10 Paket Proyek Pembangunan IKN Nusantara Kelar Dibangun, 28 Proses Lelang

Sebagaimana diketahui, Ibu Kota Negara Nusantara dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju, sesuai Visi Indonesia 2045.

oleh Nurmayanti diperbarui 28 Jul 2023, 18:44 WIB
Titik Nol IKN Nusantara yang kini disulap menjadi lebih cantik. 10 paket pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara selesai. (foto: Abdul Jalil)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus mengejar pembangunan Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan 10 paket pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara selesai. Salah satunya Bendungan Sepaku Semoi, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

"Dari total 75 paket yang kita programkan dari Tahun 2020 hingga Tahun 2024, sebanyak 37 paket sedang berjalan pembangunannya, kemudian 10 paket telah selesai dan sisanya 28 paket dalam proses lelang," ujar Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja kepada ANTARA di Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Endra mengatakan, dari paket-paket pembangunan IKN Nusantara tersebut memang sudah ada yang selesai karena pembangunannya dimulai dari Tahun 2020, seperti Bendungan Sepaku Semoi yang dalam waktu dekat selesai dan siap dioperasikan.

Kemudian juga infrastruktur Embung Mentawir yang pembangunannya telah selesai, lalu Jalan Logistik IKN dan Hunian Pekerja Konstruksi IKN juga sudah dirampungkan.

Sedangkan untuk pembangunan paket-paket IKN lainnya, Kementerian PUPR berupaya mempercepat konstruksinya supaya bisa selesai tepat waktu.

"Kita laporkan mengenai progres pembangunan infrastruktur dasar IKN secara keseluruhan adalah 18 persen, di mana ini terbagi menjadi dua tahapan yakni tahapan pertama progresnya sudah 37 persen, sedangkan untuk tahap kedua yang baru dimulai pada tahun ini progresnya baru 2 persen," kata Endra.

Anggaran yang sudah dialokasikan dari 2020-2024 sekitar Rp49 triliun digunakan untuk membangun infrastruktur dasar di IKN. Secara keseluruhan pekerjaan di lapangan berjalan dengan baik, sesuai jadwal, dan dilakukan secara terintegrasi. Hal yang menarik adalah seluruh pembangunan fisik untuk melengkapi infrastruktur prasarana dan sarana dasar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN telah berjalan dan sesuai jadwal.

"Memang yang menarik adalah integrasinya karena Kementerian PUPR melakukan berbagai kegiatan pembangunan 37 paket konstruksi secara serentak di satu tempat yang sama, dan baru kali ini terjadi dalam proyek-proyek pemerintah berskala besar," kata Endra.

Sebagaimana diketahui, Ibu Kota Negara Nusantara dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju, sesuai Visi Indonesia 2045. Dibangun dengan identitas nasional, IKN akan mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris, serta mempercepat Transformasi Ekonomi Indonesia.Pewarta : Suharsana Aji Sasra J C


Bertemu Pebisnis China, Jokowi: 34.000 Hektare Lahan di IKN Bisa Dimasuki Investor

Setelah melihat-lihat pembibitan di Persemaian Mentawir, rombongan Presiden Jokowi beranjak menuju lokasi pembangunan rumah menteri. Kami juga sempat melewati kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN. (Foto:Liputan6/Lizsa Egaham)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa saat ini ada 34.000 hektare lahan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur yang siap dimasuki investor. Dia menyebut 34.000 hektare lahan tersebut bisa dibangun rumah sakit (RS), universitas, hingga infrastruktur lainnya.

"Ini ada 34.000 hektare lagi yang sudah siap lahannya dan sudah bisa dimasuki investor untuk properti kesehatan, RS misalnya, pendidikan university, untuk infrastruktur," kata Jokowi saat bertemu dengan pebisnis China di Chengdu, China, Jumat (28/7/2023).

Dia menuturkan bahwa pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di IKN sudah dimulai pada 2022. Jokowi menargetkan pusat pemerintahan dapat pindah ke IKN pada 2024.

"Saat ini kita harapkan terus berjalan, tahun depan kita harapkan selesai dan bisa kita pindah ke IKN," ujarnya.

Jokowi berharap pihak swasta dapat mulai masuk berinvestasi di IKN pada tahun 2023. Baik di sektor kesehatan, penelitian, hingga pendidikan.

"Kita harapkan setelah itu tahun ini swasta bisa mulai masuk baik untuk kesehatan baik untuk pendidikan, kemudian research kemudian data center bisa mulai di laksanakan tahun ini," jelas Jokowi.


LPS Gelar Sayembara Desain Kantor Pusat di IKN Nusantara, Hadiahnya Rp 400 Juta!

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan 22 tower Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) senilai Rp 567 miliar di Ibu Kota Negara, atau IKN Nusantara.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar Sayembara Desain Arsitektur Gedung Kantor LPS di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan total hadiah senilai Rp 400 juta.

“Melalui sayembara desain kantor LPS di IKN ini, besar harapan kami untuk dapat mewujudkan kantor pusat LPS yang ikonik, smart dan eco-friendly sesuai ketentuan Otoritas IKN," kata Plt. Direktur Eksekutif Sumber Daya Manusia dan Administrasi LPS Rudi Rahman di Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Rudi menjelaskan, sayembara ini juga merupakan bentuk penghargaan terhadap profesi arsitek yang terus berkontribusi langsung terhadap proses pembangunan infrastruktur Indonesia khususnya dalam pengembangan kawasan di IKN.

Bahkan LPS menggandeng Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) untuk mendukung sayembara ini. Metode sayembara dipilih dalam pemilihan desain arsitektur gedung Kantor LPS, dengan tujuan untuk menampung berbagai aspirasi dan gagasan-gagasan sekaligus memberikan kesempatan bagi seluruh arsitek di Indonesia, untuk turut berpartisipasi dalam membangun LPS dengan mengadu karya desain terbaik dari masing-masing arsitek.

Untuk tahapan sayembara sendiri akan dilaksanakan di Jakarta tepatnya di Gedung Jakarta Design Center. Periode pendaftaran akan dimulai pada 20 Juli hingga 30 Agustus 2023, penjelasan tata cara sayembara pada 28 Juli 2023, batas pengumpulan karya pada tanggal 30 Agustus 2023, penjurian tahap I pada 30 Agustus hingga 4 September 2023 dan, penjurian tahap II pada 11 September 2023.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya