Liputan6.com, Jakarta - Langkah konkrit pemerintah untuk mengakselerasi konversi motor listrik terus mengalami pertumbuhan. Hal ini terbukti lewat pemohon program tersebut telah mencapai angka 4.000 lebih masyarakat yang tengah mengantre untuk mendapatkan sertifikasi dari pihak kepolisian.
Melansir laman resmi Kementerian ESDM, pemohon yang sudah mendaftar didominasi oleh mereka yang berada di Pulau Jawa.
Advertisement
"Sampai 27 Juli 2023, sudah terdapat 4.578 pemohon konversi yang daftar melalui platfrom digital. 94 persen ini berlokasi di Jawa. Ini mulai siap, kami juga lakukan pelatihan, di Jawa, Purbalingga, Bali. Sehingga ini bisa dieksekusi secara cepat," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.
Meski program tersebut mulai diminati oleh masyarakat, namun Kementerian ESDM terus mendorong dengan menggelar sosialisasi yang akan dilakukan di 10 kota besar di Indonesia.
"Kami akan melakukan sosialisasi di Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan di 10 lokasi kota besar lainnya. Saat ini 8 bengkel konversi motor listrik bersertifikat dengan kapasitas 35 ribu kendaraan motor per tahun. Untuk bisa menambah ini kami lakukan pelatihan teknis, mentor dan bengkel sertifikat untuk menggandeng bengkel lainnya," tambahnya.
Di samping itu, pihak Kementerian ESDM juga akan menggandeng kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia, di mana melalui kolaborasi tersebut diharapkan masyarakat yang ingin beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik akan mendapatkan kemudahan dalam hal pembiayaan.
"Kita sedang melakukan kerja sama dengan lembaga lain untuk menangani bagaimana motor yang sedang dipakai lalu dilakukan konversi ketika dijual, apakah ini ada nilainya atau tidak. Ini sedang kami kembangkan pola tersebut," pungkasnya.
Program konversi motor listrik merupakan salah satu langkah penting dalam upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menangani perubahan iklim global. Penggantian motor bahan bakar fosil konvensional dengan motor listrik yang ramah lingkungan, selain dapat mengurangi polusi udara, tentu dapat melakukan penghematan bahan bakar.
Insentif Motor Listrik Dinilai Masih Ribet, Menperin Segera Evaluasi
Insentif untuk pembelian sepeda motor listrik masih belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Pasalnya, aturan terkait bantuan pembelian roda dua ramah lingkungan ini dinilai masih ribet dan sulit untuk didapatkan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, akan segera melakukan evaluasi terkait kebijakan pemberian bantuan motor listrik ini.
"Penyebabnya akan kita evaluasi. Nanti kita lihat bantuan pemerintah untuk mobil listrik, motor listrik seperti apa. Kita lihat kalau masih ada hal-hal yang diperbaiki," jelasnya saat ditemui sesuai Kick off Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2023, disitat dari Antara, ditulis Sabtu (29/7/2023).
Lanjut Agus, evaluasi akan dilakukan di semua sisi, mulai dari kebijakan, harga, skema, hingga pola distribusinya dan diharapkan bisa diterapkan untuk kebijakan tersebut pada tahun ini. Namun, ia tidak menyebut lebih rinci kapan evaluasi dilakukan, dan juga selesai dikerjakan.
"Soon (segera)," tukasnya.
Sementara itu, evaluasi untuk insentif motor listrik ini memang harus dilakukan karena program tersebut dicanangkan untuk tahun ini dan juga tahun depan.
"Kita juga ingin memastikan bahwa program bantuan pemerintah untuk kendaraan listrik, baik untuk mobil dan motor tahun ini bsia berjalan baik dan oleh sebab itu evaluasi akan dilakukan," pungkasnya.
Advertisement