Cuaca Indonesia Hari Ini Minggu 30 Juli 2023: Langitnya Seharian Cerah dan Berawan

Langit pagi Indonesia diprakirakan cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, dan kabut di akhir pekan hari ini, Minggu (30/7/2023). Begitulah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Minggu (30/7/2023).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 31 Jul 2023, 15:08 WIB
Langit pagi Indonesia diprakirakan cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, dan kabut di akhir pekan hari ini, Minggu (30/7/2023). Begitulah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Minggu (30/7/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi Indonesia diprakirakan cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, dan kabut di akhir pekan hari ini, Minggu (30/7/2023). Begitulah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Minggu (30/7/2023).

Cuaca berawan tebal pagi hari ini diprakirakan ada di langit Ambon dan kabut di Jambi, dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Begitu pula siang hari nanti, cuaca Indonesia diprediksi cerah, cerah berawan, dan berawan, kecuali Ambon hujan dengan intensitas ringan.

Lalu langit cerah, cerah berawan, dan berawan juga diprakirakan ada di hampir seluruh langit Indonesia kecuali Ambon berawan tebal dan Medan hujan berintensitas ringan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah  Cerah  Cerah
 Denpasar  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Bengkulu  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Yogyakarta   Cerah  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah   Cerah  Cerah
 Gorontalo   Cerah  Cerah  Cerah
 Jambi   Kabut  Cerah Berawan  Kabut
 Bandung   Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Semarang   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Surabaya   Cerah   Cerah   Cerah
 Pontianak   Cerah Berawan  Cerah  Cerah
 Banjarmasin   Cerah  Berawan  Cerah Berawan
 Palangkaraya  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Samarinda  Cerah Berawan  Cerah  Cerah
 Tarakan   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Pangkal Pinang  Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Tanjung Pinang   Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Bandar Lampung  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Ambon   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Berawan Tebal
 Ternate   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Mataram   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Kupang   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kota Jayapura  Berawan  Berawan  Berawan
 Manokwari   Berawan  Berawan  Berawan 
 Pekanbaru   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Mamuju   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Makassar   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Kendari   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Manado    Cerah  Berawan  Cerah Berawan
 Padang   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Palembang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Medan   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan

BMKG Prediksi Puncak El Nino pada Agustus-September, Dampaknya Mulai Terasa

Ilustrasi Liputan Khusus El Nino

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prediksi puncak terjadinya El Nino pada Agustus-September 2023. BMKG pun mengingatkan semua pihak terkait dampak yang ditimbulkan fenomena El Nino yang mulai terasa.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menuturkan, El Nino sesuai hasil prediksi sudah mulai terjadi di Indonesia sejak Juli. Akan tetapi, sesuai hasil prediksi juga, ia menuturkan, El Nino masih lemah pada awal Juli.

Dwikorita menuturkan, dalam hal ini dampak El Nino pada awal Juli masih kurang signifikan atau kurang terasa karena El Nino masih lemah. Demikian mengutip dari Antara, Kamis 20 Juli 2023.

Namun, beberapa hari lalu, sesuai hasil prediksi, indeks El Nino semakin menguat dari yang awalnya masih lemah mulai menjadi moderat.

“Ini baru mulai menjadi moderat. Makanya kami terus gencar mengimbau, mengingatkan, dengan El Nino yang semakin moderat atau semakin menguat, tentunya dampaknya akan menguat juga,” ujar dia.


Dampak El Nino

Warga Batam di Kepulauan Riau terancam mengalami krisis air bersih. Volume air di sejumlah waduk di Batam pun mulai mengkhawatirkan.

Dwikorita menuturkan, puncak terjadinya El Nino akan berlangsung pada Agustus-September. Hal itu akan berakibat pada musim kemarau yang lebih kering dari kemarau saat tidak terjadi El Nino seperti pada 2020, 2021, dan 2022.

Ia menuturkan, jika kondisinya semakin kering, dampak lanjutnya adalah lahan dan hutan menjadi mudah terbakar.

“Itu yang harus diantisipasi, dicegah, jangan mudah membuang puntung rokok atau menyulut di lahan atau di hutan,” tutur dia.

Dia mengatakan, El Nino juga berdampak ke petani karena air semakin kurang sehingga  sektor pertanian akan terganggu.

Dengan demikian, BMKG sejak awal 2023 sudah melakukan persiapan, salah satunya dengan menggelar Sekolah Lapangan Iklim bagi petani agar dapat beradaptasi selama terjadinya El Nino dengan menyesuaikan pola tanam.

“Tentunya kami bekerja sama dengan dinas-dinas pertanian di berbagai daerah di Indonesia,” ujar dia. 


Menko Airlangga Minta Pemda Waspadai El Nino yang Bisa Ganggu Produksi Pangan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hadir secara virtual dalam acara pembukaan The 4th Indonesia Energy Efficiency And Conservation Conference And Exhibition, Rabu (12/7/2023).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Rakernas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Nusantara Hall II ICE Bumi Serpong Damai (BSD).

Dalam gelaran ini, Menko Airlangga menyatakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih berada di posisi yang kuat dan menjadi modal baik untuk menghadapi kondisi ekonomi global yang diprediksi melambat di 2023.

Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 mencapai 5,03% dengan PDB per kapita mencapai USD 4,782 serta inflasi kembali ke kisaran sasaran 3+1% dan melanjutkan tren penurunan menjadi 3,5% (yoy) pada bulan Juni 2023.

Kualitas pertumbuhan ekonomi tersebut juga diiringi dengan penurunan tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan rasio gini.

“Indonesia salah satu negara G20 yang tumbuh tinggi di antara negara-negara lain,” kata Airlangga Hartarto dikutip dari keterangan tertulis, Kamis 20 Juli 2023.

Menko Airlangga pun memberikan beberapa arahan kepada Pemerintah Daerah diantaranya terkait ketahanan pangan dan penurunan angka kemiskinan ekstrem yang diharapkan dapat mendekati 0 di tahun 2024. Lebih lanjut, Menko Airlangga juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Daerah dalam menjaga inflasi.

“Untuk inflasi, alhamdulillah, terima kasih kepada APKASI. (Inflasi) kita di angka 3,5%,” ujar Menko Airlangga.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya