNUH DIRI di Lynn Ward Rumah Sakit Tallaght bisa hilang???" O'Connor menulis di jagat maya.
Ia kemudian mengonfirmasi bahwa Shane meninggal dengan mengatakan ia telah "memutuskan mengakhiri perjuangan duniawinya hari ini dan sekarang bersama Tuhan." O'Connor sangat terpukul dengan kematiannya.
Ia bahkan mencuit, "Saya memutuskan mengikuti anak saya. Tidak ada gunanya saya hidup tanpanya."
Kontak Bantuan
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.shoppingmode google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam shoppingmode Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
Advertisement