Sensor Terbaru Ini Bantu Robot Rasakan Sentuhan Lebih Baik

Sebuah studi terkini yang terbit di IEEE Robotics and Automation Letters memperkenalkan sensor L3 F-TOUCH. Sensor itu secara signifikan meningkatkan kemampuan penginderaan sentuhan dari sensor taktil konvensional.

oleh M Hidayat diperbarui 31 Jul 2023, 16:00 WIB
Sensor F-TOUCH L3 Memberi Robot Rasa Sentuhan. Kredit: Tim Peneliti Sensor F-TOUCH L3

Liputan6.com, Jakarta - Sensor bernama L3 F-TOUCH secara signifikan meningkatkan kemampuan penginderaan sentuhan dari sensor taktil konvensional di tangan robotik.

Dengan desainnya yang ringan, murah, dan nirkabel, sensor L3 F-TOUCH menawarkan opsi lebih baik untuk meningkatkan kemampuan tangan dan penggenggam robot.

Tangan manusia mampu merasakan tekanan, suhu, tekstur, dan bahkan rasa sakit. Selain itu, ia dapat membedakan objek berdasarkan bentuk, ukuran, berat, dan atribut fisik lainnya.

Sebaliknya, banyak tangan robot saat ini tidak memiliki kemampuan haptik terintegrasi, yang mengakibatkan komplikasi saat menangani objek. Tanpa pemahaman mendalam tentang gaya interaksi dan bentuk objek yang mereka tangani, tangan robot ini tidak memiliki rasa sentuhan.

Itu mengarah ke masalah potensial seperti objek terlepas dari genggaman mereka atau bahkan secara tidak sengaja dihancurkan jika objek terlalu halus.

L3 F-TOUCH memiliki kapasitas untuk mengukur geometri objek dan secara akurat menentukan gaya yang diperlukan untuk berinteraksi dengannya.

Tidak seperti sensor lain yang memperkirakan gaya interaksi secara tidak langsung melalui informasi taktil yang dikumpulkan dari gambar kamera, L3 F-TOUCH mengukur gaya interaksi secara langsung, sehingga menghasilkan akurasi pengukuran yang ditingkatkan secara signifikan.

"Berbeda dari pesaingnya yang memperkirakan kekuatan interaksi yang dialami melalui rekonstruksi dari gambar kamera deformasi elastomer lunaknya, L-3 F-TOUCH mengukur kekuatan interaksi secara langsung melalui integrasi struktur suspensi mekanik dengan sistem cermin mencapai akurasi pengukuran yang lebih tinggi dan rentang pengukuran yang lebih luas," ujar Profesor Kaspar Althoefer dari Queen Mary University of London.


Memisahkan pengukuran gaya dari informasi geometri

Sensor ini, kata Althoefer, secara fisik dirancang untuk memisahkan pengukuran gaya dari informasi geometri. Melalui nirkabel tertanam komunikasi, sensor ini juga mengungguli pesaing dalam hal integrasi dengan tangan robot.

Saat sensor L3 F-TOUCH menyentuh permukaan, struktur suspensinya yang ringkas memungkinkan elastomer, bahan seperti karet, untuk berubah bentuk dan mengukur geometri kontak beresolusi tinggi dengan tepat saat terkena gaya eksternal.

Untuk menginterpretasikan data berharga ini, perpindahan elastomer dipantau dengan mendeteksi pergerakan penanda khusus, yang dikenal sebagai ARTag, yang memungkinkan pengukuran gaya kontak yang tepat di sepanjang tiga sumbu utama (x, y, dan z) melalui proses kalibrasi.

Ke depan, Althoefer menekankan fokus tim untuk lebih memajukan kemampuan sensor untuk mengukur tidak hanya gaya di sepanjang tiga sumbu utama tetapi juga gaya rotasi, seperti puntiran yang mungkin terjadi selama pengencangan sekrup.

 


Implikasi

Kemajuan ini memungkinkan robot untuk merasakan sentuhan secara lebih komprehensif dan memungkinkan mereka melakukan tugas manipulasi yang lebih dinamis dan gesit, bahkan dalam pengaturan yang melibatkan interaksi manusia-robot, seperti rehabilitasi pasien atau memberikan dukungan fisik kepada orang tua.

Implikasi dari terobosan ini sangat besar, karena sensor L3 F-TOUCH memiliki potensi untuk membuka jalan bagi robotika yang lebih canggih dan dapat diandalkan di masa mendatang.

Dengan kemampuan baru untuk merasakan sentuhan, robot dapat menjadi lebih mahir dalam menangani objek dan melakukan tugas manipulasi yang kompleks dengan presisi dan kemahiran tertinggi.

Studi mengenai sensor itu terbit di IEEE Robotics and Automation Letters dalam makalah bertajuk "L3 F-TOUCH: A Wireless GelSight With Decoupled Tactile and Three-Axis Force Sensing.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya