Liputan6.com, Jakarta - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Budiman Sudjatmiko. Pertemuan itu dilakukan di kediamannya yang berada di Kertanegara, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Terkait dengan pertemuan itu, salah satu Aktivis 98 Adian Napitupulu mengaku, banyak rekan-rekan 98 yang menolak dan merasa kecewa.
Advertisement
"(Kelompok 98) Banyak, banyak yang menolak, banyak yang kecewa, tapi saya enggak mau mikirin itu. Pertarungan politik kita tinggal 199 hari. Saya mau fokus di situ aja," kata Adian usai menghadiri acara Ngopi Banteng Bersama Repdem di kawasan Jakarta, Minggu (30/7/2023).
Penolakan itu disebutnya karena masih ada banyak nyawa yang tidak dipertanggungjawabkan dari proses reformasi yang harus diselesaikan.
"(Protes karena sejarah kelam 98) Ya kalau saya baca dari media, nonton di tv segala macem ya masih ada banyak nyawa yang tidak dipertanggungjawabkan dari proses reformasi kemarin kan, ya artinya bahwa semua harus diselesaikan," sebutnya.
Adian menegaskan, dirinya tidak ingin memikirkan Budiman. Apalagi, mereka akan tetap berjalan meski tidak bersama dengan Budiman.
"Saya enggak mau mikirin Budiman, apa dari dulu prinsip berjuang kita adalah bersama atau tidak dengan Budiman kita akan tetap berjalan, gampang aja," tegasnya.
Pertemuan Prabowo-Budiman Jadi Sorotan
Diberitakan sebelumnya, Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko bertemu dengan Prabowo Subianto pada Selasa (18/7) malam. Pertemuan antara kader PDIP dengan Prabowo Subianto menjadi sorotan.
Sebab, dua tokoh politik ini berbeda kubu. PDIP sendiri sudah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Sedangkan, Gerindra mengusung Prabowo Subianto.
Budiman secara blak-blak membongkar apa saja yang dibicarakan dengan Prabowo. Budiman mengatakan jika Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto merupakan salah satu calon kuat menjadi suksesor Presiden Jokowi di Pilpres 2024.
"Kita tahu waktu sudah semakin mendesak akan ada pergantian dan dia (Prabowo) ada di dalam calon yang kuat untuk menjadi suksesor pak Jokowi," kata Budiman dikutip dari YouTube Mind TV Indonesia, Jumat 21 Juli 2023.
Sehingga menurut dia, seorang politik harus realistis. Terlebih dalam dari hasil survei menyebut elektabilitas Prabowo cukup tinggi.
"Lihat fakta itu tentu saja pak prabowo adalah sebuah fakta politik tapi juga subjek politik. Ya sudah saya beralihkan diri, saya beranikan diri dengan segala cerita. Pun hitungan-hitungan risiko atau kalau partai begitu saya sudah hitung juga," kata Budiman.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement