Liputan6.com, Jakarta - PGN Saka berfokus pada kegiatan eksplorasi untuk mencari sumber minyak dan gas bumi (Migas) baru, sehingga dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan produksi dengan bertambahnya cadangan energi.
Direktur Utama PGN Saka Avep Disasmita mengatakan, PGN Saka telah melakukan pengeboran sumur eksplorasi dan produksi pada sejumlah lapangan migas yang dioperatori sendiri dan juga yang bersama mitra. Hal tersebut merupakan program strategis Saka di tahun 2023.
Advertisement
“Skala kami tetap skala upstream. Kedepan kami ingin menggiatkan kembali eksplorasi, karena bisa menambah portofolio cadangan energi,"kata Avep, di Jakarta, Sabtu (29/7/2023).
Kegiatan eksplorasi di antaranya dilakukan pada satu sumur di Lapangan Kepodang agar dapat menambah cadangan migas. Nantinya gas yang dihasilkan dialirkan lewat pipa gas 14 inch yang dioperasikan oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) sehingga bisa menjaga berkelanjutan pasokan energi untuk Jawa Tengah dan sekitarnya.
“Mudah-mudahan eksplorasi gasnya berhasil dan bisa mulai produksi di Lapangan Kepodang,” ujarnya.
Saka juga melakukan pengembangan Blok Ketapang di Lapangan Bukit Tua fase 2B dan Blok Sangkar melalui PT Saka Eksplorasi Timur dengan area seluas 8.122,58 kilometer persegi dengan total investasi komitmen pasti tiga tahun pertama masa eksplorasi sebesar USD 3 juta, meliputi kegiatan studi Geology and Geophysic (G&G), akuisisi dan processing 150 kilometer persegi data seismik 3D, kegiatan tersebut di area Offshore.
Terkait dengan kegiatan produksi, Saka juga telah berhasil menyelesaikan dua proyek besar yaitu Lapangan West Pangkah dan Lapangan Sidayu. Gas dari Lapangan Pangkah nantinya bisa memberikan kontribusi energi ke seluruhnya, khususnya Jawa Timur.
Lapangan Pangkah
Untuk diketahui, saat ini Lapangan Pangkah memproduksi sebesar 28 ribu barel setara minyak. Lapangan tersebut menyuplai gas ke PLN sekitar 20 – 15 BBTUD, sementara minyak sekitar 7 ribu – 8 ribu barel.
Kini PGN SAKA memiliki 10 aset hulu migas di Indonesia dan 1 aset di luar negeri. Satu asset dalam hal ini adalah di Fasken, Texas untuk memanfaatkan gas yang unconventional dan sudah berproduksi sekitar 80 – 90 MMSCFD. PGN Saka memiliki 36 persen Pericipating Interest (PI).
Advertisement
Kelola 10 Aset
Sementara di Indonesia, PGN Saka mengelola 10 asset. Terdapat 2 aset dioperasionalkan dimana PGN Saka sebagai operator di Pangkah PSC yang memproduksi minyak, gas dan LPG. Kemudian Muriah PSC yang menyuplai gas ke PLN Tambak Lorok yang berjarak sekitar 200 Kilometer dari operasional PGN Saka.
“Selebihnya kami adalah partner, baik itu di Ketapang dengan Petronas, Muara Bakau dengan Eni, Bangkanai di Kalimantan Tengah dengan Medco," imbuhnya.