Jadi Polemik dan Bermasalah dengan Perizinan, Gerai Baso A Fung di Bandara Ngurah Rai Bali Terancam Ditutup

Setelah bertemu dengan manajemen Baso A Fung, anggota DPD RI Provinsi Bali, Arya Wedakarna terdapat rekomendasi dan temuan yang baeru terungkap.

oleh Henry diperbarui 30 Jul 2023, 11:53 WIB
Manajemen Baso A Fung saat bertemu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Provinsi Bali, Arya Wedakarna,   foto: Instagrm @aryawedakarna

Liputan6.com, Jakarta - Baso A Fung kembali jadi sorotan terkait dengan kasus viralnya dengan influencer Jovi Adhiguna. Pasalnya, gara-gara polemik itu Baso A Fung terancam tidak bisa melanjutkan kontrak outletnya di Bandara I Gustu Ngurah Rai Bali.

Hal ini imbas konten Jovi Adhiguna yang makan kerupuk babi yang dicampurkan ke mangkok. Sehingga, Baso A Fung langsung menghancurkan mangkok-mangkoknya di gerai bandara tersebut.

Menanggapi hal ini, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Provinsi Bali, Arya Wedakarna, lewat akun Instagramnya mengunjungi gerai Baso A Fung di bandara tersebut. Kunjungan itu, karena adanya aduan dari umat Hindu di Bali atas pemecahan mangkok yang dilakukan restoran bakso tersebut.

Namun, setelah melakukan pertemuan, terdapat rekomendasi dan temuan. Pertama, manajemen Baso A Fung telah meminta maaf di hadapannya yang mewakili umat Hindu Bali atas video pemecahan mangkok tersebut.

Kedua, Arya menemukan adanya masalah perizinan. "Bakso Afung di Ngurah Rai, tepatnya di lokasi saya ini ternyata menurut informasi Pemkab Badung belum memenuhi atau belum melampirkan salah satu komponen izin yang harus kikkyaitu NIB. Terakhir di-update pada 2021," ungkapnya dikutip dari akun Instagram @aryawedakarna, Jumat, 28 Juli 2023.

Atas temuan ini, Arya berencana mengirimkan surat kepada Dinas Perizinan Badung agar ada teguran baik kepada pihak Baso A Fung maupun Bandara Ngurah Rai yang dinilai lalai. Selain itu, Arya meminta pihak bandara memperkat aturan terhadap penumpang yang membuat konten-konten liar.

 


Kontrak Gerai Baso A Fung di Bandara

Jagat dunia maya tengah dihebohkan dengan postingan restoran Baso A Fung yang menghancurkan seluruh peralatan makannya usai kreator digital Jovi Adhiguna mencampurkan kerupuk babi saat makan bakso di resto tersebut. Proses penghancuran alat makan juga sempat diunggah di akun instagram @basoafung dan mendapat banyak komentar warganet. (Sumber: @basoafung)

Pria yang akrab disapa Ajik ini juga merekomendasikan semua gerai tidak diperkenankan membuat konten dan menyebarkan konten tanpa izin manajemen bandara.  Arya juga mempertimbangkan rekomendasi agar kontrak gerai Baso A Fung di Bandara Ngurah Rai tidak perpanjang, sesuai permintaan umat Hindu yang merasa tersinggung. Menurutnya,, masih banyak tenant yang dapat menggantikan posisi Baso A Fung di bandara Ngurah Rai Bali.

Kejadian ini sendiri bermula dari keehebohan influencer Jovi Adhiguna makan bakso halal dicampur kerupuk babi berlanjut. Setelah jadi sorotan online, gerai makanan tempat Jovi Adhiguna makan bakso dicampur kerupuk babi memutuskan menghancurkan semua alat makan di cabang toko tersebut.

Di akun Instagram-nya, baru-baru ini, Baso A Fung menulis, "Assalamualaikum wr. Wb, selamat sore, shalom, om swastiastu, salam sejahtera bagi kita semua. Hari ini tanggal 19 juli 2023, kami segenap management a fung menghaturkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang membuat beberapa pihak khawatir atas viralnya video salah satu customer saat makan di a fung bandara domestik keberangkatan Ngurah Rai Bali."


Sertifikasi Halal Baso A Fung

Gara-Gara Jovi Adhiguna Makan Bakso Campur Kerupuk Babi di Restoran Halal Membuat Manajemen Baso A Fung Harus Memusnakan Semua Peralatan Makan Mereka Lalu Menggantinya dengan yang Baru (instagram.com/basoafung)

"Sebagai bentuk komitmen kami menjaga sertifikasi halal yang telah dimiliki oleh Baso A Fung, kami mengambil langkah yang terbaik, yaitu dengan menghancurkan seluruh peralatan makan yang ada di Baso A Fung Bandara Domestik Keberangkatan Ngurah Rai Bali. Bukti penghancuran tersebut kami tampilkan di slide berikutnya," imbuh mereka.

"Sekali lagi kami memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Terima kasih," tandasnya. Langkah ini disambut baik warganet, dengan banyak dari mereka menulis, "Salut," sebagai tanggapan keputusan tersebut.

Ada juga yang menanyakan apakah Jovi ikut bertanggung jawab menanggung kerugian cabang gerai bakso tersebut. "Buat yang nanya, Jovinya tanggung jawab enggak, beliau justru tanggung jawab penuh untuk menyelesaikan semuanya. Bisa diartikan mungkin beliau bayar ganti rugi pergantian peralatan yang dihancurkan. Penyelesaian yang ok. Keren Jovi," kata salah satu warganet, merujuk pada keterangan unggahan si influencer.

Sebelum ini, video Jovi Adhiguna yang beredar luas di jagat maya membuat beberapa warganet Muslim mengaku takut makan di luar rumah, bahkan di restoran yang sudah bersertifikat halal.


Permintaan Maaf Jovi Adhiguna

Gara-Gara Jovi Adhiguna Makan Bakso Campur Kerupuk Babi di Restoran Halal Membuat Manajemen Baso A Fung Harus Memusnakan Semua Peralatan Makan Mereka Lalu Menggantinya dengan yang Baru (instagram.com/basoafung)

"Semoga para non-Muslim bisa menahan diri untuk enggak bawa makanan non-halal ke resto yang memang sudah bersertifikat halal, supaya kami umat Islam bisa aman mengonsumsi makanan yang udah digaransikan halal oleh pihak resto," tulis salah satu pengguna.

Atas kehebohan ini, Jovi sudah meminta maaf melalui unggahan media sosial, Senin, 17 Juli 2023. Di Instagram Story-nya, ia menulis, "Guys, aku mau cerita dan minta maaf juga. I'm done something super stupid (Saya melakukan sesuai yang sangat bodoh) kemarin dan bener-bener enggak kepikiran sampe ada yang bikin konten dan tag aku pagi di di TikTok."

Ia menyambung, "So, I would like to apologize from the bottom of my heart (Jadi, saya ingin meminta maaf dari lubuk hati terdalam saya) sama pihak yang merasa dirugikan atau terganggung. Purely salah aku, aku enggak pikir panjang, kurang thouthful."

Permintaan maaf Jovi pun disambut baik sebagian warganet. Salah satunya bahkan mencoba menjelaskan konsep halal. "Sebenarnya bukan karena enggak boleh mencampur (makanan halal dan non-halal), tapi alat makan itu jadi kena najis menurut Islam. Dibersihinnya beda dari biasanya," tuturnya.

 

Infografis Oleh-oleh Makanan khas Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya