Liputan6.com, Jakarta Oligarki Rusia yang diberi sanksi, miliarder Mikhail Fridman mengatakan kepada Pengadilan Tinggi London jika penggerebekan polisi Inggris di rumahnya yang berlokasi di London adalah ilegal. Itu berdasarkan tuduhan dari laporan yang berusia 15 tahun.
Pengacara Fridman berpendapat bahwa surat perintah untuk menggeledah rumahnya diperoleh secara tidak sah dan dia sekarang berusaha untuk membatalkannya.
Advertisement
Pada Desember, Badan Kejahatan Nasional Inggris atau NCA, menggeledah rumah bernilai jutaan dolar milik Fridman atas beberapa tuduhan. Itu termasuk konspirasi untuk menghindari sanksi Inggris dan pencucian uang.
Melansir Business Insider, Jumat (28/7/2023), kekayaan Fridman mencapai USD 12,2 miliar. Dia menjadi salah satu miliarder yang terkena sanksi oleh Inggris dan Uni Eropa setelah Rusia menginvasi Ukraina.
"Pengacara pengusaha Rusia berusia 59 tahun yang lahir di Ukraina itu mengatakan bahwa tuduhan melakukan kesalahan adalah "penghinaan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan terhadap seorang pengusaha yang berkarakter baik," jelas lapor kantor berita tersebut.
Fridman menjadi pendiri dan pemegang saham terbesar Grup Alfa, yang termasuk bank terbesar di Rusia. Dia pindah ke London pada 2013.
Sementara itu, Hugo Keith selaku pengacara miliarder tersebut mengatakan dalam pengajuan pengadilan bahwa tuduhan - dari laporan 2007 yang diterbitkan ulang oleh WikiLeaks pada 2012.
Dikatakan jika tuduhan itu benar-benar tipikal kompromat klasik, informasi yang merusak dan tidak benar dikumpulkan dan digunakan untuk menciptakan publisitas negatif dan untuk mempengaruhi subjek.
Diakui Melanggar Hukum
"Kompromat" mengacu pada informasi kompromi yang digunakan untuk memeras atau mendiskreditkan seseorang atau kelompok, biasanya untuk tujuan politik", menurut Kamus Merriam-Webster.
Cathryn McGahey sebagai pengacara NCA mengatakan dalam pengajuan pengadilan bahwa badan pemerintah Inggris mengakui penggerebekan di rumah Fridman adalah "melanggar hukum”.
Keith mengatakan NCA telah menghentikan penyelidikan atas dugaan konspirasi untuk menipu dan melakukan sumpah palsu, menurut kantor berita tersebut.
Perwakilan hukum NCA dan Fridman tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Insider yang dikirim di luar jam kerja reguler.
Advertisement