Emiten Tol Milik Jusuf Hamka Rampungkan Konstruksi Jembatan 40 Hari di Tol Cisumdawu

PT Girder Indonesia, anak usaha PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) dapat menyelesaikan tepat waktu pengerjaan Jembatan Gunung Puyuh di Proyek Jalan Tol Cisumdawu.

oleh Agustina MelaniGagas Yoga Pratomo diperbarui 29 Jul 2023, 07:30 WIB
PT Girder Indonesia, anak usaha PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) telah menyelesaikan pekerjaan konstruksi Jembatan Gunung Puyuh di Tol Cisumdawu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Girder Indonesia, anak usaha PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) telah menyelesaikan pekerjaan konstruksi Jembatan Gunung Puyuh KM50+ 894 hingga KM51+098 satu kiri dalam waktu 40  hari di pembangunan Proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Tol Cisumdawu) Jawa Barat.

Pengerjaan Gunung Puyuh ini memakai metode jembatan Pile Slab yang artinya pembangunan jembatan di atas permukaan berair seperti tepian sungai dan rawa dalam rangka penanganan daerah longsor.

Jembatan ini terdiri dari bored pile berdiameter 1,2 meter dengan casing permanen dengan total berat 1.308.901,32 kg, dengan jumlah 176 titik kolom dengan ketinggian antara 2 meter-10 meter, serta pile head dengan jumlah 44 buah. Demikian mengutip dari keterangan resmi, ditulis Sabtu (29/7/2023).

Untuk pengerjaan lantai jembatan juga menggunakan metode half slab sebanyak 252 buah dengan tebal precast half slab adalah 25 cm dilanjutkan dengan pengerjaan cast in situ slab dengan tebal 20cm.

Proyek pembangunan Jembatan Gunung Puyuh sepanjang 204,23 meter dan selebar 11 meter Jalur A yang terintegrasi dengan Jalan Tol Cikampek - Palimanan KM 152+200 ini dimulai pada 5 Maret 2023 dan selesai 14 April 2023 sehingga dapat selesai tepat waktu dan dapat digunakan.

Perseroan menyatakan, dalam waktu 40 hari pengerjaan, kualitas mutu pembangunan jembatan pun diperhatikan, sehingga tidak hanya cepat dalam membangun tetapi juga tetap menjaga kualitas pembangunan.

“Rasa terima kasih kepada tim yang telah bekerja sama sehingga proyek jembatan gunung puyuh ini dapat terselesaikan dengan cepat dan juga berkualitas,” tutur Direktur teknik PT. Girder Indonesia, Budi.

Sementara itu, sebagai ucapan terima kasih atas pencapaian tersebut Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, Fitria Yusuf memberikan piagam penghargaan kepada General Manager, Proyek Manager, serta staf PT Girder Indonesia atas keberhasilan, kerja keras dan kecepatan luar biasa dalam penyelesaian Konstruksi Jembatan Gunung Puyuh.


Olivia Allan, Istri Denny Sumargo Ditunjuk Jadi Komisaris CMNP Milik Jusuf Hamka

Olivia Allan istri Denny Sumargo menonton Miracle in Cell No. 7 bersama timnya. Densu datang belakangan karena ada kegiatan di jam nonton mereka. (Foto: YouTube/THE SUMARGO'S)

Sebelumnya, emiten milik Jusuf Hamka, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 15 Juni 2023.

Pada rapat tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan manajemen. Pemegang saham menyetujui untuk mengangkat Olivia Allan sebagai Komisaris Independen dengan masa jabatan sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan Tahun buku 2024. Olivia Allan sendiri merupakan istri pebasket sekaligus aktor, Denny sumargo.

Saat ditanya mengenai alasan terpilihnya Olivia Allan sebagai komisaris CMNP. Direktur Utama Citra Marga Nusaphala Persada Fitria Jusuf menuturkan, tida ada alasan pengangangkatan tersebut.

"Tidak ada alasan, sebelumnya Olivia pernah menjabat di anak perusahaan juga,” ujar Fitria saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

Dengan begitu, susunan teranyar manajemen PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama: Feisal Hamka

Komisaris Independen: Dionisius Widijanto

Komisaris Independen:  Olivia Alan

Direksi

Direktur Utama: Fitria Yusuf

Direktur Independen: Hasyim

Direktur Independen: Djoko Sapto M. Mulyo

Selain RUPST, pada agenda RUPSLB Pemegang saham CMNP telah menyetujui pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yaitu sebanyak-banyaknya 2,23 miliar lembar saham untuk pengembangan usaha CMNP.

Pelaksanaan PUT III dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan dalam mendukung program pengembangan usaha berkelanjutan melalui Perseroan dan anak usaha, meningkatkan pos akun kas dan setara kas serta ekuitas Perseroan dengan nilai sesuai dengan harga pelaksanaan dan memperbaiki rasio-rasio keuangan Perseroan.

Kondisi tersebut akan menjaga dan meningkatkan kepercayaan Pemerintah kepada Perseroan dalam pengembangan jaringan jalan tol melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

 


CMNP Beri Pinjaman kepada 2 Anak Usaha Rp 2,46 Triliun

Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) memberikan pinjaman kepada dua anak usaha perseroan yaitu PT Citra Marga Lintas Jabar dan PT Citra Waspphutowa. Total pinjaman untuk dua anak usaha itu sebesar Rp 2,46 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (5/9/2021), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk memberikan pinjaman kepada PT Citra Marga Lintas Jabar sebesar Rp 560 miliar dan PT Citra Waspphutowa sebesar Rp 1,9 triliun.

Pinjaman itu akan digunakan anak usaha untuk melunasi utang kredit investasi pada bank sehingga dapat meringankan beban anak usaha. Adapun perjanjian pinjaman dilakukan perseroan dengan afiliasi dari perseroan dengan kesamaan pengurus dan kepemilikan saham perseroan pada masing-masing anak usaha di bawah 99 persen.

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk mengenggam 72,74 persen saham PT Citra Marga Lintas Jabar dan PT Citra Waspphutowa sebesar 72,70 persen.

“Dengan dilakukannya transaksi afiliasi dapat memberikan manfaat bagi entitas anak perseroan untuk melunasi utang bank dengan bunga bank yang cukup tinggi,” tulis perseroan.

Rincian pinjaman itu antara lain pinjaman kepada Citra Marga Lintas Jabar berjangka waktu delapan tahun. Bunga pinjaman 10,5 persen.  

Sementara itu, pinjaman kepada PT Citra Waspphutowa senilai Rp 1,9 triliun berjangka waktu sembilan tahun. Bunga pinjaman 9,75 persen.

Jaminan pinjaman itu antara lain segala harga kekayaan baik bergerak maupun tidak bergerak, baik sudah ada dan yang akan ada di kemudian hari, hak pengusahaan jalan tol, dan seluruh tagihan dan pendapatan jalan tol serta usaha lain yang berhubungan dengan pengusahaan jalan tol.

Perseroan telah menunjuk penilai independen dalam transaksi tersebut yaitu KJPP RSR. Penilai independent KJPP RSR mempertimbangkan analisis kewajaran yang dilakukan meliputi analisis transaksi, analisis kualitatif dan kuantatif, sehingga dari segi ekonomi dan keuangan memberikan pendapat wajar.

 


Pertimbangan Beri Pinjaman

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adapun pertimbangan dilakukan transaksi afiliasi ini seiring perseroan dan entitas anak hadapi tantangan yang signifikan akibat pandemi COVID-19. Dengan ada instruksi pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah membuat penurunan volume lalu lintas harian rata-rata di sejumlah perusahaan jalan tol termasuk perseroan dan entitas anak.

Entitas anak perseroan yaitu PT Citra Marga Lintas Jabar dan PT Citra Waspphutowa terlebih dahulu mempunya utang kontruksi dengan pihak perbankan.

Akibat dari COVID-19 itu, entitas anak perseroan tidak mampu untuk membayar pokok pinjaman dan bunga tersebut yang menyebabkan kondisi keuangan ke dua entitas anak itu mengalami penurunan.

Sebagai induk usaha, perseroan berkomitmen membantu entitas anak dalam hadapi setiap masalah yang ada termasuk tidak terbatas pada pemberian pinjaman demi meringankan beban entitas anak.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya