Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati menyebut akan menggelar gerakan ‘Jumat Menanam’ dengan nama ‘Jakarta Menanam’ yang dapat dilakukan setiap hari. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman puncak El Nino yang diprediksi akan berlangsung pada Agustus-September 2023.
“Peran masyarakat sendiri, pak gubernur menyampaikan gerakan Jakarta menanam, kalau dulu kita menggerakkan gerakan Jumat menanam sekarang kita ini tidak hanya jumat saja menanam, gerakan Jakarta menanam. Itu setiap hari silakan saja menanam, toh bibitnya kita siapkan” ujar Eli kepada wartawan, Jumat (28/7/2023).
Advertisement
Sebagaimana arahan dari Presiden Jokowi, Eli mengatakan tetap menggencarkan penanaman-penanaman yang cepat panen. Menurutnya, tanaman yang cepat panen adalah cabe dan terong.
“Nah ini yang kita lakukan, kita membagikan seluruh bibit-bibit tanaman pangan. tidak hanya tanaman pangan kita juga ada membagi ada lagi bibit ikan untuk mempercepat pengurangan penurunan angka stunting, itu juga menjadi bagian intervensi dari Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini dinas KPKP,” kata Eli
Untuk diketahui 98% pangan Jakarta berasal dari luar daerah. Hal ini membuat pemerintah harus menguatkan kerja sama dengan daerah produsen atau kerja sama antar daerah. Hal ini dilakukan agar kebutuhan pangan seperti beras terpenuhi. Apalagi DKI Jakarta merupakan daerah konsumen.
“Terus terang saja Jakarta saat ini punya sawah 414 hektar. Itu terluas ada di Jakarta Utara 300 sekian, sisanya ada di Jakarta Barat dan Timur. Tentu saja kalau secara produksi itu ga memenuhi, karena sehari Jakarta saja butuh 3000 ton ya. Makanya saya bilang tadi penguatan kerjasama antar daerah itu menjadi sangat penting,” ujarnya.
Puncak El Nino Dimulai Agustus-September
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati telah memprediksi ancaman El Nino akan mengalami puncak pada Agustus-September.
Fenomena tersebut ditakutkan akan mengakibatkan kekurangan produktivitas pangan karena kurangnya ketersediaan air. Oleh karena itu, pemerintah berupaya melakukan antisipasi dari bulan Februari-April dan akan terus diperkuat.
Selain itu, pemerintah melalui BMKG mengimbau masyarakat untuk melakukan sejumlah hal dalam menghadapi fenomena iklim El Nino. Langkah-langkah tersebut antara lain terus menjaga lingkungan, mengatur tata kelola air, hingga beradaptasi terhadap pola tanam.
"Juga terus memonitor perkembangan informasi cuaca dan iklim yang sangat dinamis dari waktu ke waktu dari BMKG," tandas Dwikorita usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 18 Juli 2023.
Reporter: Miranda Pratiwi
Advertisement