Liputan6.com, Jakarta Aplikasi Babebun Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) ini telah menjamin ketersediaan 11 juta batang benih kelapa bersertifikat dari 37 penangkar. Sehingga diharapkan kebutuhan benih untuk kegiatan PSR dapat terpenuhi dengan baik.
Menurut Gunawan, Direktur Perbenihan Perkebunan, Ditjenbun, menjelaskan di sela-sela Rapat Koordinasi Pemantapan Penyediaan dan Pengawasan Peredaran Benih Kelapa Sawit bahwa Babebun PSR dikembangkan untuk membangun transparansi dan ketelusuran benih untuk program peremajaan.
Advertisement
Dimana proses penyediaan benih mulai dari kecambah, pembesaran, penyaluran dapat dipantau.
Sementara penyedia benih yang dapat masuk ke dalam aplikasi adalah yang memiliki keahlian yang dibuktikan dari sertifikat kompetensi, memiliki pengalaman menangkar dan menjadi mitra dari produsen kecambah.
“Saat ini sudah ada 6 koperasi peserta PSR yang telah mendapatkan rekomendasi teknis yang melakukan pemesanan bibit melalui aplikasi dengan kebutuhan bibit 60 ribu batang.
Selain itu, jumlah penangkar yang akan masuk dalam aplikasi juga akan meningkat karena sejumlah produsen pembesaran tengah mengapply ke dalam Babebun-PSR”, jelas Gunawan.
Dengan adanya aplikasi ini, maka penangkar yang bisa menyediakan benih akan terseleksi. Lalu petani melakukan pemesanan berdasarkan jarak dan potensi ketersediaan. Serta proses penyediaannya akan terkontrol melalui Aplikasi Babebun.