Golkar Ungkap Makna Pemberian Bunga Merah-Kuning Airlangga untuk Puan

Ketua DPP Golkar Christina Aryani menjelaskan makna pemberian buket bunga politik dari Ketua Umum Golkar Airlangga kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2023, 13:42 WIB
Ketua DPP PDIP Puan Maharani mendapat hadiah buket bunga mawar merah dan kuning dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto usai menggelar pertemuan hari ini, Kamis (27/7/2023) di Jalan Tirtayasa Raya No 32 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Ady Anugharadi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Golkar Christina Aryani menjelaskan makna pemberian buket bunga politik dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Menurutnya bunga tersebut memiliki makna lebih dari sekadar warna kesatuan bagi PDIP dan Golkar.

"Lebih dari sekedar melambangkan kesatuan warna merah untuk PDIP dan kuning untuk Golkar, tentu saja bunga politik ini juga memberikan kesan keindahan dan kelembutan," ujarnya kepada wartawan, Jumat (28/7/2023).

Pemberian bunga kepada tokoh politik perempuan seperti Puan Maharani ini mengokohkan sikap partai Golkar yang mengakui kepemimpinan seorang perempuan di Indonesia.

"Pemberian bunga pada seorang tokoh politik perempuan seperti Ibu Puan tentu makin mengokohkan sikap Golkar yang mengakui kepemimpinan perempuan di Indonesia. Itu sangat jelas pesannya disitu," jelas Christina.

Ia menyebut Puan Maharani diakui sebagai politisi perempuan yang punya kedudukan kuat dalam politik Indonesia. Kerjasama Golkar dan PDIP yang dirangkai dengan bunga mawar tentu akan membawa hasil positif kepada kedua partai.

"Bunga itu membawa kesan indah, cantik, kelembutan, dimana juga kita harapkan kerja sama politik ini dimulai dengan niat yang baik, energi yang positif, penuh kekeluargaan dan tentu saja membawa hasil yang baik pula," jelas Christina.


Kerja Sama Golkar-PDIP Dinilai Akan Membawa Stabilitas Politik

Kerja sama dengan PDIP dan Golkar dinilai akan membawa stabilitas politik ke depan. Kesatuan Golkar dan PDIP sebagai partai terbesar mampu menjadi jangkar penguat persatuan.

"Ini pertemuan yang sangat positif sekaligus prospektif untuk kerja sama yang lebih baik ke depannya. Dan tentu saja dengan bertemunya dua partai besar itu akan makin memperkuat upaya kita menciptakan stabilitas politik, serta kerja-kerja untuk memastikan pembangunan nasional berjalan dengan baik ke depannya," ujar Christina.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya