Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) berpeluang mendapatkan suara besar dari warga Nahdliyin pada Pemilu 2024 nanti. Salah satu faktornya karena PAN memiliki banyak tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
"Dengan merekrut kader atau tokoh NU di daerah bukan tidak mungkin pemilih PAN di kemudian hari ada sebagian dari pemilih NU," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, Jum’at, (28/7/2023).
Advertisement
Adi menyebut, saat ini sudah banyak Tokoh NU yang ikut bergabung menjadi pengurus PAN. Nama-nama tersebut antara lain ialah Gus Syaiful Nuri (Mas Ipung) dari Pesantren Sidogiri Pasuruan dan Gus Ahmad Abdul Qodir dari Pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani.
Selain itu, dampak dari banyaknya metrik NU ini dapat dilihat dari elaktabilitas PAN di kalangan umat Islam yang terus meningkat.
Hal ini sebagaimana terbukti dari rilis Indeks Politik Indonesia (IPI) terbaru pada bulan Juni lalu, yang menunjukkan PAN sebagai partai Islam yang kuat dengan jumlah pemilih sebesar 3,1%. Akuisisi tersebut tepat di bawah PKB dan PKS.
Terus Raih Hasil Positif
Secara keseluruhan, kelayakan Partai berlambang matahari itu terus menunjukkan hasil yang positif. Survei IPI menunjukkan tingkat kelayakan partai yang dilakukan Zulhas pada Maret lalu sekitar 2%, sementara menurut data terakhir, PAN meraih 3,1%.
Sehingga, dengan melihat kecenderungan meningkatnya elaktabilitas PAN, ia menilai partai yang dipimpin Zulhas ini akan berhasil mengirimkan wakilnya ke DPR. Apalagi, sejak berdiri hingga sekarang, PAN selalu melewati babak kualifikasi ke Senayan.
“PAN ini kan partai spesialis lolos ke Senayan meski kadang dalam survei masih di bawah ambang batas parlemen,”pungkasnya.
Advertisement