Liputan6.com, Jakarta - PT Garudafood Putra Putri Kaya Tbk (GOOD) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, Garudafood Putra Putri Jaya berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/7/2023), perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 5,23 triliun pada paruh pertama tahun ini. Raihan itu naik 0,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,18 triliun.
Advertisement
Bersamaan dengan itu, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 3,85 triliun dari Rp 3,93 triliun pada Juni 2023. Sehingga perseroan berhasil membukukan laba kotor Rp 1,38 triliun, naik 9,75 persen dibanding semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,26 triliun.
Pada paruh pertama tahun ini, perseroan membukukan beban penjualan sebesar Rp 748,12 miliar, beban umum dan administrasi Rp 270,79 miliar, dan bagian rugi bersih atas entitas asosiasi sebesar Rp 1,6 miliar. Kemudian penghasilan keuangan tercatat sebesar Rp 12,14 miliar, biaya keuangan Rp 87,46 miliar, penghasilan lainnya Rp 31,92 miliar, dan beban lainnya Rp 30,43 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mengukuhka laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 214,8 miliar. Laba itu naik 18,79 persen dibandingkan semester I tahun lalu yang tercatat sebesar RP 180,82 miliar.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 6,8 triliun, turun dari Rp 7,33 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas ikut turun menjadi Rp 3,28 triliun dari sebelumnya Rp 3,98 triliun. Sedangkan ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 3,52 triliun dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 3,35 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 28 Juli 2023, saham GOOD stagnan di posisi Rp 470 per saham. Saham GOOD berada di level tertinggi Rp 470 dan terendah Rp 468 per saham. Total frekuensi perdagangan 365 kali. Total volume perdagangan 27.946 lot saham. Nilai transaksi Rp 1,3 miliar.
Garudafood Kucurkan Dividen Rp 219,17 Miliar Hari Ini 16 Mei 2023
Sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menjadwalkan pembagian dividen tunai atas laba bersih tahun buku 2022 pada Selasa, 16 Mei 2023. Besaran dividen yang dibagikan yakni Rp 219,17 miliar atau Rp 6 per saham.
Pembagian dividen mengacu pada data keuangan perseroan per 31 Desember 2022. Di mana Garudafood membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 425,21 miliar. Bersamaan dengan itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar RP 1,61 triliun dengan total ekuitas Rp 3,35 triliun.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/5/2023), rencana pembagian dividen ini telah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk yang diselenggarakan pada 14 April lalu.
Sebelumnya, cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi telah berlangsung pada 2 Mei lalu. Dilanjutkan ex dividen di pasar tunai dan pasar negosiasi pada 3 Mei 2023. Cum dividen di pasar tunai telah berlangsung pada 4 Mei, dan ex dividen di pasar tunai pada 5 Mei 2023. Kemudian tangga daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 4 Mei 2023 pukul 16.00 WIB. Emiten yang Bagikan Dividen Rabu, 17 Mei 2023
Berbeda dengan hari ini, sejumlah emiten tercatat siap bagian dividen tunai pada Rabu 17 Mei 2023.
Beberapa di antaranya, ada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) yang akan bagikan Rp 1,77 triliun atau Rp 21,38 per saham. Kemudian Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) akan bagikan dividen sebesar Rp 1,66 triliun atau Rp 245,19 per saham, PT Chitose Internasional Tbk (CINT) Rp 1 miliar atau Rp 1 per saham, dan PT Indika Energy Tbk (INDY) USD 73,17 juta atau Rp 208 per saham.
Advertisement
Garudafood Siapkan Belanja Modal Rp 400 Miliar pada 2023
Sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 400 miliar pada 2023. Belanja modal itu naik dibandingkan belanja modal yang direncanakan perseroan pada 2022 sebesar Rp 350 miliar.
Head of Corporate Communication and Relations Garudafood Dian Astriana menjelaskan, belanja modal itu utamanya akan dialokasikan untuk perluasan kapasitas produksi perseroan.
"Belanja modal atau capex kami alokasikan sebesar kurang lebih Rp 400 miliar pada 2023 yang penggunaannya kami rencanakan untuk perluasan kapasitas produksi dan gudang," kata Dian dalam paparan publik Garudafood, Jumat (14/4/2023).
Alokasi belanja modal itu sejalan dengan target perusahaan untuk mempertahankan tren kinerja positif untuk tahun ini. Meski belum bisa merincikan target pendapatan maupun laba, tetapi merujuk pada tren kinerja perseroan dalam dua tahun terakhir, perseroan optimis dapat melanjutkan kinerja serupa.
"Mengacu tren pertumbuhan sebelumnya selama dua tahun terakhir, maka untuk 2023 ini perseroan optimis targetkan tumbuh di atas rata-rata industri," kata Dian.
Sebagai gambaran, sepanjang 2022 perseroan berhasil membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 425,2 miliar. Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan bersih sebesar 19,4 persen atau tumbuh dari Rp 8,8 triliun pada 2021 menjadi Rp 10,5 triliun pada 2022.
Kinerja Keuangan 2022
Sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mengumumkan kinerja perusahaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. Garudafood Putra Putri Jaya membukukan pertumbuhan penjualan dan laba pada 2022.
Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Kamis (2/3/2023), perseroan mencatatkan penjualan bersih Rp 10,51 triliun hingga akhir Desember 2022 atau meningkat 19,56 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,79 triliun.
Beban pokok penjualan per Desember 2022 naik menjadi Rp 7,85 triliun dari Rp 6,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sehingga perseroan mengantongi laba kotor sebesar Rp 2,65 triliun, naik 9,95 persen dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 2,41 triliun.
Pada periode ini, perseroan mencatatkan beban penjualan sebesar Rp 1,36 triliun dan beban umum dan administrasi Rp 575,59 miliar. Laba bersih tercatat sebesar Rp 425,20 miliar, naik 0,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 424,82 miliar. Sehingga laba per saham dasar dan dilusian menjadi Rp 11,64 dari sebelumnya Rp 11,60 per saham.
Perseroan mencatakan kenaikan jumlah aset menjadi Rp 7,32 triliun pada 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,76 triliun.
Liabilitas hingga Desember 2022 tercatat naik menjadi Rp 3,97 triliun dari Rp 3,72 triliun pada akhir tahun lalu. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 1,83 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 2,14 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi RP 3,35 triliun dari Rp 3,04 triliun pada Desember 2021.
Advertisement