Liputan6.com, Jakarta - PT Elnusa Tbk (ELSA) melaporkan kinerja Perseroan sepanjang semester pertama 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan maupun laba.
Hingga paruh pertama tahun ini, perseroan mengantongi laba Rp 250 miliar. Raihan itu naik 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 226 miliar. Raihan laba itu didorong pendapatan yang tumbuh 8 persen menjadi Rp 5,8 triliun pada semester I 2023 dari Rp 5,4 triliun pada semester I 2022.
Advertisement
Sekretaris Perusahaan PT Elnusa Tbk, Asmal Salam menerangkan, pendapatan tersebut dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 55 persen, jasa hulu migas 32 persen dan jasa penunjang migas 13 persen.
"Alhamdulilah Perseroan menutup semester I 2023 ini dengan torehan kinerja yang positif. Adapun kinerja Elnusa secara konsolidasi pada semester I 2023 ini didukung oleh sejumlah proyek pekerjaan. Di antaranya pada segmen jasa distribusi dan logistik energi, terjadi peningkatan kinerja pada unit jasa transportasi BBM dan manajemen depo," beber Asmal dalam keterangan resmi, Jumat (28/7/2023).
Pada segmen jasa hulu migas, Asmal berujar meningkatnya aktivitas jasa produksi migas cukup menopang pertumbuhan pendapatan usaha maupun laba bersih. Di antaranya melalui unit bisnis pada jasa hydraulic workover, modular rig, drilling fluid services, coiled tubing unit, well testing, dan electric wireline.
"Kami berterima kasih kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya atas kepercayaan serta dukungannya. Sehingga Elnusa secara konsisten mampu menghasilkan kinerja bisnis yang tumbuh positif dan berdampak pada kinerja keuangan perusahaan dengan peningkatan EBITDA sebesar 9 persen yoy menjadi Rp 668 miliar dan kas setara kas mencapai Rp 1,75 triliun," imbuh Asmal.
Kinerja Laba
Melansir laporan keuangan perseroan, hingga 30 Juni 2023 beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 5,3 triliun dari Rp 4,95 triliun pada Juni 2022.
Meski begitu, perseroan masih membukukan pertumbuhan laba kotor sebesar 17,99 persen menjadi Rp 535,27 miliar dari Rp 468,98 miliar pada semester I 2022. Pada periode yang sama, perseroan membukukan beban penjualan Rp 1,64 miliar, beban umum dan administrasi Rp 188,27 miliar.
Kemudian pendapatan keuangan tercatat sebesar Rp 31,48 miliar, beban keuangan Rp 54,11 miliar, dan beban lain-lain Rp 21,32 miliar. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 250 miliar.
Laba itu naik 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 226 miliar. Dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 9,27 triliun, naik dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 8,84 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 5,11 triliun dari Rp 4,72 triliun pada Desember 2022.
Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 4,18 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 4,12 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Jumat, 28 Juli 2023, saham ELSA melemah 0,53 persen ke posisi Rp 376 per saham. Saham ELSA dibuka stagnan di posisi Rp 378. Saham ELSA berada di level tertinggi Rp 382 dan terendah Rp 370 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.015 kali dengan volume perdagangan 513.080 saham. Nilai transaksi Rp 19,2 miliar.
Advertisement
Elnusa Serap Belanja Modal 40 Persen hingga Semester I 2023
Sebelumnya, emiten jasa energi, PT Elnusa Tbk (ELSA) optimistis catatkan kinerja cemerlang pada 2023. Optimisme tersebut tercermin atas realisasi kontrak kerja konsolidasi Elnusa (termasuk carry forward) yang sudah mencapai 90 persen hingga kuartal II 2023.
Selain itu, perseroan juga menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 12 persen pada 2023.
"Kami memandang optimis pertumbuhan bisnis ke depan yang kami yakini dapat mencacatkan kinerja positif pada akhir 2023 nanti, untuk itu kami akan tetap berfokus memperkuat dan mengembangkan tiga bisnis inti perseroan pada jasa hulu migas, jasa distribusi dan logistik energy dan jasa pendukung migas yang mampu menunjang kinerja perseroan satu sama lain,” kata Manager Corporate Communications Elnusa Jayanty Oktavia Maulina dalam keterangan resminya, Senin (24/7/2023)
Guna mendukung target tersebut, Elnusa telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) berkisar Rp500 miliar pada 2023. Sebagian besar belanja modal atau sebanyak 46 persen dialokasikan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur.
Realisasi Belanja Modal
Sekitar 35 persen belanja modal dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis pada kegiatan pemeliharaan kapasitas kelengkapan seperti pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing serta Jasa Distribusi dan Logistik Energi untuk pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) di Kolaka, Tanjung Pandan, dan Labuan Bajo.
Jayanty menjelaskan, perseroan telah merealisasikan belanja modal sebesar 40 persen hingga semester I 2023. Dana tersebut dianggarkan untuk investasi pembelian Aset AWB Offshore untuk meningkatkan kapasitas bisnis hulu serta penambahan Armada Mobil Tangki untuk memperkuat kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat pada jasa distribusi dan logistik energi di seluruh negeri.
Dalam mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, perseroan terus berkomitmen untuk siap berinvestasi dan melanjutkan kinerjanya melalui beberapa strategi di antaranya melakukan penguatan operation excellence, peningkatan kapasitas serta pengembangan bisnis yang pada akhirnya memberikan kontribusi signifikan rantai pasokan energi serta mendukung agenda pembangunan negara dan mendorong kemajuan bisnis yang berkelanjutan.
Advertisement